Candy || Seulrene

1

Seulgi
-lelaki pengangguran
-tinggi 1,81 m
-24 tahun

Irene
-seorang bos
-tinggi 1,61 m
-27 tahun

Author POV

Seorang pemuda tanpa sudah dari tadi berdiri di depan cermin. Melihat apakah penampilannya sudah bagus. Kadang juga tertawa tanpa tahu apa yang dia tertawai.

"Akhirnya aku mendapatkan pekerjaan juga"

Pemuda itu bernama Kang Seulgi. Seorang pemuda yang tinggal sendiri, karena kedua orang tuanya telah meninggal.

Pemuda terlihat sangat gagah di depan cermin, dengan tinggi 180 cm, badan dan otot - ototnya yang terbentuk. Perempuan mana yang tidak akan menyukainya, mungkin perempuan yang matre yang tidak akan menyukainya.

"Akhh ayo cepat jangan berdiri di depan cermin saja"

Pemuda itu melangkah berlalu meninggalkan cermin yang dari tadi ia tatap.

Pemuda itu di terima kerja di salah satu perusahaan besar, dia akan menjabat sebagai petugas parkir disana. Meski tidak mempunyai basic parkir, pemuda bernama seulgi itu akan berusaha sampai darah penghabisan.

---

"Akhh mana bisnya aku bisa terlambat kalau seperti ini"

Pemuda itu berjalan mengitari halte bis sambil terus berguman. Membuat orang orang yang ada di halte itu menatapnya aneh.

Setelah lima belas menit mengitari halte, akhirnya bis yang ia tunggu - tunggu datang.

Sekitar tiga puluh menit, akhirnya pemuda itu sampai ke tempat tunjuannya.

Sampai di depan perusahaan itu, pemuda bernama seulgi itu langsung menuju basement menemui kepala parkiran.

"Permisi"

"Oh kau yang bernama Kang Seulgi"

"Iya saya yang bernama Kang Seulgi, saya pegawai baru, dan saya akan berusaha dengan baik"

"Aku suka semangatmu itu, dan aku juga suka kedispilanmu. Kau bahkan datang dua jam sebelum shiftmu di mulai"

"Terima kasih"

"Tapi bajumu itu, kau langsung saja berganti pakaian yang telah disiapkan"

"Siap laksanakan"

Pemuda bernama Seulgi itu pergi dari hadapan sang kepala parkiran. Dia menuju ruang ganti pakaian, mengganti seragamnya.

Lima menit berlalu Seulgi kembali menghadap sang kepala parkiran.

"Permisi pak saya sudah berganti pakaian"

"Ya sudah kamu tunggu saja sampai berganti jadwalmu"

"Siap"

---

Sudah dua jam menunggu, berganti shiftnya. Akhirnya shift Seulgi datang juga.

"Kang Seulgi sekarang jadwalmu"

"Oh oke"

Seulgi baru akan mulai bekerja, saat sebuah mobil Mercedes Benz datang. Seulgi bingung bagaimana caranya dia mengarahkan mobil itu.