I love You, My Cutie Little Girl

Super Girl

Andra POV

Sial! kepala ku pusing sekali, untuk bangkit dari tidur ku saja kepala ku rasanya ingin copot, tapi aku harus bangun karena jika aku tidak ke kantor hari ini aku bisa mati... Ibu ku sangat disiplin, jik aku melanggar peraturannya, bisa mati aku

Setelah mandi dan menyegarkan tubuh ku, aku baru tersadar kalau hari ini adalah hari minggu, ah! shit! aku bangun terlalu pagi di weekend secerah ini? memangnya aku ada janjian CFD dengan teman-temanku? ha? aku? CFD? tidak mungkin!!! Karena aku ini terlalu kebo untuk bangun pagi, kecuali di hari kerja.

Tapi aku baru ingat lagi kalau hari ini mama mengajakku (mungkin lebih ke meminta ku untuk menemaninya) ke acara yang dia sengaja buat dengan temannya, ini seperti acara pertemuan keluarga, antara keluarga mama dan keluarga sahabatnya, lebih ke keluarga kecilnya yaa...

Hufth.... apa ini semacam perjodohan? mungkin, karena waktu itu mama mengetahui jati diri ku sebenarnya, oh shit! mengapa aku terlahir sebagai anak satu-satunya yang bergender laki-laki dan menjadi pewaris pertama harta keluarga ku, tetapi syaratnya aku harus menikah? dan lampu hijau mama "kamu boleh cari jodoh sendiri dalam waktu 1 bulan ini, lebih muda jauh dari kamu tidak apa-apa, asal harus perempuan!!! jika kamu gagal menemukan jodoh mu dalam kurun waktu yang mama tentukan, terpaksa mama harus menjodohkan kamu dengan anak sahabat mama" yap! aku berhasil menemukannya dalam 1 hari, tapi laki-laki, dan yang mama harapkan adalah perempuan...

Dan aku teringat lagi pesan gila dari mama ku "mama ingin secepatnya menimbang cucu! secepatnyaaa jika kamu sudah menikah dengan gadis mu nanti!!" oh shit! ini menyedihkan :'(

Tasha POV

"heh berani-berani nya lo ngatain gua cewe gatel! mirror woi mirror!!!" bentakku ke musuh bebuyutan ku, hah sial nya nasib ku, saat aku melabarak perempuan aneh itu, sahabat-sahabat alay nya datang dan membelanya, mau apa lagi? daripada aku difitnah oleh rombongan cewe-cewe rempong itu, dan aku sama sekali tidak punya pasukan, yasudahlah aku mengibarkan saja bendera suci putih ku ini, menyedihkan.

Sampai di rumah, aku tidak langsung istirahat walaupun aku sudah sangat letih karena sekolah pulang jam 4 sore, maklum mau UN jadi harus kerja keras untuk belajar, atau PM. Ayahku yang menyebalkan itu membentakku untuk cepat-cepat merapikan rumah yang sangat berantakan ini, dan tidak lupa dengan hukuman kdrt nya kepadaku karena dia baru saja dapat panggilan dari sekolah tentang kelakuan burukku di sekolah, biasa aku kena fitnah lagi.

Mengapa aku memiliki musuh bebuyutan di sekolah? padahal niat ku hanya untuk sekolah dan sekolah, yaitu

1. Aku benci cewe arogan

2. Aku muak melihat teman-teman seperjuanganku di bully mereka

3. Aku benci cewe yang sekolah hanya demi popularitas semata

4. dll..

Jadi tidak salah kan jika aku berperang demi kemerdekaan? tapi kenapa aku selalu terpojoki dan fitnah mereka yang benar-benar kejam tentang ku ini selalu dipercaya banyak orang? hufth andai Tuhan mengirim ku pangeran yang selalu membela ku dan menyayangi ku, ahhh dasar doa jones hahahah, tiba-tiba tamparan keras mendarat di pipi chubby ku, ini menyadarkan ku dari khayalan indah ku saat aku sedang mengepel "heh anak setan! (jahatnya) ngepel yang bener!!! bukannya ngelamun kaya keledai bodoh!!" sialan ibu tiri ku ini, huuhuuhuu derita si anak tiri...

Hahahahah aku sudah kebal dengan semua ini, sekalipun masih perih sekali luka di hati dan di luar pastinya, hmm tapi aku harus tetap menjaga amanah ibu ku(ibu kandung pasti nya) kalau aku harus menjaga ayah.

Ibu andai kau tahu, ayah itu gak setia, dia playboy, dan aku disini tersiksa, tapi aku yakin aku pasti akan bebas dari rumah neraka ini setelah ada pangeran tampan yang melamarku (ha?) atau setelah aku bisa membeli rumah sendiri dengan gaji halal ku nanti, aamiin....

Sungguh hari yang melelahkan...

Author POV

Orangtua Tasha tampak nya belum tidur, dan sedang berdiskusi menyangkut dengan tash, ayah tash "hmm... aku juga sudah muak dengan anak sialan itu" lalu ibu tash "aku sudah bilang, nikahkan saja Tash dengan anak sahabat ku, biarlah Vio dilongkap sama adiknya, daripada kita batin mengurus anak sialan itu" "ya,, itu mungkin ide yang bagus, aku sudah setuju 100% dengan rencana mu itu, besok kan?" tanya ayah tash, "iya sayang" jawab ibu tiri Tash