4.

43 13 10
                                    

Hyejin memasuki ruang perpustakaan dengan beberapa argumen yang terus berkecamuk di dalam benak nya.

Terima kasih untuk Kim Taehyung. Berkat ucapan asal yang pria itu katakan, mood nya kini menurun drastis.

Niat merangkum materi kimia pun tandas. Tergantikan dengan kekesalan tiada tara.

Ya, setelah insiden 'gombalan atom' ala Kim Taehyung di kelas nya. Hyejin pergi meninggalkan kelas menuju perpustakaan. Dan disini lah dia sekarang.

Tempat yang penuh ketenangan dimana tidak ada makhluk yang bernama 'Kim Taehyung' di dalam nya.

Heaven.

Kedua kaki nya melangkah, membawa tubuh nya berjalan diantara barisan rak buku kayu yang terjejer rapih.

Atensinya terfokus saat buku yang ia cari terdapat di rak tingkat 5. Buku itu terdapat di rak yang lumayan tinggi, Hyejin harus berjinjit untuk mengambil nya.

"Butuh bantuan?" Sebuah suara mengagetkan Hyejin. Kepala nya otomatis mengarah pada sumber suara tersebut.

Dan disitulah netra nya menemukan seorang pria berkulit putih pucat juga bermata sipit dengan rambut ash gray nya berdiri di samping Hyejin saat ini.

Hyejin menaikan sebelah alisnya "Bantuan?"

"Ingin ku ambilkan buku itu?" Tawar pria itu. Hyejin tergelak.

"Hey, bahkan tinggi ku hampir setara dengan mu. Bagaimana bisa kau ingin mengambilkan buku itu untuk ku?" Bisa Hyejin lihat pria itu tersenyum miring terhadap nya.

Pria itu berjalan menjauhi Hyejin saat gadis itu menggeleng-gelengkan kepala nya. Namun tak lama kemudian, pria itu kembali dengan membawa sebuah tangga lipat milik perpustakan-yang memang digunakan untuk hal seperti ini-lalu menaruh nya di posisi Hyejin saat ini.

Menaiki tangga itu, ia pun mengambil buku itu lalu mengulurkan nya pada Hyejin.

"Aku memang tak tinggi. Tapi setidak nya aku berpikir memakai akalku." Bak tamparan keras, kata-kata pria itu membuat Hyejin membisu.

Benar juga, mengapa tak terpikirkan oleh nya untuk memakai tangga lipat itu tadi. Bahkan tadi ia sempat meremehkan pria itu. Sial, apa yang harus ia lakukan sekarang?

Bagus. Sekarang pria itu semakin membuat mood nya menurun.

Hyejin menghelakan napasnya kemudian merampas buku yang disodorkan oleh pria itu. "Baiklah maaf telah meremehkan mu dan terimakasih telah mengambilkan nya untuk ku."

Setelah mendapatkan buku nya, Hyejin hendak pergi menuju meja kayu di barisan belakang.

Namun sesuatu menahan nya. Tangan pria itu menahan bahu nya. Pria itu tersenyum miring "siapa namamu?"

"Oh bagus. Bahkan sekarang kau menanyakan namaku. Apakah nanti kau akan meminta nomor ponselku lalu mengajaku berkencan juga?" Sarkas Hyejin.

"Itu ide yang bagus. Mungkin aku akan melakukan nya lain kali." Ucap pria itu dengan menaikan sebelah alisnya.

Menyebalkan.

"Menyingkirlah." Bukan nya menyingkir, pria itu malah mengambil name tag yang berada di almamater Hyejin.

"Jung Hyejin?"

"Hey kembalikan!" Hyejin merebut kembali name tag nya kemudian menepis tangan pria itu dari bahu nya.

"Jadi nama mu Jung Hyejin?"

"Bukan."

"Kau tak pandai berbohong nona, bahkan aku sudah melihat nametag mu tadi."

Meet You | KthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang