"Gue mau balik ke kelas" gue paksa jalan kaki gue yang masih sakit ini.
"Lah lah dek kaki lo belum sembuh" kak chan naham tangan gue.
"Iya cel, kaki lo belum sembuh" kata Cindy.
"Plis, don't pretend to care " gue ngehempasin kasar tangan kak chan.
"Lo kenapa sih dek? Perasaan tadi gapapa"
"Gatau, udah ah gue pergi"
Gue lari sekencang-kencangnya sambil nangis, sampai ga ingat kalau kaki gue lagi sakit.
Gua lari ke Rooftop sekolah. Tempat ternyaman kalau gue lagi banyak masalah.
"Kenapa sih? Gue udah berjuang buat dapatin dia tapi apa? Gue ga bisa dapatin. "
Tiba-tiba ada yang meluk gue. "Berhenti nangis cel, lo jelek kalau nangis" and he is my real friend— Jeongin.
"Sejak kapan lo disini?" Tanya gue yang masih sesegukan.
"Sejak tadi lo ngoceh kagak jelas, hehe" jeongin nyengir sambil lepas pelukkannya.
"Ga mau cerita nih?" Jeongin natap gue.
"Lo pasti udah tau"
"Bang chan lagi ya?" Tanya jeongin dan gue ngangguk.
"Berhenti ngejar dia cel" lanjut jeongin.
"Why?" tanya gue sambil natap lekat mata nya.
"Sakit cel berjuang sendirian lo gak bakal sanggup"
Gue cerna kata-kata jeongin dan emang benar kalau disini gue yang berjuang sendirian.
Tapi gue ga mau munafik, gue emang Cinta sama kak chan terlalu dalam.
"Gue udah jatuh cinta terlalu dalam sama kak Chan" kata gue se adanya.
"Move on cel! Lo pasti bisa" jeongin megang tangan gue.
"Hikss..." gue nangis di depan jeongin.
"Sstt udah udah jangan nangis Mulu nanti cantiknya hilang" jeongin elus rambut gue.
"Gue sayang sama lo jeongin. Tetap jadi sahabat kecil yang gue kenal"
"Gue lebih sayang sama lo cel, gue bakal terus ada disamping lo. Mau senang atau pun susah. "
"Makasih, sumpah gue terharu. Seorang Jeongin Attariq bisa kayak gini"
Jeongin cuma senyum manis ke gue.
"Gimana hubungan lo sama yera?"
"Baik baik aja ko" jawab jeongin dan gue ngangguk.
Fyi, Shin yera itu pacar nya jeongin mereka udah jadian beberapa minggu yang lalu. Yera itu sahabat gue gais.
"Yuk ke kelas "
"Yuk, sini gue bantu jalan" jeongin nuntun gue buat turun dari tangga rooftop.
Pas di tangga jeongin erat banget pegangin tangan gue.
"Berasa nuntun nenek nenek anjir" kata jeongin dan dapat toyoran dari gue.
"Enak aja lo gue nenek nenek! "
"Iyaiya maaf elah" kata jeongin sambil nyengir ngelihatin gigi pagar nya.
Setelah sudah turun dari tangga kita langsung ke kelas.
Gue di tuntun sampai bangku sama si Jeongin
"Gue balik ketempat duduk ya" kata jeongin dan duduk di bangku nya.
Iya, jeongin sekelas sama gue.
"ACEL LO KENAPA?!"
"Gue gapapa Grace "
"Bohong " Grace natap gue, nyari kebohongan.
"Iya iya gue tadi jatoh gara gara jeongin" kata gue dengan malas.
"APA? WOY YERA COWOK LO BIKIN ACEL LUKA! "
"Bacot grace gue ga sengaja anjeng" sahut jeongin.
"HAH?! ACEL LO KENAPA? " datang yera sama cherry ke bangku gue dan Grace.
"Kaki lo kenapa anjir? Sama jeongin? " tanya yera ke gue.
"Iya, tapi gapapa kok udah mendingan"
"Kok bisa sih? " tanya cherry.
"Ga tau"
Gak lama kemudian, pak suga datang dengan wajah dingin yang mematikan.
"Selamat pagi anak anak"
"Pagi paakk"
Setelah itu kita belajar dengan tenang.
×××
Y ok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bullshit Or Parasit - Hwang Hyunjin
Fiksi Remaja[ COMPLETED] ✅ ❛❛ Mimpi apa gue semalem sampe sampe di jodohin sama dia ❜❜