uzakta; jauh

355 31 23
                                    

Aulia & Alief

Jika disuruh memilih, kau akan lebih memilih yang mana?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika disuruh memilih, kau akan lebih memilih yang mana?

Sedekat nadi sebelum sejauh mentari, atau sejauh mentari sebelum sedekat nadi?

Sedekat nadi sebelum sejauh mentari, atau sejauh mentari sebelum sedekat nadi?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamis, 1 Maret 2018.

.
.
.
.

Hari ini, jarak mereka menjadi satu langkah lebih jauh dari kemarin.

Aulia yang terus-terusan diam, dan Alief yang masih kebingungan apa alasan Aulia tiba-tiba menjauhinya.

"Oy, Ya'. Semalem Bunda nanyain, kenapa lo akhir-akhir ini nggak ke rumah lagi." Alief memulai percakapan, mencoba mencairkan suasana halte bus di pagi hari yang rasanya hampir beku karena sikap Aulia, sekalipun tak hanya ada mereka berdua di sana.

Usahanya menghangatkan suasana ini sudah ia lakukan beberapa hari belakangan untuk kembali menjadikan mereka seperti mereka yang dulu, namun selalu gagal karena Aulia yang menjadikan Alief orang asing; tak dikenalnya.

Semalam bunda Alief memang benar-benar menanyakan keberadaan Aulia yang tinggal tak begitu jauh dari rumahnya. Terakhir kali Aulia mengunjungi rumahnya adalah dua minggu yang lalu. Itu pun Aulia datang untuk mengembalikan komik-komik Alief yang pernah dipinjamnya. Setelah itu, Aulia bak hilang ditelan bayangannya sendiri. Ada, namun tak lagi terasa keberadaannya.

"Ketemu Bunda, ya?" Aulia akhirnya berbicara, namun menunduk. Entah sadar atau tidak kalau lawan bicaranya berdiri tepat di sampingnya. "yah, rencananya sih hari ini. Tapi--"

"Buat ketemu Bunda, kok, Ya'. Bukan buat ketemu gue. Kalo nggak nyaman sama gue, tinggal bilang. Ntar selama lo di rumah, gue bakal pergi sejauh-jauhnya dan nggak akan balik sebelum lo pulang." Baiklah, Alief mengaku ia sudah terlajur kesal. Bundanya benar-benar merindukan gadis itu sampai beberapa kali tak sengaja memanggil Alief dengan nama Aulia. Tapi yang dirindui malah bersikap tak tahu diri.

"Lo jangan su'udzon dulu, Lief. Punya bukti apa lo kalo gue nggak ke rumah lo lagi karena gue nggak nyaman sama lo?" Alis Aulia mengerut. Tak suka dengan Alief yang terbiasa asal memuntahkan kata.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

1. uzaktaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang