"Buruan sana!" seru Amel mendorong punggung Fersya hingga terjatuh ke depan.
Gadis remaja itu terkejut karena tak sengaja menabrak seorang cowok di depannya. Cowok yang bernama Rafa itu mendelik kesal. Shit..
"Maaf.." ucapnya pelan
Rafa masih dengan muka kesalnya berlalu pergi, tanpa sepatah katapun, meninggalkan Fersya yang masih berdiri mematung.
Fersya mencoba menstabilkan detak jantungnya. Dag..Dig..Dug.. Suaranya terdengar begitu keras. Bersentuhan secara tak sengaja membuat wajahnya memerah dan jantungnya berdebar.
"Kok nggak jadi lo kasih suratnya?" pertanyaan Amel membuat Fersya kembali ke dunia nyata.
"Aku grogi,Mel.Nggak jadi aja deh." jawab Fersya sambil meremas surat cinta yang dia pegang.
"Yaahhh..nggak asik banget, mau sampai kapan lo pendem rasa cinta lo? Keburu lulus ntar."
Hhmm..Fersya hanya berdehem lalu menarik tangan sahabatnya untuk berjalan kembali ke kelas.
Cinta pertama
Cinta pada pandangan pertama
Cinta dalam diam
Hanya memandang dari kejauhanFersya ingat pertama kali bertemu dengan Rafa. Saat itu hujan turun. Fersya menunggu hujan reda sambil berjongkok di depan kelas. Suasana sekolah sepi karena teman-temannya sudah banyak yang pulang.
Fersya mengedarkan pandangan ke semua penjuru. Dia melihat ada seorang murid cowok yang berdiri di seberang kelasnya. Cowok itu melihat ke arah langit. Lalu mengulurkan tangannya untuk mengambil tetesan air hujan yang jatuh dari genteng kelas. Dia kembali memandang ke langit dan tersenyum sambil memainkan air di tangannya.
Deg.... Melihat senyuman itu nyaris membuat jantung Fersya melompat dari rongganya. Senyuman manis yang menciptakan debaran dahsyat di hatinya itu, mampu membuat pipinya merona dan jantungnya terus berdegup kencang.
-----
"Jadi lo kapan mau nembak?" tanya Amel begitu mulai duduk di kursinya.
"Masih juga bahas ini,mel? Aku pusing kalau kamu nanya terus. Sebenarnya kan aku belum siap.Ide pakai surat kan juga darimu."
"Habisnya gue geregetan lihat lo cuma bisa diem curi-curi pandang ke Rafa.Gue pengen lo bahagia,sya."
Mendengar jawaban Amel itu sontak membuat Fersya terharu dan langsung memeluk sahabat baiknya.
"Kamu memang sahabat terbaikku yang selalu mendukungku. Tapi jangan tanya lagi kapan aku nembak ya, baru lihat Rafa aja jantungku seakan meledak." ucap Fersya sambil tersenyum.
"Idiiihhhh.. Yang lagi kasmaran ngomongnya jantung melulu. Apa mungkin kamu kenalan dulu aja sebelum nembak? Saranku mending minta bantuan teman sekelasnya, minta dikenalin gitu." kata Amel penuh semangat.
Tapi sebelum Fersya sempat menjawab, dia melihat Rafa masuk ke kelasnya. Rafa berjalan dengan pandangan tertuju ke Fersya.
"Gue mau kenalan sama lo. Gue Rafa, kelas X-2." ucapnya berbarengan dengan bel masuk berbunyi nyaring.
Fersya diam, sama sekali tidak menjawab, hanya ekspresi wajahnya yang mengisyaratkan kekagetan.
Ini mimpikah? Seorang Rafa ngajak aku kenalan?
Rafa berjalan pergi keluar kelas, dia sedikit kesal karena cewek yang dia ajak kenalan tak merespon.
Ah..sial..
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Destiny
Teen FictionFersya, Seorang gadis pemalu yang diam-diam mencintai cowok tercuek di sekolahnya. Dia memiliki misi untuk mencairkan hati cowok itu. Disaat mereka mulai dekat, muncul laki-laki dari Korea yang mengaku sebagai tunangan Fersya.