Beginning

16.7K 466 41
                                    

Pernahkah kalian merasa, dunia seolah hancur, saat sebuah kenyataan di beberkan. Pernahkah kalian merasa menyesal karena tidak mengetahui kenyataan itu sejak awal. Dan yang bisa kalian lakukan hanyalah menangis, dan meratapi nasib. Kalau kalian pernah merasakan hal seperti itu. Itu artinya kalian paham, apa yang aku rasakan sekarang. Bingung, merasa aneh, dan tidak tau harus berbuat apa. 24 tahun hidup di dunia dengan segala problematika yang ada, lahir di keluarga yang sangat hangat, Ayah yang senang bercanda, dan ibu yang selalu di anggap orang Jutek, serta 2 adik yang menyebalkan. Aku bahagia. Meskipun aku terlahir cacat dan harus kehilangan saudara kembarku, setelah di lahirkan (meninggal) semuanya berjalan normal. Hingga satu minggu yang lalu, datang sepasang suami istri yang memberikan kabar mengejutkan untuk kami semua.

Seminggu lalu...

Hujan turun sangat deras, membasahi desaku. Jam menunjukkan pukul 9 malam. Semua orang sudah bersiap untuk tidur, saat terdengar suara ketukan di gerbang depan. Aku mengintip dari kamarku, terlihat Ayah menerima tamu, sepasang suami istri. Aku tak terlalu peduli akan hal itu. Bagiku wajar kalau ada tamu yang datang jam segini, biasanya itu langganan ayahku berjualan bunga. Kedua tamu itu, di persilahkan ayah duduk dan mereka mengutarakan niat mereka datang ke rumah. Darimana aku tau, jawabnya simpel. Karena ruang tamu dan kamarku hanya berbatas dinding, jadi secara tidak langsung, aku bisa menguping pembicaraan mereka. Tak lama kudengar, mereka ingin bertemu denganku. Dan ayah menyanggupi hal itu. Langsung aku melompat ke kasur, memasang earphones, berpura-pura sedang mendengarkan musik. Sesaat kemudian ayah membuka pintu kamar, tanpa mengetuk seperti biasa dan menyuruhku menuju ruang tamu.

Aku duduk di samping ayah, setelah menyalami kedua orang itu. Yang usianya sepantaran dengan ayah, ibuku dan adik perempuanku sedang di dapur, sementara adik laki-lakiku, dia sibuk ML(mobile legend). Tidak lama kemudian, ibuku datang, menyuguhkan minuman dan beberapa buah, lalu duduk di sebelahku. Sedangkan adik perempuanku dia langsung menghampiri kakaknya dan ikut main Ml.

"Nah, sekarang karena, anak dan istri saya, sudah ada di sini. Apa yang hendak, bapak dan ibu bicarakan. Sedari tadi, anda berdua hanya menunduk dan juga seperti menangis. "tanya ayahku.

Find my 8 Twins Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang