eps 1-nikah?

1.1K 60 24
                                    

Author pov
Kriiinggg!!!!!
Suara alarm berbunyi di samping telinga mu. Membuatmu terbangun dari mimpi indah mu. Kau pun bangun dari posisi tidur mu lalu beralih ke posisi duduk di tepi ranjang. Melihat handphone mu yang dari tadi berdering tidak karuan. Kau pun melihat banyak sekali line atau DM dari para lelaki di sekolah mu.

"Ugh... ganggu aja sih?" Gumam mu lalu pergi ke kamar mandi dengan berkalungan handuk.
.
.
.
"Bang yoong~, gue berangkat ya~?" Pamit mu pada kakak mu. Yoongi.
"Iya. Jangan lupa pake tuh syal." Pesan yoongi.
"Yoi. Gue berangkat. Bye." Jawab mu lalu berangkat ke sekolah.
.
.
.
.
.
.
.
"Hai, y/n~. Lo kenapa murung? Cantik cantik kok murung sih?" Tanya hyunjee teman mu.
"Gak. Tadi malam gue habis begadang karena bulan purnama." Jawab mu.
"Lo habis berubah tadi malam?" Tanya hyunjee. Kau hanya berdehem untuk menjawab.

Kau pun duduk di kursi mu. Semua lelaki menatap mu dengan tatapan... yang... seperti itulah. Kau primadona di sekolah. Banyak para lelaki yang menyukai mu. Tapi kau tidak mengerti mereka. Bisa dibilang... kau tidak peka.

Skip
"Y/n!!!" Panggil seorang lelaki. Kau pun membalikkan badan mu.
"Paan?" Tanya mu.
"Gue... suka sama lo. Lo mau gak jadi pacar gue?" Tanya lelaki yang bernama Minhyun itu.
"Maaf ya... tapi gue gak mau. Sekali lagi minta maaf ya?" Jawab mu. Minhyun hanya mengangguk lalu pergi meninggalkan mu dan hyunjee dengan kecewa. Ini sudah ke-398 kau menolak lelaki. Mungkin masih 100 atau 1000 lebih pria berbaris untuk me love shoot mu.

"Y/n-ah, lo sudah 398 kali nolak cowok lho... apa gak bosen?" Tanya hyunjee.
"Mereka yang gak bosen bosen. Emang gue aja yang diginiin? Lo juga kali." Ucap mu membuat pipi hyunjee merona.
"Sudah yuk. Kuy kita ke kantin." Ajak mu sambil menggandeng tangan hyunjee.

-kantin-
"Weh weh, tuh ada si duo bidadari. Lo mau nembak yang mana?" Tanya taehyung bersama geng nya yang bernama BTS.
"Gue kali ini mau nembak si hyunjee. Y/n kan mantan gue." Jawab jin.
"Gue si y/n." -jungkook.
"Gue kan sudah punya." -jhope.
"Gue gak ada. Mereka gak menarik semua. Masih cantik juga seulgi." Ucap jimin lalu melahap makanan nya.

"Ah.. lo gak seru, jim." Ujar namjoon.
"Gue bakal nembak y/n. Gue kan handsome. Pasti bakal diterima." Ucap taehyung percaya diri lalu mendekati mu.
"Hati hati, tae. Dia itu ratu es!" Ujar jungkook.

"Y/n-ah." Panggil taehyung pada mu. Kau pun berhadap pada nya.
"Ne?" Tanya mu lembut.
"Lo... mau gak jadi pacar gue?" Tanya taehyung. Banyak mata yang memperhatikan kalian berdua.

"Maaf, taehyung-ah. Gue... gak bisa. Sekali lagi maaf ya.." tolak mu.
"Ah... ok." Ucap taehyung dengan penuh kekecewaan. Lalu pergi dari hadapan mu.

"Yak, y/n-ah, gak heran kalau lo disebut sebagai ratu es. Lo itu sikap nya dingin banget, habis itu lo juga banyak nolak cowok. Padahal tae itu ganteng banget lho..." ucap hyunjee kesal entah kenapa.
"Loh? Kenapa lo yang jadinya kesal?" Tanya mu bingung.
"Gimana gak kesal? Lo kayak gini banget sih sikap nya... gak bosen lo jomblo terus?" Jawab hyunjee.
"Gak papa. Toh gue masih hidup sekarang." Jawab mu.
"Lah? Apa hubungan nya?" Tanya hyunjee bingung.
"Orang gak bakal mati kebosanan. Udah ah. Kuy kita balik." Jawab mu.

'Cih! Cewek kayak gitu digilain. Apa nya yang bagus dari dia?' Batin jimin.

Skip
"Ya udah. Gue pulang ya, y/n." Pamit hyunjee yang mengantar mu pulang dengan mobil nya.
"Iya. Makasih tumpangannya ya..." jawab mu. Hyunjee hanya mengangguk lalu pergi melaju kecepatan normal dengan mobil nya yang berwarna biru muda.

"Mama, papa, kak yoong, y/n pulang~!" Ucap mu saat memasuki rumah.
"Nah... ini dia. Anak papa cepat mandi ya? Malam ini kita ada mau ketemuan sama teman papa." Ucap papa mu. Kau hanya mengacungkan jempol mu lalu bergegas ke kamar mu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Y/n, perkenalkan. Ini teman papa." Ucap papa mu.
"Halo, om." Sapa mu lembut dan sopan.

"Maaf, pa. Aku tel.... lat." Ucap seorang lelaki yang baru saja datang. Kau pun menoleh ke arah nya.

"Jimin/y/n?!" Kaget kalian berdua.
"Sekalinya kalian sudah saling kenal?" Tanya mama mu.
"Dia... satu sekolah sama aku, ma." Jawab mu. Jimin pun duduk di dekat adik perempuan nya.
"Jadi... gimana?" Tanya teman papa mu.
"Saya menerima nya." Jawab papa mu lalu mereka saling bersalaman.

'Nerima paan?' Batin mu bingung.

"Maaf, pa, om. Nerima apa ya?" Tanya jimin bingung.
"Kalian... akan segera menikah." Jawab papa nya jimin. Seketika mata kalian membulat sempurna. Lalu saling menunjuk.

"Menikah sama dia?!" Kaget kalian.
"Pa, tapi kan jimin sudah punya seulgi... kenapa sama dia?" Tanya jimin tak terima.
"Seulgi itu bukan perempuan yang baik. Jadi papa mohon, kamu sama y/n pergunakan waktu sebaik mungkin untuk saling mengenal." Jawab papa nya jimin. Jimin natap kamu sinis banget. Seolah gak suka dan benci banget sama kamu.
"Baik. Bla bla bla bla." Perbincangan dan bercanda puj dimulai. Hanya kau dan jimin yang diam.

At morning
"Apa?!" Kaget hyunjee.
"Lo bakal nikah sama jimin 2 bulan lagi?!" Tanya hyunjee heboh. Kau hanya mengangguk.
"Itu bagus donk..." ucap hyunjee yang membuat mu kesal.
"Bagus?! Lo pikir dia itu baik?! Gue denger denger dia bisa ngelakuin apa aja buat melampiaskan kebencian nya." Ucapmu kesal.
"Gak mungkin. Lo jangan pikir yang macam macam deh, y/n." Kata hyunjee ikut kesal.

"Lo. Harus. Nyetujuin. Pernikahan ini." Ucap hyunjee lalu pergi duduk ke tempat duduk nya karena bel masuk sudah berbunyi.

2 bulan kemudian...
Kau dan jimin sudah resmi menjadi suami istri. Tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut kalian berdua. Kau sangat takut pada apa yang dikatakan oleh orang orang. Jika jimin itu bisa saja melakukan apapun pada orang yang dia benci.

'Cewek macam paan sih dia itu? Dari tadi cuman diam. Bisu mendadak kali.' Batin jimin sambil menyetir.

'Ugh... kalau yang dibilang orang benar itu gimana? Gue gak bakal selamat malam ini.' Batinmu gelisah.
.
.
.
Kau dan jimin sampai. Dan masuk ke dalam rumah baru kalian secara bersamaan.

"Gue mandi dulu. Siapin diri lo di kamar." Ucap jimin yang membuat mu kaku seketika. Kau takut. Apa benar yang dibilang oleh orang orang? Kau hanya bisa menuruti lalu pergi ke kamar kalian.

'Gimana kalau yang dibilang orang orang itu benar? Ya tuhan, selamat kan hamba mu ini.' Batin mu.

Dan saat jimin keluar dari kamar mandi. Lalu memakai baju nya. Mengambil sabuk nya, lalu membukul mu dengan sabuk tersebut berulang kali. Membuat mu kesakitan. Sangat sakit. Itu yang kau rasakan sekarang.

Setelah jimin puas menyiksa mu, jimin pun ke kasur. Lalu tidur. Membiarkan mu yang sedang sangat kesakitan.

TBC
Hai chingu...
Happy reading ya...
Kalau suka jangan lupa like and comment ya... supaya gue tambah semangat bikin cerita nya...
Thanks...

안녕...
Bye...
Sampai jumpa...

Rimin-ya




The Secret-PJM x Reader ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang