TALKBACK

51 3 0
                                    

Suatu hari saat Aku sedang membuka Tab pesan lain di facebook, dan memang secara berkala Aku selalu membukanya untuk melihat pesan dari orang-orang yang belum berteman denganku. Aku menemukan sebuah pesan dari seorang gadis yang tak Ku kenal. Gadis itu bertanya tentang bagaimana cara mendapatkan penghasilan dari membuat Cerpen, Aku jawab pertanyaannya dengan singkat, lantas Ia memberikan nomor WhatsAppnya agar mudah untuk berkomunikasi denganku di lain waktu.

Hari berikutnya, Ia mulai mengirim pesan WhatsApp dan melanjutkan pertanyaannya kemarin, Aku jawab pertanyaannya dengan sangat detil karena karena Aku sangat mengapresiasi seseorang yang tertarik dengan dunia kepenulisan, lantas Ia mengirimkan Cerpen buatannya padaku agar Aku berkenan memberi kritik dan saran.

Singkat cerita, Aku membaca Cerpen karangannya itu. Jujur saja saat Aku membacanya, Aku agak terkejut karena banyak sekali terdapat kesalahan ejaan, tanda baca, alur cerita, logika cerita dan banyak lagi lainnya. Menurutku cerpen itu agak sedikit kacau serta melompat-lompat, belum pernah Aku membaca Cerpen sekacau ini. Karena sangat penasaran seperti apa rupa orang yang menulis Cerpen sekacau ini, Aku buka foto profil Whatsappnya dan Kulihat foto profilnya tampak miring (45°). Emm, mungkin memang tipe orang yang acak-acakan, pikirku.

Namun, terlepas dari itu semua, Aku tetap berusaha memberi kritik dan saran yang membangun agar nantinya Ia bisa menulis dengan lebih baik lagi, dan Ia berjanji akan terus belajar, Aku rasa itu cukup. Dari situlah awal mula perkenalan kami berdua, kita saling tukar pikiran, saling membaca Cerpen satu sama lain, diskusi dan lain sebagainya.

Hingga di suatu hari, saat kita sedang chating, Aku menyisipkan emote dalam pesan chatku, dan tiba-tiba saja Ia bertanya "Gambar apa itu, kak?"

Karena Ku kira Ia sedang bercanda, Aku jawab "Itu gambar ular, Dek" padahal itu adalah gambar emote tersenyum. Lantas Ia berkata "Wah, padahal saya takut ular, Kak."

Merasa dipermainkan dan sedikit jengkel. Dengan terpaksa Aku harus menjelaskan bahwa itu adalah gambar emote senyum, bukan emote ular, agar Ia tak bercanda lagi. Lalu Ia membalas "Maaf, Kak. Saya kan Tuna-netra."

Mengetahui akan hal itu, Aku putuskan untuk tidak membalas chatnya dan kembali membuka foto profil whatsappnya. Gambar wajahnya memang sedikit kurang jelas, tapi setelah Aku cermati memang area di sekitar mata terlihat agak aneh dan hitam. karena perasaanku yang makin tak enak, Aku buka facebooknya untuk mencari fotonya yang lain, barangkali Aku bisa melihat foto wajahnya dengan sedikit jelas. Tapi sayang, tak Ku jumpai foto apapun di sana kecuali foto barang dagangannya. Sampai akhirnya Aku menemukan tulisan bahwa Ia memang Tuna-netra sejak kecil pada Tab info.

Tiba-tiba tanpa sadar HP yang Ku pegang jatuh. Aku seperti shock, seakan menyalahkan diriku sendiri karena menilainya terlalu dini bahwa Ia adalah tipe orang yang acak-acakan, tulisannya jelek dan sebagainya. Padahal Aku belum pernah kenal dan bertemu dengannya. Bagaimana bisa Aku menilai orang sepicik itu. Lalu Aku teringat akan satu hal yang sedari tadi terus mengganggu pikiranku dan buru-buru bertanya padanya.

"Terus? Balas chat Whatsapp ini gimana Dek caranya?"
Karena aneh saja menurutku. Ia mengaku bahwa Ia Tuna-netra, seharusnya Ia tak bisa melihat. Tapi Ia bisa menggunakan HP, bermain Whatsapp dan menulis cerpen. Lantas Ia menjawab kalau Ia menggunakan aplikasi Talkback.

Talkback! Sepertinya Aku pernah menjumpai aplikasi itu di ponselku, hanya saja hampir tidak pernah Aku buka karena tak tahu fungsinya. Sejenak Aku coba untuk membuka aplikasi itu dan mempelajarinya.

Yang Aku pahami saat itu adalah: Aplikasi Talkback ini adalah aplikasi penerjemah layar ponsel. Teks apa saja yang tampil dalam layar ponsel akan diterjemahkan dalam bentuk suara. Saat kita menyentuh sekali (Touch) bagian dari layar, ia akan menyebutkan nama aplikasi atau tulisan apa yang kita tunjuk tadi dan saat kita menyentuhnya dua kali (Double Tap) ia akan membuka aplikasi tersebut, begitu seterusnya. Aplikasi ini akan membacakan segala jenis teks dalam layar ponsel termasuk huruf dalam keyboard saat kita sedang mengetik, kecuali gambar, aplikasi ini tidak bisa menerjemahkan gambar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 25, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TALKBACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang