"Bagus kalau kau mengetahuinya", kata Kihyun masih dengan menatap mata Hyunwoo. "Jadi kau pasti mengerti. Jangan memohon perhatianku! Karena kau tidak akan mendapatkannya Hyunwoo.", Kihyun memberikan tekanan pada setiap kata yang diucapkannya. "Ini sungguh menggangguku", katanya lagi.
Hyunwoo sudah tidak bisa berkata apapun lagi setelah mendengar perkataan Kihyun. Rasanya sakit. Seperti ia baru saja mendapatkan penolakan dari Kihyun. Ia kembali beranjak menuju pintu kamarnya. Hyunwoo pergi meninggalkan Kihyun lagi. Hyunwoo sudah benar-benar tidak sanggup sekarang. Ia berlari meninggalkan kamarnya.
.
.
Hyunwoo PoV
Sakit rasanya mendengar pernyataan Kihyun seperti itu. Apakah Kihyun benar-benar tidak menyukainya? Apakah aku membebankan Kihyun? Apakah Kihyun menyadari perasaanku padanya dan apakah itu membuatnya merasa terbebani? AAHHH!! Aku tidak tahu lagi.
Author PoV
Hyunwoo berlari meninggalkan kamar asramanya dengan perasaan yang sakit. Ia tak mampu menggambarkan perasaan sakitnya saat itu.
Kihyun yang ditinggalkan Hyunwoo dalam keadaan seperti itu, membuat emosinya semakin membara. Ia marah kepada Hyunwoo karna pergi tanpa berpamitan dengannya tadi saat di Cafe. Lalu sekarang, Hyunwoo meninggalkan dirinya di kamar saat mereka bertengkar seperti itu.
"Aaahhh!!", Kihyun melempar badannya, duduk di pinggir tempat tidurnya. Ia mengepalkan tangannya berusaha menahan emosi yang saat ini benar-benar membuat dirinya panas. Kihyun menundukkan kepalanya, memejamkan matanya, berusaha untuk menenangkan dirinya sendiri.
Ketika ia mengangkat kepalanya, ia melihat paperbag belanjaan Hyunwoo. Ia menghampirinya dan membukanya. Melihat apa yang dibawa Hyunwoo.
Deg,,
Kihyun membaca tulisan di kotak yang sedang di pegangnya itu dengan lirih, "Music Box. Classic Piano". Begitu yang tertulis di sana.
.
.
flashback..
Author PoV
"Hyunwoo, besok temani aku ke toko alat musik ya", kata Kihyun.
"Hmm.. boleh.. kamu mau mencari apa Kihyun-a?", tanya Hyunwoo.
"Aku ingin mencari kotak musik, tapi susah sekali mencari kotak musik yang berbentuk piano klasik dan terbuat dari kayu. Aku sudah mencarinya selama beberapa bulan ini, dan belum menemukannya", saat mengatakannya Kihyun membuat wajahnya cemberut, seperti sedang merajuk.
Hyunwoo yang memperhatikan wajah Kihyun dengan jarak sedekat itu merasa gemas dengan wajah cemberut Kihyun. Membuat jantungnya berdegup semakin cepat. 'Aku merasa jantungku akan berlari keluar jika aku terus memperhatikannya dari jarak sedekat ini', gumam Hyunwoo.
"Hyunwoo!! Mau tidak menemaniku?", kali ini suara Kihyun sedikit lebih keras dan membuyarkan lamunan Hyunwoo.
"Ah iya iya, besok ku temani setelah kelas berakhir ya", Hyunwoo menjawabnya tergagap. Ia berusaha mengatur gerak-geriknya agar tak terbaca oleh Kihyun kalau dari tadi dirinya memperhatikan wajah Kihyun.
"Benar kau mau menemaniku?", tanya Kihyun dengan wajah yang terlihat cerah ceria. Hyunwoo hanya mengangguk meng-iya-kan pertanyaan Kihyun.
"Yeeessss! Terimakasih Hyunwoo-ya. Besok kita pergi setelah kelas berakhir ya", kali ini Kihyun benar-benar tidak mengendalikan ekspresi di wajahnya, dia terlihat bahagia sekali. Senyumannya bahkan terlihat sangat lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me || SHOWKI
FanficI'm jealous. Aku cemburu Ki melihatmu bersama dia -Hyunwoo Kenapa kamu nggak pernah ngomong soal itu? Kenapa nggak pernah memberitahuku? Cobalah untuk terbuka! -Kihyun Just a random stuff. This is my very first story. Give me your opinion about the...