"Aku pulang." Suara riel menggema dari pintu masuk.
"Selamat datang nona, biar kubantu bawakan tas nona." Ucap bibi yang menyambut kedatangan nonanya.
"Dimana felix? Dia tidak berusaha kabur keluar rumah tanpa izin lagi kan?"
"Tidak nona, dia berada dikamarnya, dia bilang akan tidur dan minta untuk tidak diganggu."
"Oh..." menjawab sekadarnya seraya berjalan menuju kamar felix yang tertutup rapat.
Dengan perlahan riel membuka pintu kamar tersebut namun tak lama di begitu terkejut dengan pemandangan didepannya
"FELIX!!, APA YANG AKAN KAU LAKUKAN HA!?? YA!! CEPAT HENTIKAN!"
dihadapannya felix sedang berusaha mencekik dirinya sendiri dengan dahi yang berdarah dan keadaan kamarnya yang cukup berantakan. Namun tak lama sejak riel mencoba melepas cekikannya, felix jatuh tak sadarkan diri.
"BIII.. CEPAT KEMARI BANTU AKU MEMBAWA FELIX KE RUANGAN KU."
.
.
.
.
.
.
.
."apa sebelum dia izin pergi tidur terjadi masalah? Atau dia terlihat mencurigakan?"
"Tidak nona, semua terlihat baik baik saja. Sebelumnya dia belajar dengan tuan dion, lalu mengantar tuan dion sampai gerbang dan masuk kerumah tanpa terlihat ada masalah, nona."
"Tapi mengapa dia berusaha mencoba bunuh diri, ini sudah kali kedua sejak 9 tahun yang lalu"
"Maafkan saya nona, saya tidak menjaganya dengan baik."
"Tidak, ini bukan salah mu. bi tunggu disini dan jaga dia, panggil aku jika dia sudah sadar."
"Baik nona." Ucap bibi sambil sedikit membungkuk.
Riel yang penasaran memikirkan kenapa felix berusaha bunuh diri, ini kali kedua. Pasalnya felix selalu terlihat baik baik saja selama ini jika dekat dengannya.
Riel pun memasuki kamar felix lagi untuk mengambil beberapa pakaian ganti untuk felix. Namun pandangannya tertuju pada laptop felix yang masih menyala, dia pun berjalan mendekat dan membukanya.
Bangchan hyung
Halo juga!!
Maafkan hyung yang sibuk dengan kuliah hingga tidak sempat membaca dan membalas emailmu.
Kabar hyung baik, bagaimana dengan mu?
Apa kamu sudah melaksanakan ujian? Kapan kau akan ke seoul? Untuk tempat tinggal kau bisa tinggal diapartement hyung, oh iya visa dan surat kepindahanmu juga sudah diselesaikan oleh ayah hyung, jika kau sudah menentukan jadwal keberangkatan, hubungi hyung segera oke? ayah hyung akan membantu mu nanti.
Tak sabar untuk bertemu denganmu kkk~ jangan lupa pelajari bahasa korea supaya kau bisa beradaptasi dengan cepat disini. Hyung menunggumu jadi cepatlah kemari..lovely hyung
Riel yang membacanya sedikit kesal, ternyata keponakannya diam diam merencanakan keberangkatan kekorea. Dia tak habis pikir apa kurangnya dia hingga felix ingin pergi keluar negeri, dan sudah berapa lama dia merencanakan ini. Dia tak pernah
Memberikan felix uang tapi bagai mana dia bisa mempersiapkan keberangkatan dengan begitu sempurna.Dengan amarah dia melangkah keruangan dimana felix ada dan melihat ternyata felix sudah sadar.
"Bi, tolong tinggalkan kami berdua"
"Baik nona" balasnya seraya membungkuk dna berbalik keluar ruangan.
"Dalam rangka apa kau berusaha bunuh diri ha!? Tidak kah kau memikirkan aku, bagaimana jika ayahmu menyalahkanku karena mengingkari janji untuk menjaga anaknya. Kau pikir semua akan selesai jika kau mati? Aku yang kau tinggalkan akan hidup dengan penuh penyesalan karena tidak menepati janji dan sumpahnya kepada kakaknya .." ucap riel sambil bercucuran air mata.
Objek yang menerima omelan hanya menatap sedih tantenya dengan mata sayu tanpa berkata apa apa. Hingga keheningan menyapa dan...
"Maafkan aku, aku tak bermaksud untuk bunuh diri aku hanya..." perkataanya terpotong oleh ucapan riel
"Hanya apa? Kau hanya akan pergi keluar negeri? Kau akan kekorea kan? Dapat uang dari mana kau bisa menyiapkan semuanya? Kau juga diam diam berteman dibelakangku, kenapa kau tak menurut padaku, aku lelah mengurusmu, urusanku bukan hanya dirimu, jadi bisakah kau menurut padaku ha!? Kau hanya perlu mengikuti aturanku dan kau bisa melanjutkan hidupmu"
"Melanjutkan hidup? Semenjak kematian ayah aku tak pernah merasa hidup. Aku hanya seperti binatang peliharaan bagimu. Jika kau lelah mengurusku, mengapa tidak kau biarkan aku pergi? Dengan begitu kau tak perlu lelah bekerja hanya untuk menghidupiku, kau juga bisa menikmati hidupmu dan segeralah menikah."
"Ha? Kau tau jika semudah itu membiarkanmu pergi sudah kulakukan sejak dulu, tapi aku selalu dihantui mimpi mengenai kakaku yang meminta aku tuk menjaga dan merawat mu, dan aku pun merasa berhutang budi pada kaka sehingga aku menyanggupinya dan berjanji akan merawatmu. Untuk menikah aku tak pernah memikirkannya, yang ku pikirkan hanya karir ku sebagai dokter bedah, jadi berhentilah, cukup ikuti aturanku oke?"
Setelah mendengar hal itu, felix terdiam. Keheningan menyapa diantara mereka, hingga tanpa disadari sosok yang menyelakai felix hadir disana dan berusaha memasuki tubuh riel yang tengah kosong karena memikirkan banyak hal.
Felix menyadarinya dan ia pun terkejut. Berusaha bangun dari tempat tidurnya dan berjalan menghampiri sofa dimana tantenya berada. Felix terjatuh karena pening dikepalanya dan kesulitan untuk bangkit, dia hanya bisa berucap
"Jangan, jangan, jangan, KUMOHON JANGAN!!"
TBC
YEAYY UPDATE LAGI..
SEMOGA SUKAA...#p.s minim edit typo bertebaran
KAMU SEDANG MEMBACA
broken compass ✔
FanfictionKisah perjalanan seorang felix, anak yang lahir dan dianggap sebuah kesalahan menjalani hidup untuk mencari ibunya Warning!! -Judul ga sinkron sama cerita -slow update