prolog.

35 0 0
                                    

Hening........

Seperti itulah suasana kelas XII-A. Tidak ada seorang siswa yang berani bersuara. Jangankan bersuara, bergerak sesenti saja mereka takut. Bagaimana tidak, seorang guru yang terkenal killer dan paling di takuti oleh seluruh siswa sekolah SMA AGUNG JAYA.

"Siapa yang ingin mengerjakan soal di atas??'' tanya Bu Naisya, lebih tepatnya seperti sebuah bentakan.

Hening.......

Tidak ada siswa yang berani menjawab soal yang diberikan Bu Naisya. Karena soal yang diberikan Bu Naisya adalah soal tingkat Dewa.

''Baiklah. Kalau salah satu dari kalian tidak ada yang mau naik. Saya akan menunjuk salah satu dari kalian''tegas Bu Naisya. Lalu mulai memilih nama siswa yang tertera di absen.

''Natasha Amelia Darel"ucap Bu Naisya memastikan nama siswa yang di sebut hadir.lalu sebuah tangan mengacung ke atas dari arah belakang.tangannya terlihat gemetaran dan berkeringat, mungkin karena ketakutan.

"Y-ya b...bu??"tanya Natasha Ketakutan dan mungkin matanya sudah berkaca-kaca.
"Kamu!!! Kerjakan soal nomor satu di atas papan tulis!!!!"tegas bu Naisya membuat Natasha semakin takut. lalu Natasha berjalan naik ke papan tulis dengan wajah pucat, semua teman-temannya menatap Natasha iba.
Dengan tangan gemetaran,Natasha mulai menulis jawaban dari otaknya. entah itu salah atau benar.
Setelah menulis jawabannya, Natasha lalu kembali ke bangkunya masih dengan wajah pucatnya.

"APA INI?!?!?!"teriak Bu Naisya setelah melihat jawaban Natasha. Sementara di belakang Natasha sudah gemetaran dan ketakutan setengah mati.
"Apa Kalian Tidak Mengerti Juga?!?!,berapa kali ibu harus jelaskan, kalau Rumusnya bukan begini?!?!" teriak Bu Naisya penuh amarah.

Tuut.....tuut....tuut....

Tiba-tiba telepon Bu Naisya berbunyi menandakan ada panggilan masuk. Bu Naisya lalu mengangkat teleponnya yang berdering.
Setelah lima menit menjawab telepon, akhirnya Bu Naisya mematikan sambungan teleponnya.

"Dengar semua. ibu di panggil untuk rapat sekarang. Jadi, jangan ada yang keluar dari ruangan ini sampai bel istirahat berbunyi!!" tegas Bu Naisya lalu pergi meninggalkan kelas.

"HOREEE~~.....YUHUUU~~...." kompak para siswa kelas XII-A berteriak gembira setelah Bu Naisya keluar dari kelas.lalu mereka semua mulai melakukan aktivitasnya masing-masing.

"Lo gak apa-apa Sha??"tanya Meila Dwi Anggita Shab.teman akrab Natasha."nggak apa-apa gimana?!?, lo nggak liat, tadi gue gemeteran gitu?!?"sewot Natasha."wuih....santai bro"ucap Ariana Dwineta tiba-tiba muncul dan duduk dibangku depan Natasha.
"Santai-santai.........otak lo gesrek, bayangin gimana rasanya di bentak ama guru, mana killer lagi. Kalau lo yang di tunjuk tadi, pasti lo udah ada di peti mati bego!"bentak Natasha penuh emosi ke Ariana.
"Waduh, bahaya nih. Godzilla ngamuk"ucap Meila menampilkan wajah ketakutannya."iya, bisa-bisa kita di telen idup-idup"Ariana menimpali.
" bener-bener yah....masa iya, gue yang cantik jelita, imut dan sexi ini di katain Godzilla ngamuk"ucap Natasha sambil mengibas-ngibaskan rambutnya.
"Idiiih......najis, mau muntah dengernya"kompak Ariana dan Meila.

Kriing.....kriing.....kring....

"Udah bel tuh, kantin kuy" ajak Ariana dan disetujui oleh kedua temannya lalu berlalu ke kantin.

Sesampainya di kantin, mereka bertiga memperhatikan sekitar, guna mencari tempat untuk mereka makan.

"Kok panas yah??" Tanya Meila sambil mengibas-ngibaskan tangannya."ya panas lah bego, kantinnya pengap gini"sewot Natasha lalu menyentil jidat meila."adaw....sakit sinting"Meila mengaduh sambil mengusap-usap jidatnya.
"Tapi, ngomong-ngomong. ngomong-ngomong dari tadi si Natasha sewot mulu. PMR yah??'tanya Ariana membuat Meila ngakak.
"Hahah........bego,bukan PMR, tapi PNS gesrek"ucap Meila dengan wajah songongnya.
"Udah bego,miring lagi otaknya.yang bener itu PMS sinting, bukan PMR ataupun PNS"cibir Natasha ke Meila dan Ariana.
"Yang penting hidup dan cantik"kompak Ariana dan Meila mengeluarkan wajah imut. Ralat, maksudnya sok imut.
"Apa gunanya coba, kalau hidup dan cantik tapi nggak smart. Kayak aku, udah cantik, body bohai, smart lagi"Natasha mengatakannya dengan sangat Percaya diri sambil bersidekap.
"Serah deh, gue laper. yuk makan"ucap Ariana dan menyeret kedua temannya ke meja kantin paling pojok.
"Ngapain ke pojok sih Ri??,kan di depan sana kosong"tanya Meila sambil memperhatikan sekitar."supaya kalau makan nggak di liatin orang. yaudah, kalian duduk aja,biar gue yang pesen". Tawar Ariana. Ariana emang nggak suka di liatin kalau makan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 27, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Husband Sucks,but HandsomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang