PROLOG

45.9K 1.3K 34
                                    

Pemain :

Azmi Alhabsy,

Wulan Putri Balqis,

Salsabilla,

Lia Kiaraputri,

Hamzah Al-Ahkam,

Sya'ban Alfath,

Irshala Ibad

Dll..

***

~Lollypop(y)~

***

 
Suasana pondok yang sangat tenang dan damai membuatku betah berlama-lama disini, andai saja aku bisa menjadi salah satu santriwati disini pasti aku sangat amat bersyukur karena itu yang menjadi keinginanku sejak kecil.

Ya, aku ingin sekali mondok namun orang tuaku tidak mengizinkanku dengan alasan tidak siap membiarkan aku hidup jauh dari keluarga.

Aku anak terakhir dari empat bersaudara makanya wajar saja jika aku begitu dimanja, kakakku perempuan semua dan sudah berkeluarga sisanya hanya aku dirumah bersama kedua orang tuaku.

kini usiaku beranjak 14 tahun, aku sekolah di smp negri yang dimana hari Sabtu dan Minggu diliburkan sehingga aku bisa memanfaatkan waktu untuk menuntut ilmu di pondok pesantren ini.

Pondok Pesantren Nurul Qur'an.

salah satu Pesantren terbaik yang sering ku datangi karena hampir setiap pekan selalu ada kajian bersama, kebetulan ada salah satu temanku yang mondok disini jadi memudahkan aku untuk ikut belajar mengaji walau hanya setiap akhir pekan.

"Wulan. "

Seseorang memanggil namaku, aku menoleh dan tersenyum kearahnya. itu Lia, salah seorang santriwati yang begitu dekat denganku.

"Kenapa Li? "jawabku lalu menggeser tubuhku sedikit agar gadis itu duduk di sebelahku.

"Aku mau cerita! "serunya, "Kamu tahu tidak siapa seseorang yang suka melantunkan ayat suci Al Qur'an dengan merdu setiap sore di pondok ini? "lanjut Lia

Aku berfikir sejenak mencoba mengingat, Aku pernah tidak sengaja melihat sosok pria yang bersuara merdu itu namun aku tidak tahu siapa namanya.

"Azmi! "pekik Lia

"Gus Azmi, ya namanya Gus Azmi. dia Ma Syaa Allah idaman banget Lan, setiap ngeliat dia aku selalu sholawat-in siapa tau jodoh kan. "lanjut Lia heboh sendiri

Aku hanya bisa tersenyum melihat reaksi sahabatku itu, ya aku tahu tentang pria itu namun aku baru mengetahui bahwa namanya adalah Azmi.

Pria itu memang sangat Sholeh dan tenang, aku pun sudah yakin pasti hampir 99% santriwati disini mengaguminya. bagaimana tidak, aku saja yang bukan santriwati disini begitu tertarik melihatnya hehe..

"Ikat dia di sepertiga malam Li, siapa tau kamu beruntung dan bisa menjadi makmumnya. "Jawabku

Lia hanya bisa tersenyum malu, "Aamiin Aamiin Aamiin ya Allah. hahaha "

Gadis itu kegirangan sendiri, aku hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkahnya.

"Lia! dipanggil ustadzah Nurul, ditunggu di aula sekarang. "teriak seorang gadis dari kejauhan,

Aku dan Lia menoleh kearah gadis itu, Lia beranjak dari duduknya. "Aku ke aula dulu ya Lan, kamu mau ikut atau tetap disini?."

"Aku disini aja. "

Lia menganggukkan kepalanya, "Ya sudah nanti aku balik lagi assalamualaikum. "

"Wa'alaikumsalam "

setelah Lia pergi aku kembali terdiam, merasakan hembusan angin segar yang menimpa wajahku.

Tenang sekali berada disini,

Penglihatan mataku tertuju pada sebuah benda diatas rumput, dari kejauhan terlihat seperti ada benda menyala disana.

Karena penasaran aku pun segera beranjak dari dudukku,

Sebuah ponsel berwarna hitam dengan layar menyala ada disana, punya siapa ini?

Aku mengambilnya dan mulai mengecek guna mencari tahu pemilik ponsel tersebut, namun baru saja aku geser sebentar namun layar ponsel tersebut langsung mati dengan petunjuk baterai telah habis.

"Punya siapa ya ini. "gumamku sambil memperhatikan ponsel itu

Pasti pemilik ponsel ini sedang mencari-cari, aku harus segera memberikan ponsel ini kepada pengurus pondok agar bisa mencari siapa pemiliknya.

drtt drtt

dering ponsel ku berbunyi, aku segera mengambilnya disaku baju gamisku.

Ayah.

itulah nama yang tertera disana, aku segera mengangkat panggilan itu.

"Assalamualaikum, iya ayah ada apa? "Salamku

"Wa'alaikumsalam, cepat pulang Bundamu masuk ke rumah sakit. "

"Astagfirullah, baik Kaka pulang sekarang. "

Tanpa berpikir lagi aku langsung bergegas pergi, aku memasukan ponsel yang kutemui tadi kedalam tasku. urusan ponsel itu nanti sajalah yang penting aku sekarang harus cepat cepat kerumah sakit melihat kondisi Ibuku, Ibuku tadi sehat saja kenapa tiba-tiba masuk rumah sakit.

dugh!

Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi,

eh kok malah nyanyi.

karena tidak fokus pada jalan, aku tidak sengaja menabrak seseorang hingga kini aku tersungkur di tanah.

"Astagfirullah aduh, "ringisku

Aku bangkit dari dudukku, menepuk gamisku yang sedikit kotor. "Ma-maaf ya, aku gak sengaja. "ucapku tanpa melihat seseorang itu

"Ya. "

hanya itu?

tanpa banyak bicara aku langsung pergi begitu saja, Aku harus segera menemui Bunda.

"Bukumu jatuh. "samar samar aku mendengar pria tadi memanggil ku namun tak ku hiraukan, biarkan saja lah aku harus segera pergi dari sini.

Ibuku lebih penting dari segalanya,

Terimakasih yang sudah membaca,
ini Kejebak cinta di pesantren yang aku Revisi total yaa semoga syukak.

Lollypop(y)

by,

Wullank__


Tanggal dibuat,
Depok' 06 Maret 2018

Tanggal revisi,
Depok' 21 November 2023

Lollypop(y)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang