"Karena..."
Akhirnya felix mengatakan kalau dia terjatuh ketika berlari mengejar orang yang ia kira chan, dan chan pun percaya hal itu. Menurut felix ini Tidak sepenuhnya berbohong.
.
.
"Ah kita sudah sampai"
"Ini apartemen mu hyung? Kau tinggal sendiri diapartemen sebesar ini?"
"Iya, tapi sekarang ada kau, kamarmu diujung sana. Sini ku bantu bawakan barang mu kekamar."
Mereka berjalan menuju kamar. Felix merasakan ada seseorang yang menatapnya intens namun ia hiraukan.
"Ah iya, sepertinya hyung harus pergi sekarang, hyung akan langsung kekampus karena ada keperluan."
"Ta apa hyung, sepertinya aku juga akan istirahat, terima kasih hyung sudah mau menampungku selama di korea. Aku akan segera menyelesaikan masalahku."
"Jangan sungkan, kau boleh tinggal selama yang kau mau. Lagi pula hyung kesepian kalau sendiri. Kau sudah kuanggap dongsaengku sendiri."
"Apa hyung selalu menganggap orang yang hyung temui adikmu hyung? Kau harus berhati hati hyung. Bisa aaja orang itu punyak maksud jahat" Nasehat felix pada chan.
" oh tidak, ternyata felix berencana menyelakai ku, Hahaha...tentu saja tidak felix, ini hanya berlaku untuk mu."
"Ah hyung kau membuatku berbunga bunga hahaha"
"Ck dasar baperan" cada chan sambil mengacak rambut felix. Felix tersenyum senang karena ini pertama kalinya ia diperlakukan seperti ini. Aku jadi ingin memiliki seorang kakak, batinnya
"Hyung pergi dulu, istirahatlah dengan nyaman. anggap ini rumahmu sendiri"
"Tentu lalu aku akan menjualnya hyung karena ini milikku sendiri haha... "
"Haha tentu kau boleh melakukannya, selamat beristirahat"
"hati hati hyung."
Setelah kepergian chan, felix membersihkan diri dan siap siap untuk beristirahat, merebahkan diri dikasur dan terlelap dengan mudahnya, menghiraukan seseorang yang dari tadi menatapnya.
.
.
Jam menunjukan pukul 4 sore, felix terbangun karena lapar. Dia berkeliling memastikan chan sudah pulang atau belum. Mengetahui chan belum pulang, dan ia merasa lapar ia berencana akan pergi ke supermarket terdekat untuk membeli makan dan sedikit berjalan jalan sore mengenali lingkungannya.
.
.
"Kamsahamnida" ucap felix sambil tersenyum.
Berhasil menemukan supermarket terdekat, dia membeli ramyun yang sudah dimasak, berencana memakannya di meja depan supermarket sambil menikmati kota seoul di sore hari.
Setelah Felix selesai menikmati makanannya, dia tidak langsung pulang, dia melihat keadaan sekitar sampai pandangannya jatuh pada seseorang yang tengah asik melamunkan sesuatu disebrang sana. Tak hanya itu, ia juga melihat sesosok arwah mencoba memasuki tubuh orang tersebut.
Melihat hal itu felix mencoba menghampiri untuk menyadarkan orang tersebut sebelum terlambat.
" hei, anda yang disana?Permisi" teriaknya dari sebrang sambil melambaikan tangan, karena ternyata lampu penyebrangan sedang merah.
Merasa panggilan untuk dirinya, yang disebrang sana tersadar dan menunjuk dirinya sendiri. Felix mengangguk.
"Ada apa?" Sahut orang tersebut setelah felix sampai disebrang.
KAMU SEDANG MEMBACA
broken compass ✔
FanfictionKisah perjalanan seorang felix, anak yang lahir dan dianggap sebuah kesalahan menjalani hidup untuk mencari ibunya Warning!! -Judul ga sinkron sama cerita -slow update