Chapter 3 Hello

342 42 3
                                    



"kau terlihat sangat cocok dengan seragam itu kwannie" pria itu menyunggingkan senyum yang memperlihatkan kedua gigi taringnya yang sangat khas

"terimakasih, maaf sonnim antrian dibelakang anda masih panjang" Seungkwan memberikan isyarat menggunakan tangannya menyuruh pria itu bergeser kesamping.

"sikapmu selalu saja begitu, mengabaikanku" pria itu berjalan menuju pintu keluar dan siapa sangka dia menunggu Seungkwan sampai pulang kerja didepan toko.

Seungkwan dibuat tidak fokus dengan pria itu. Setiap menitnya Seungkwan selalu memanjangkan lehernya untuk melihat kearah luar, masih ada pria itu yang saat ini sedang duduk di kursi depan sambil menyeruput minumannya, kaki kanannya disilangkan diatas kaki kirinya. Setengah jam kemudian Seungkwan kembali melihat pria itu yang saat ini sedang sibuk dengan hpnya, sepertinya bermain game. setengah jam kedua Seungkwan kembali melihat pria itu yang saat ini sedang melambaikan tangannya kearah Seungkwan.

Seungkwan menyerah dan berusaha untuk tidak melihat kearah luar lagi.

"kenapa bisa aku bertemu dengannya disini" Seungkwan berbicara pada dirinya sendiri dan kembali fokus pada pekerjaanya yang 1 jam lagi akan berakhir.

Seungkwan sudah mengganti seragam kerjanya dengan pakaian biasa. Rambut panjangnya di ekor kuda, dan kali ini Seungkwan menggunakan kaca matanya, karena matanya sudah sangat lelah menggunakan softlens seharian. Poninya sedikit berantakan, mukanya lelah. Seungkwan memegang gagang pintu mini market dan melangkahkan kakinya keluar.

Seungkwan sedikit terlonjak melihat pria tadi masih setia menunggu Seungkwan diluar dan tertidur pulas diantara kedua lengannya diatas meja. Seungkwan menyentuh pundak pria itu dan menepuknya

"선배 sunbae (kakak senior)" Seungkwan masih menepuk pundak pria itu "sunbae apa yang kau lakukan disini?"

Pria itu terbangun dan tersenyum lebar melihat Seungkwan "akhirnya kau selesai juga, aku sangat bosan menunggumu sendirian disini" pria itu berdiri dan mereganggkan kedua tangannya yang panjang dan melakukan sedikit gerakan pemanasan untuk melenturkan otot-otonya yang kaku karena tertidur dengan posisi yang tidak pas

"tidak ada yang menyuruhmu untuk menungguku disini" Seungkwan menyilangkan kedua tangannya didada tampak sebal. "kenapa sunbae menungguku disini?"

"tentu saja aku merindukanmu kwann-ah" pria itu mengacak-acak poni Seungkwan yang memang sudah berantakan

"kalau memang tidak ada yang ingin dibicarakan aku akan pulang sekarang, aku benar-benar lelah dan besok aku ada kelas pagi" seungkwan sedikit menundukkan kepalanya untuk memberi hormat dan berbalik arah beranjak pergi dari tempat itu.

Baru selangkah Seungkwan pergi, tangannya ditahan oleh pria itu. "gitu aja kamu ngambek, izinkan aku mengantarmu pulang please. Janji ga bakal ngapa-ngapain kamu" pria itu kembali menyunggingkan senyum yang sebenarnya sangat manis

"ya.... ya.... ya... " pria itu bertingkah seperti anak kecil, dia mengayun-ayunkan tangan Seungkwan agar seungkwan mau diantar pulang olehnya.

Seungkwan mendesah kesal dan akhirnya menuruti keinginan pria itu. "baiklah tapi hentikan tingkah Sunbae yang kekanak-kanakan itu, atau aku akan pergi sekarang juga"

Pria itu menuruti kata-kata Seungkwan dan langsung menaiki motornya dan kemudian disusul oleh Seungkwan "pegangan atau kau akan jatuh nanti" titah pria itu dan langsung mengegas kendaraanya yang membuat tubuh Seungkwan terdorong kedepan dan akhirnya membuat seungkwan mengikuti perintah pria itu untuk berpegangan pada tubuh pria itu.

Adore U [VERKWAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang