HK Tower
Di tengah gedung-gedung pencakar langit yang berdiri megah dan proyek-proyek infrastruktur yang mengubah wajah kota, HK Corp. muncul sebagai salah satu perusahaan kontraktor dan properti terkemuka. Dengan pengalaman bertahun-tahun, perusahaan ini telah membangun reputasi yang solid, dikenal karena keunggulan dalam kualitas dan inovasi.
Namun, beberapa bulan yang lalu HK Corp. terjerat skandal besar setelah kelalaian salah satu arsitek utama mereka, yang menyebabkan kegagalan struktural di salah satu proyek perumahan baru. Gedung yang baru saja selesai dibangun itu mengalami retakan serius setelah hujan deras, menimbulkan ketidaknyamanan dan kekhawatiran bagi para penghuni.
Berita mengenai insiden ini dengan cepat menyebar, mengguncang reputasi HK Corp. yang sebelumnya tak tergoyahkan. Media mulai menggali lebih dalam, menyoroti berbagai aspek proyek dan menanyakan bagaimana kesalahan semacam itu bisa terjadi dalam perusahaan sebesar ini. Insiden tersebut menjadi masalah utama selama berbulan-bulan dan mengakibatkan permasalahan lain pun ikut muncul.
Sang wanita melangkah keluar dari mobil mewahnya, suara pintu yang tertutup nyaris tenggelam dalam kesunyian basement yang dingin. Suasana suram di sekelilingnya seakan menggambarkan ketegangan yang ada dalam hatinya. Setiap langkahnya dipenuhi tekad; tujuannya jelas, ruang tertinggi di gedung ini, di mana sang kakak sedang bekerja.
Pintu terbuka, menampakkan sosok gadis bersurai panjang berwarna pirang. Mini dress hitamnya yang ketat memeluk tubuhnya dengan sempurna, menonjolkan setiap lekuk yang ada. Kim Eunha, putri bungsu pemilik HK Corp., melangkah masuk dengan aura yang begitu memikat namun sekaligus menakutkan.
Sore itu, wajahnya tampak berbeda. Tidak ada senyuman yang biasa menghiasi bibirnya; hanya ekspresi serius yang membuat karyawan-karyawan di sekitarnya menahan napas. Tak ada satu pun yang berani menyapanya, hanya tundukan hormat saat Eunha melewati mereka.
Bugh!
Eunha memasuki ruang kerja Namjoon dengan langkah tegas, wajahnya penuh amarah. Tanpa ragu, ia meraih benda persegi panjang di shoulder beg dan melemparkannya ke meja kerja Namjoon, membuat dokumen penting berserakan. Suara benturan benda itu menggema di ruangan, memecah keheningan yang tegang.
Sang ayah baru saja mengiriminya pesan tentang client mana saja yang harus Eunha bereskan satu minggu ke depan. Tidak ada masalah pada awalnya karena itu adalah bagian dari pekerjaannya. Namun, pesan terakhir sang ayah membuatnya sangat marah.
Persiapkan dirimu. Kita akan segera bertemu dengan keluarga Jeon untuk membicarakan pernikahanmu dengan anak semata wayang mereka.
Singkat. Tapi berhasil membuat Eunha ingin meledak.
Eunha tidak peduli. Amarahnya mendidih, membuat Eunha tidak mampu berpikir jernih. "Aku tidak ingin berlama-lama dan basa-basi untuk hal yang tidak penting seperti ini. Jawabannya adalah aku tidak ingin diperbudak oleh orang lain. Cukup keluarga ini dan aku sudah berusaha untuk tetap waras," bentak Eunha, matanya berkilau memancarkan kebencian.
Namjoon terkejut, mengangkat wajahnya dari tumpukan kertas yang sedang dia baca. "Kim Eunha, jaga ucapanmu! Tidak ada yang diperbudak disini." Suaranya tegas, tetapi ada nada marah yang tersembunyi.
"Lalu apa maksudnya dengan menikahi pria bermarga Jeon itu? Siapa dia? Apa dia salah satu client gila yang selama ini kau kirim padaku, Joon?" Suara Eunha memelan, menyisakan ketegangan yang semakin meningkat diantara keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Agent || Jeon Jungkook
FanfictionThe Agent adalah kisah cinta yang penuh ketegangan dan intrik, di mana hati dan ambisi saling bertabrakan, di mana cinta sejati bisa menjadi satu-satunya jalan keluar dari kegelapan. Kisah thriller romantis yang menggabungkan ketegangan dan misteri...