Cerita di lift.

392 18 4
                                    


*mereka itu ada, mereka mengawasi kita dari jauh, mereka ingin diperhatikan, sama seperti sifat manusia pada umumnya saat kita tahu ada seseorang yang memperhatikan kita, maka kita akan mencari tahu siapa mereka dan mengapa mereka memperhatikan kita. mereka juga sama, saat mereka tahu ada manusia yang menyadari keberadaan mereka, maka mereka akan mencari tahu dan mengikuti manusia itu sampai dia sadar, *BAHWA KITA HIDUP TIDAK SENDIRI*.



*****


KAMIS 23 OKTOBER 2017.


Saat itu aku berserta teman-teman ku sedang duduk di bawah pohon jati besar yang ada di sebelah kampus. Aku, Danang dan Amel sedang mendiskusikan pekerjaan kelompok yang harus kami kumpulkan besok pagi. sebenarnya kami sudah selesai kelas pukul 17.30 WIB tadi, tapi karena menunggu Kiki yang mempunyai kelas tambahan sampai pukul 20.30, jadi kami memutuskan untuk mencari materi yang akan kami presentasikan besok pagi. kampus kami memilki bangunan yang sangat luas, bahkan dari gerbang masuk sampai fakultas ku memerlukan waktu sekitar 5 menit menggunakan sepeda motor, karena kebetulan fakultas kami berada di belakang kampus. Waktu itu selesai sholat isya masih banyak anak-anak yang duduk di taman yang berada di samping kampus ku untuk mengobrol atau kerja kelompok. taman disini cukup nyaman karena banyak penerangan di setiap sudut taman. di pojok kiri dekat dengan parkir sepeda ada sebuah pohon jati besar yang dibawahnya terdapat meja kursi yang terbuat dari adonan semen berbentuk lingkarang, dan disinilah kami duduk sekarang.

pukul 21.22 Kiki datang ke arah kami dengan tergesa-gesa dan muka penuh keringat bercucuran di dahinya.

" Gila gue kejebak lift 5 menit coy di lantai 3, itu lift nya gak mau turun atau naik, gila anjing untung gue bisa keluar" kata Kiki dengan wajah yang sedikit pucat.

" Mana ada lift kaya gitu, bilang aja lo gak mau ngerjain ini terus nyari alesan untuk telat kan" ucapku penuh penekanan.

lalu Kiki duduk di sebelah ku dan mulai mengeluarkan laptop tanpa menjawab pertanyaan ku.

lalu tiba-tiba Danang berntanya pada Kiki " emang gimana kejadiannya kok lu bisa kejebak lift selama itu?"

kami semua menoleh bingung pada danang, karena tidak seperti biasanya dia banyak bicara.

" Tadi kan gue sempet ketiduran di kelas, terus waktu gue bangun tu kelas udah pada sepi, cuma ada beberapa cewek yang masih ngobrol di kelas, lalu dengan setengah sadar gue keluar kelas terus mau basuh muka di toilet, setelah gue basuh muka gue keluar kamar mandi dan melewati kelas yang gue pake tadi, ternyata kelas udah kosong dan gue segera menuju lift buat turun" jawab kiki sambil meminum minumannya.

" terus masalahnya dimana?" aku bertanya karena mulai tertarik dengan apa yang dikatakan Kiki. kemudian Kiki tampak mencondonkan badannya kedepan dan melanjutkan ceritanya " Tapi setelah gue sampai di depan pintu lift ternyata lift masih di lantai 3, gue pencet ke atas dia gak mau jalan-jalan. akirnya setelah gue nunggu lama lift mulai naik ke atas, tapi berhenti sekitaran 1 menit lah di setiap lantainya" .

" mungkin itu petugas keaman yang lagi ngecek lantai " potong Amel cepat. kemudian kiki mengeleng cepat, " makanya dengerin dulu, setelah nunggu agak lama lift itu akirnya nyampai di lantai 8 pas ke buka gue liat didalam gak ada orang, tapi semua tombol di lift nya ditekan. gue mikir ya mungkin orang iseng kali ya terus gue naik dan nunggu buat jalan ke bawah. tapi pas mau nutup itu pintu kebuka lagi, gue liat di luar ternyata gue baru sadar kalau di sana cuma ada gue doang, lalu pintu lift menutup kembali tapi selang beberapa centi sebelum lift itu nutup dia kebuka lagi, gue penasaran dong siapa orang yang isengin gue, lalu gue keluar lift sambil tangan gue nahan tu pintu biar gak ketutup, tapi hasilnya nihil nah anehnya pas gue masuk lagi tu tombol yang mulai dari angka 8 sampai 1 udah mati semua"

Kami semua tercengang mendengar cerita kiki. " Yang lu ceritain ini bener Ki? jangan-jangan lu bohong lagi ?" tanya ku kepada Kiki.

Kiki kemudian menatap tajam ke arah ku" Gue beneran sumpah kesamber gledek kalau gue bohong" jawab Kiki menyakinkan. dan kami semua menganggguk mempercayi ucapan Kiki.

Lalu setelah meminum airnya Kiki melanjutkan ceritanya "Nah pas lift udah mulai turun gue mainin hp tu biar gak bosen sendirian, tapi itu lift berhenti di lantai 3, padahal gue gak mencet angka 3, dan anehnya tu angka kepencet dari dalem, pas tu lift berhenti disitu dan pintu mulai kebuka gue takut setengah mati, gue mikirnya ada apa-apa disana. pas pintu udah kebuka lebar gak ada siapa-siapa disana. Dan kejadian di lantai 8 tadi keulang lagi disitu, pas gue cek keluar dan masuk lagi ternyata lu tombol dari angka 1-8 udah dipencet semua dari dalam. terus gue do'a - do'a dan akirnya itu lift turun juga ke lantai 1 dan gue langsung keluar, tapi gue penasaran tu lift mau kelantai berapa pas gue turun terus pintu nutup gue cek angka di samping ternyata lift nya udah di lantai 3, padahal gue baru turun belum ada 5 detik. akirnya gue lari ke sini tadi" jawab Kiki panjang lebar.

kami semua terdiam cukup lama mendengar cerita Kiki sampai akirnya "Tunggu" tiba-tiba Danang berkata dan seperti sedang berfikir. lalu dia berdiri dan menatap tajam ke arah kami semua " Bukanya di kelas lo ceweknya cuma dua dan mereka lagi di Bali karena tugas kampus? mereka kan udah meninggal gara-gara kecelakaan dua hari yang lalu".

Cerita Pengantar TidurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang