kita sudah tidak sama

80 7 3
                                    


Kita sudah tidak sama!

Aku sadar waktu benar akan merubah segalanya, baik itu perasaan, sifat, sikap dan kedudukan seseorang. itu yang kurasakan diantara kita. Dulu kita sama, mungkin memiliki nasib yang sama, masalah yang sama dan perasaan yang sama hingga kita tumbuh bersama layaknya saudara, bukan sepasang kekasih, sahabat apalagi teman. tapi sekarang aku rasa kita sudah berbeda! Kau jauh tinggi disana dan aku hanya bisa melihatmu dibawah. kau terus maju dan aku masih mengikutimu, tapi dipersimpangan jalan ini aku merasa tidak bisa lagi mengikuti jalanmu. Kau terlalu jauh untuk bisa ku jangkau, gayamu semakin tinggi dan aku tidak bisa mengimbanginya. Bahkan untuk bisa berjalan denganmu aku harus mengumpulkan rupiah hahahaterlintas dikeinginanku, tidak bisakah kita seperti dulu, pergi kemanapun tanpa melihat tempat dan label?! Haha itu tidak mungkin karena semua sudah berbeda.

Aku tidak menampik tentang derajat, kedudukan, kekuasaan dan kesuksesan bisa merubah segalanya. Tapi aku bersyukur sifat mu tidak berubah, hanya saja gaya hidupmu yang berubah dan aku tidak bisa mengimbanginya. Aku tidak iri hanya minder, dan kau pantas mendapatkan kekasih, saudara, teman dan sahabat yang sepadan denganmu, bukan aku.

Aku hanya bisa tersenyum tipis dikala melihatmu bersama yang lain sangat dekat dan selalu pergi bersama, tapi tidak denganku. Bukan salahmu, karena kamu sendiri mengajakku tapi aku tidak mau. Ya, aku tidak mau karena aku tidak bisa mengimbangi gaya hidup kalian.

Aku hanya bisa diam melihat keakrabanmu dengan teman wanitamu yang sangat bangga memiliki sahabat sepertimu, tapi tidak denganku. Apa aku cemburu? Ya. Tapi, pantaskah aku cemburu dengan kamu yang semakin bersinar sedangkan aku tetap seperti dulu.

Aku semakin sadar dengan posisiku saat aku mencoba membagi keluh kesahku tentangmu yang kini berbeda. Tapi... apa responmu..

"kita hidup dimasa sekarang, bukan dimasa dulu. Nikmati saja apa yang ada sekarang dan berjalan terus kedepan jika tidak ingin ketinggalan, babe."

Kau benar! Aku tidak menyalahkanmu sama sekali karena itu yang kamu rasakan. Tapi tidak seperti aku rasakan, kita sudah tidak sama.

Sempat tersayat hatiku saat kenyataan mengatakan kau bisa bahagia tanpa aku. Kau bisa lepas kemanapun tanpa mengkhawatirkan aku. Sempat tak rela dihatiku harus kehilangan orang berharga sepertimu, tapi dengan berjalannya waktu aku mulai mengerti. Sahabat dimasalalu tidak mesti akan menjadi sahabat dimasa depan, seperti pacaran tidak menjamin akan bersama sampai pelaminan.

Berbahagialah terus sayang dengan orang-orang yang ada disekitarmu. Kau pantas mendapatkan kebahagiaan sekarang setelah kesulitan yang kau terima dan aku tidak banyak membantu dalam masalahmu itu dulu, jadi kau yang sekarang pantas bahagia tanpa aku.

Aku akan diam disini dan mengambil jalanku sendiri, kau hanya lanjutkan dijalanmu. Jika beruntung mungkin kita akan bertemu dipersimpangan yang sama dan entah apa yang selanjutnya terjadi. Tapi, untuk sekarang aku berjalan dijalanku dan kamu berjalan dijalanmu dengan orang-orang yang setingkat denganmu. Jika kita tidak bertemu dijalan yang sama, tenang saja aku akan selalu mendukung dan mendoakan untuk kebahagiaanmu. Ku pastikan kenangan kita dulu akan selalu ada menggiring setiap langkahku.

Kita sudah tidak sama, tapi aku bahagia karena dulu kita berjuang bersama.

End

Dear DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang