Kulirik jam tanganku, waktu menunjukkan pukul 10 malam, artinya masih 4 jam lagi sebelum polisi menyerbu lokasi target atau bisa dibilang Deadline pekerjaanku malam ini. Aku pergi menuju garasi untuk mengeluarkan kendaraan dinas favoritku, Yamaha R15 warna hitam yang kubeli 2 tahun lalu. Sebenarnya tidak ada alasan khusus aku membeli motor tipe ini, aku hanya mencari kendaraan yang berwarna hitam, cepat, dan tidak terlalu mencurigakan untuk dimiliki anak seumuranku karena kebetulan cowok-cowok di sekolahku banyak yang mempunyai motor tipe ini. Meskipun aku yakin mereka akan kaget dan terheran-heran saat melihatku yang biasanya pulang pergi naik angkot tiba-tiba mengendarai R15 ke sekolah.
Waktunya kembali fokus pada pekerjaan Ruby
Aku tidak pernah menyepelekan pekerjaanku sama sekali sebagai pembunuh bayaran. Membuat kesalahan sedikit saja, kau dapat terbunuh atau tertangkap oleh polisi. Aku lebih memilih ditangkap polisi untuk skenario terburuk karena saat ini aku masih usia di bawah umur, sehingga hukuman yang diberikan padaku tidak terlalu berat, bahkan jika aku beruntung tempat rehabilitasi anak tidaklah buruk menurutku. Setelah memastikan semua pintu dan jendela rumahku sudah terkunci, aku memacu motorku dengan cepat ke lokasi target malam ini.
Masih tersisa 2 setengah jam lagi
Aku melirik jam tanganku lagi, kemudian melihat ke arah bangunan tua yang berjarak 200 meter dari tempatku berdiri. Aku sengaja memarkir motorku agak jauh dari lokasi target karena memarkir motor terlalu dekat dengan lokasi target sama saja dengan bunuh diri.
Yak, sekarang tinggal memikirkan cara untuk masuk ke dalam bangunan tersebut
Aku melihat ke sekeliling, tidak terlihat bangunan apapun selain lokasi targetku. Kebetulan lokasi target ini berada di area perkebunan jagung yang padat, sehingga cocok sekali jika kau ingin kabur bersembunyi dari kejaran polisi atau melakukan sebaliknya menyerbu diam-diam kelompok penculik yang bersembunyi di bangunan yang mencolok di tengah kebun jagung. Bangunan tua itu terlihat seperti bekas pabrik dengan cerobong asap yang sudah tidak berfungsi, mungkin aku bisa menyelinap melaluinya.
Aku termenung berpikir sejenak, komplotan penjahat yang menjadikan pabrik kosong sebagai markas seperti ini biasanya mempunyai 'emergency exit', jalur darurat tersembunyi untuk melarikan diri dari serbuan polisi. Aku kembali melihat ke sekeliling, berharap siapa tahu terdapat pintu keluar dari emergency exit mereka di sekitar sini. Mataku berhenti ketika melihat gubuk kecil yang berada di ujung kebun, gubuk reyot yang entah kenapa masih kokoh berdiri sekitar 20 meter dari tempatku berada saat ini.
Bingo!
Segera aku berjalan ke gubuk kecil yang terbuat dari bambu tersebut, sambil mengendap-endap akhirnya aku berada tepat di depan gubuk yang ternyata tidak memiliki pintu tersebut. Aku melihat ke dalam isi gubuk tersebut sambil tetap waspada dengan keadaan sekitar, tidaklah mustahil jika ada orang yang bertugas menjaga disini. Namun alih-alih penjaga atau pintu keluar rahasia, aku hanya menemukan tumpukan karung yang berisi pupuk organik berbau busuk. Sungguh mengecewakan, sepertinya satu-satunya jalan masuk hanya melalui cerobong asap yang sempat kulihat tadi.
Sudah sekitar 15 menit aku mengendap-endap menyusuri padatnya kebun jagung, sepertinya aku sudah hampir mendekati lokasi target. Sekarang bangunan bekas pabrik ini terlihat lebih jelas, hanya terdapat satu lantai meskipun tinggi temboknya hampir setinggi bangunan dua lantai. Sepertinya dulu bangunan ini adalah pabrik gula melihat lokasinya yang terdapat di tengah perkebunan dan bentuk cerobong asapnya yang menjulang tinggi, mungkin dulunya kebun ini adalah kebun tebu. Aku berdiam sejenak mengawasi sekitar, tidak terlihat adanya kamera pengawas atau sensor alarm, sepertinya mereka hanya menjaga bagian depan dan belakang bangunan saja. Jackpot!
KAMU SEDANG MEMBACA
I am Assassin at School
Teen FictionRuby, gadis SMA yang bekerja paruh waktu menjadi seorang pembunuh bayaran. Sebuah cerita yang nantinya penuh dengan aksi dan drama. Akankah Ruby bisa menyembunyikan identitasnya dari teman temannya? Akankah dia tertangkap oleh polisi? Ikuti terus ce...