19

7.5K 304 8
                                    

'Cinta  itu tidak diukur dari segi fisik, ekonomi, atau apapun, tapi cinta diukur dari perjuangan seseorang mengejar cintanya'

^_^

"Kyahh, Marriot!"seru Manda spontan. Marriot terkejut, dia menghampiri Manda yang duduk di Sofa dengan alis tertaut.

"Kenapa teriak-teriak yang?"

"Sini deh liat Foto aku di Ig banyak banget yang like 19k lebih,"ucapnya dengan mata berbinar lalu menyodorkan ponselnya agar dilihat Marriot. (Foto di mulmed😊)

Marriot mendengus, lalu tertawa.

"Biasa ajah dong yang, aku bahkan 50k, 100k udah biasa."jawabnya santai. Manda menatap tajam Marriot.

"Ohw jadi kamu pamer?"tanyanya sambil menyilangkan, kedua tangannya di dada.

Ingin Marriot berkata, disini siapa tadi yang  pamer sih? Tapi apa daya dia tidak kuat untuk mengatakan itu.

"Yang, bukan gitu mak-"

"Udah ah aku marah sama kamu!"ucapnya ketus. Marriot mendesah frustasi, ini quality time mereka, seharusnya hari ini dia disuguhi senyum cantik wanitanya ini bukan wajah tertekuk yang dilihatnya sekarang.

"Yang jangan gitu dong, maaf kalau salah ngomong tadi yang, jangan marah ya sayang?"ucapnya sambil memegang Bahu Manda lembut.

Manda masih diam.

"Manda?baby?honey?"

"Stop it!" Marriot terkekeh, Manda Sudah membuka mulutnya.

"Maaf yah, jangan ngambek-ngambekan lagi yang, Minggu depan kita udah nikah loh."

"Whatever!"ketusnya.

"Jangan gitu yang, Bunda sama Ayah kamu udah setuju loh!"Manda menatap Marriot.

"Seharusnya Bunda gak Maafin kamu!"ketusnya. Marriot terkekeh lalu mengelus pipi Manda.

"Mulut kamu yah, minta dicium sama aku!"

Fakta yang sebenarnya ketika pria mengelus pipi wanita adalah, 90% senang, 5% deg-degan, 4 % speechless, 1% kesal, dan itulah yang dirasakan Manda.

"Marriot Ih!"balas Manda berusaha menenangkan jantungnya.

"Muka kamu kenapa?kok merah gitu?"goda Marriot.

"Marriot, Fuck!"

"Langue honey!"

Flasback

Marriot mencoba menetralkan jantungnya, hari ini dia akan meminta maaf kepada kedua orang tua Manda tentang masalah kemarin.

"Syaloom Bunda, Ayah.."ucapnya, kedua paruh baya itu mengangguk. Dan Marriot tau bahwa mereka masih marah. Manda tersenyum disana, dia tau gadis ini pasti sedang mengejek dirinya. Uh! Untung cinta.

"Ada hal apa kamu kesini?"Ayah Manda membuka pembicaraan mereka.

"Saya datang kesini ingin meminta maaf kepada Ayah dan Bunda atas kesalahan saya kepada putri kalian."

"Lalu?"sekarang Bunda Manda membuka suara. Marriot menelan ludah payah. Bahkan dia tak gugup di depan client besar sekalipun. Tapi didepan kedua orangtua Manda? Dia ciut.

"Saya sangat minta maaf kepada Bunda dan Ayah, saya sangat mencintai Putri kalian dengan sepenuh hati saya."jawab Marriot bersungguh-sungguh.

Ayah dan Bunda saling menatap, disusul senyuman di wajah mereka masing-masing.

"Kami memaafkan kamu,sebelumnya kalian memang ingin menikah tapi kami belum sempat menanyakan suatu hal. kenapa kamu mencintai Putri kami? Dia bukan gadis sempurna, kami juga bukan dari keluarga yang kaya, lalu apa alasannya?"

Marriot menatap Manda lembut.

"Saya mencintainya karena banyak hal, bukan masalah fisik, ekonomi atau apapun itu, dia wanita yang baik, dia berbeda dengan gadis luaran sana, dia pekerja keras. Semua yang ada didalam dirinya saya cinta. Dan Manda pantas untuk dikejar dan diperjuangkan." Fix Manda speechless!pipinya bersemu dan itu tak luput dari mata Marriot. Bahkan kedua orangtua Manda kehabisan kata-kata, mereka sangat mengangumi bagaimana cara penyampaian Marriot.

Sangat tulus.

"Kami menerimamu Marriot, Manda memang tidak salah memilih kamu.kami percayakan Putri kami kepada kamu."

"Terimakasih Ayah, Bunda, saya akan menjaga Manda Cecillia."

Off

"Aku gak mau pakek gaun yang berlebihan ih!"ketus Manda saat mereka sedang fitting Pakaian pernikahan mereka.

"Iya yang, kamu mau pakai apa?pilih ajah."ucap Marriot lembut. Manda berjalan mengelilingi tokoh mewah milik keluarga Marriot ini. Manda melihat sebuah longdress terkesan elegan dan mewah, dia melihat sampel harganya.

15jt.

Sialan!

Kenapa bisa semahal ini?

Manda mendesah, lalu berjalan lagi mencari-cari pakaian yang..murah mungkin?

Oh ayolah gaun disini bagus semua, tanpa terkecuali. Jadi tidak salah bukan?

"Udah dapet?"Tanya Marriot. Manda menggeleng frustasi.

"Aku ajah yang cari,"Marriot tau bahwa Manda pusing karena harganya,karena sedari tadi gadis itu hanya melihat sampel harganya. gadis ini benar-benar! Tapi dia  tidak ingin mengatakannya, karena takut Gadis ini salah paham dan tersindir. Ah sudahlah!

"Ini ajah."Marriot memilihkan Longdress yang pertama kali dilihat Manda. Manda ingin protes tapi Marriot langgsung mendorong Manda keruang ganti.

"Pakek cepet!" Ucapnya, lalu menyodorkan Longdress putih itu, lalu dia juga pergi keruang ganti untuk Menganti pakaiannya.

Marriot lebih dulu keluar, dia merapikan skraft kupu-kupunya. Dia merapikan jas putih yang melekat ditubuhnya. Beberapa orang bahkan karyawan sempat terpesona dengan Marriot. Tapi Marriot mencoba bersikap cuek, dilihat Manda nanti, habis dia!

"Udah."Marriot menoleh menatap Manda yang benar-benar, wow! Beautiful! Ternyata Manda tak sekurus yang dikira, dia memiliki lekuk tubuh yang..yah bisalah. Jangan lupakan kulit gadis itu yang benar-benar bersih dan putih di bagian bahu. She So sexy.

"Kamu cantik banget sayang, aku gak sabar untuk malam kita."ucap Marriot lalu bergerak memeluk pinggang wanita itu.

"Marriot jangan mesum Ih!"ketusnya.

#Tbc

1 Part Again😊

Krisan😊


Room Attendent (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang