Jangan tanya, jawabanku akan membuatmu kecewa.
-Alvaro-
Sudah satu minggu kayla menghabiskan waktu sekolahnya dengan senyuman yang tidak pernah hilang dari wajahnya, setiap pagi di sekolahnya ia selalu menyapa setiap orang yang ia jumpai sambil menyinggungkan senyum tulusnya. Walaupun tingkahnya itu terlihat aneh oleh semua orang tapi itu semua tidak mengusik kayla sama sekali seperti sekarang, ia sedang berjalan di koridor kelas dengan senyuman lebar dan sapaannya seperti hari-hari kemarin.
"Kay!! Udah satu minggu tingkah lo aneh, lo kenapa sih?" ririn mulai penasaran dengan tingkah kayla yang aneh, ia takut jika temannya itu sudah tidak waras.
"Aneh apa? Gak kok" jawab kayla tenang dengan senyumannya yang semakin melebar, membuat ririn bergidik ngeri.
"Sedeng nih anak!" ririn hanya menggelengkan kepalanya lalu berlalu meninggalkan kayla.
"Kalau lo penasaran, entar gue bilang!" ucap kayla saat melihat ririn berlalu sambil tersenyum jail.
Langkah ririn terhenti mendengar ucapan kayla, ia spontan berbalik dengan mata yang berbinar, ia sangat penasaran apa yang terjadi dengan temannya itu.
"HAHAHA..!" tawa kayla menggema di koridor kelas, ia berhasil mengerjai sahabatnya.
"Issh kay!? Lo udah janji ya!"
"Iyaiya!" kayla masih menahan tawanya karena melihat wajah ririn yang sangat lucu, ia berpikir temannya itu sungguh kepo, sampai segitunya ingin mengetahui rahasia kayla.
Jam istirahat mulai berbunyi, seluruh siswa bernapas lega dan berhamburan keluar kelas, kecuali dua orang siswa yang masih betah duduk di dalam kelasnya. Yah mereka tak lain adalah kayla dan ririn.
"Jadi?" tanya ririn memulai.
"Apa?" bingung kayla tidak tau kemana arah pembicaraan ririn.
"Lo udah janji mau tanya gue, kenapa lo aneh?" jelas ririn.
"Oh!" kayla hanya ber-oh ria tanpa melihat ririn yang mulai kesal.
"Ihh kay!" kesal ririn.
"Haha.. Iya, tapi ada syaratnya!?"
"Apa??" tanya ririn tak sabaran.
"Jangan kaget!" jawab kayla menolehkan kepalanya ke arah ririn dengan tangan yang masih di depan dada.
"Emang apaan sih? Kok sampe bisa bikin gue kaget!" ucap ririn.
"Ya kali aja lo kaget, kan gue gak tau!" jelas kayla.
"Hm ok!"
"Jadi gini... Gue udah yakin!" ucap kayla kembali memandang lurus kedepan.
"Yakin apaan!?" greget ririn.
"Gue udah yakin kalau gue emang jatuh cinta ama varo!" ucap kayla tanpa menoleh dan menampilkan senyumannya.
"WHAT??! Gue gak salah denger kan?" kaget ririn teriak dan spontan menangkup wajah kayla agar menoleh.
"Apansih rin?!" kayla menepis tangan ririn dari wajahnya dan memutar bola matanya malas.
"Tadi gue udah bilang jangan kaget!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting
Teen FictionQuinindha Kayla Putri, seorang gadis biasa yang melanjutkan sekolahnya di salah satu sekolah unggul di Jakarta selatan. Ia sering dipanggil oleh temannya dengan sebutan Kayla, ia juga terkenal ramah,pemarah dan juga cerewat tapi pendiam saat bersama...