Chapter 06

28 7 4
                                    

Suara burung gereja mengetuk gendang telingaku, silau rembesan sinar dari jendela kaca yang entah berada dimana.

Untuk sesaat aku berpikir aku berada di dalam kamarku sendiri. Sebelum akhirnya aku mendengar suara dari dua orang gadis...

"—Mbakyu-mbakyu, apakah tamu kita akan bangun?"

"Lim-Lim, kurasa tamu kita sedikit membutuhkan penenangan."

Mendengar acuhan dari pembicaraan mereka, dengan segera aku mengambil semua kesadaranku.

Selintas sebuah sinar matahari yang merembes terang dari jendela membuatku, sedikit silau menatap sebuah perawakan gadis yang mengenakan baju pelayan.

"... ??" aku menatap mereka layaknya seseorang yang mengancam nyawaku.

"Apa kondisi tuan tamu sudah baikan?" tanya seorang gadis yang paling kanan.

"Tentu dia baik!" timpal seorang lagi, "mbakyu telah merapalkan sihir penyembuhan yang sanggat ampuh!" lanjutnya.

Terlihat jelas bahawa kedua gadis ini adalah saudari kembar, cuman satu perbedaan mencolok yang bisa membedakan mereka. Yang tertua mempunyai rambut ungu, dan yang muda memiliki rambut berwarna biru muda. Tapi aku masih sulit membedakan wajah cantik mereka yang layaknya sebuah cermin.

"—oh Natsuki, kamu sudah bagun..." saat pintu itu dibuka, aku dapat melihat dengan jelas bahawa yang datang kemari itu adalah Alisa.

"Ya... Begitulah," aku menatap pada mata birunya yang cerah, lalu langsung mengalihkannya pada pemandagan yang terpampang di luar jendela sembari berkata; "panggil saja aku You. Alisa..."

Alisa mengembangkan senyum manis di antara bibir merah miliknya, lalu menatapku dengan tatapan yang sanggat ramah, sebuah tatapan yang bahakan keluargaku sendiri tidak pernah menunjukkannya padaku.
"Baiklah, aku akan memanggil kamu You-kun."



Di antara meja makan yang memiliki ukuran dan panjang yang mencangkup 17 meter persegi, terlihatlah lima orang yang tengah menikmati sarapan mewah.

"..." makanan yang terasa di lidahku hampir tidak berasa, aku mengalami sedikit gangguan yang sanggat merusuhkan.
Entah mengapa kempat gadis ini terlalu mengawasiku.

"... Apa ada yang salah?" aku memberanikan diri untuk bertanya.

"Tidak, hanya saja melihat You-kun, aku sedikit merasakan ada yang ganjil." ucap Alisa.

"—ya, walaupun tidak ada pengaruhnya bagiku." lanjut seorang gadis lagi, dengan rambut pirang yang di tata dengan ikatan twintail dan mengenakan kacamata.

Kedua pelayan kembar itu mengangguk setuju sembari tetap memakan sarapan mereka dengan elegan.

"Yang salah? Apa yang salah??" aku mencoba mendapatkan kepastian.

"Apa kamu ini seorang bangsawan?" tanya Alisa dengan wajah yang jelas sanggt ingin jawaban yang pasti.

"... Tidak, keluargaku hanya memiliki nama pada pengembangan teknik pedang..." ucapku sembari sedikit bernostlagia dengan ingatan yang bercampur aduk saat dimana aku di latih dengan sanggat keras di dojo.

"Tapi melihat gerakanmu yang begitu sopan, itu sanggat berbeda."
Mereka benar-benar jeli. Yah, jika kau hidup pada 2019. Kemampuan untuk mengerakan sendok dengan sopan saat makan di luar rumah akan menjaga nama baik keluargamu. Nama 'Natsuki' cukup terkenal...

"Oh... Kami dari keluarga yang terpandang, jadi kami melatih diri kami untuk tetap menjaga citra yang baik." ujarku yang kembali pada sebuah alasan.

"Kurasa kamu benar... " ujarnya dengan nuansa nada yang mengartikan ia mengerti. "Sebenarnya aku sempat berpikir bahawa kamu berbohong saat mengatakan kamu itu laki-laki."

"...." i-itu kejam.

"Itu tidak mungkin Alisa-samma, dia adalah 90% laki-laki!"

Lim! 10% sisanya apa!?

"Lim benar,  tamu ini adalah 90% laki-laki!" lanjut kakaknya.

"... Kalian benar-benar kejam ya..." gumanku sembari mengenadahkan pandanganku menuju langit-langit dengan artefak yang sanggat megah.

"—hahaha! Maaf atas keterlambatanku!" dari balik pintu yang di buka dengan santai itu, tibalah seorang pria paruh baya dengan gaya kostum esentrik dan mempunyai tubuh yang tinggi semampai layaknya pria-pria eropa pada umumnya.

"Oh! Charles-Samma, anda telah kembali?" sambut Len (kakak dari Lim).

"Ya, daku sanggat lelah, Len siapkan beberapa sarapan untukku." perintahnya, layaknya seseorang yang benar-benar memiliki kekuasaan penuh atas semua yang ada di depannya.

"........" ya, dia memang terlihat begitu esentrik. Tapi... Aku sedikit merasakan aura yang sanggat tinggi darinya.

"Oh... Jadi kamu si Fhergient, yang di sebutkan oleh Len?"

"... Fhergient?" aku memekikkan kata yang bahakan diriku sendiri tidak mengerti apa kata dari artinya.

"... Itu masih belum kuputuskan paman Charl." timpal Alisa sembari tersenyum simpul.

"Apa yang kalian maksudkan.....?"

Pria bernama Charles ini segera menatapku dengan keramahan yang cukup nyaman, "oh, maaf karena kurang sopan. Nama saya Charles Ferix Clerk Xezine'i, aku adalah orang yang memiliki villa ini."

Benar kan...

"Fhergient, adalah seseorang yang menjaga seorang putri yang merupakan calon ratu, dan akan tetap berperan sebagai pengawal jika putri jika ia berhasil di nobatkan sebagai ratu." Lanjut Charles dengan runtutan nada yang mudah di pahami.

"Aku...? Itu pasti hanya sebuah keganjalan. Maksudku, tidak mungkin aku adalah orang yang tepat." aku mencoba menyangkalnya setelah mendengar arti dari Fhergient. Bagipula, aku tidak ingin melakukan sesuatu yang merepotkan seperti hal tersebut.

"Benarkah? Tapi saat kamu berpikir untuk  melindungi Alisa, bukankah itu adalah sesuatu hal yang hanya bisa di rasakan oleh Fhergient? Walaupun sebenarnya Fhergient harus di pilih di antara ksatria suci yang terlatih, tapi ada juga dimana Fhergient terpilih dari kalangan yang tak terduga."

"........."

"... Kamu sudah terpilih, anak muda."

#to next Your Destniy?

RE:time Your Destniy [Light Novels]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang