Selamat membaca 😊..
Maafkan pendek dan gaje ya typo juga hhehe🙏🙏
***
Aku bergegas turun ke ruang makan untuk sarapan. Karena aku sudah memiliki janji dengan dosen pembimbingku, karena selain untuk menyerahkan sripsi ternyata hari ini juga sidangnya.
"Assalamualaikum, " salamku ketika sampai di meja makan. Semua orang tengah duduk disini, termasuk Azka, si dingin yang cuek.
"Waalaikumsalam, buru-buru amat kak? " tanya ayah.
"Iya yah sekarang kakak mau sidang, do'ain ya yah, ummah, " ucapku dan setelah itu aku memakan sarapanku dalam diam dengan khidmat.
"Awas nanti keselek lho, " ujar Azka. Aku sedikit melirik kearahnya, namun hanya senyum tipis yang aku berikan kepada adik laki-lakiku itu.
"Nanti ayah ke kampus ya kak? Jadi kamu jangan bawa mobil, " ujar ayah setelah semua selesai makan, termasuk aku.
"Lah, terus sekarang aku gimana? " tanyaku.
"Naik sepeda Azka aja kak, biar seru, " ujarnya dengan suara menahan tawa. Dasar selain dingin dan cuek, kamu itu menyebalkan Azka.
"Apaan sih, "
"Ummah, kakak berangkat dulu do'ain ya mudah-mudahan semuanya lancar, " ucapku sambil mencium tangannya.
"Iya hati-hati, tapi ummah gak bisa kesana. Sekarang jadwalnya Naya sekolah kak, " ujarnya dengan nada menyesal. Aku tersenyum kearahnya.
"Gakpapa ummah, ayah ada kok. Sekarang kakak berangkat dulu ya bareng ayah".
"Bareng Azka juga ka? "
"Iya,, ".
"Assalamualaikum, " salamku sambil berlalu.
"Waalaikumsalam".
***
Di dalam mobil, suasana tiba-tiba menjadi sunyi senyap. Tak ada yang membuka suara untuk memulai percakapan, semua sibuk dengan aktifitas nya masing-masing. Mulai dari Azka yang sibuk memainkan game Mobile lagend, ayah yang sibuk menyetir dan aku yang sibuk dengan tulisannku atau mungkin hanya tulisan dalam lamunan saja.
"Ka, kamu gak sekolah? " tanyaku kepada Azka yang duduk disamping kemudi ayah.
"Azka izinlah, " jawabnya cuek sambil terus memainkan gamenya.
"Yeh, nanya baik juga". Setelah itu kualihkan pandanganku kearah samping kaca mobil.
Aku sangat bosan dengan suasana seperti ini. Rasanya akan sangat mudah untuk tidur di dalam mobil. Huft -aku menghembuskan nafas kasar. Namun, tak terasa sekarang aku sudah berada di parkiran kampus. Dan.. Ayah sudah berada di luar bersama Azka. Astagfirulloh..., apa aku tadi tertidur?
"Bismillah kak, " ujar Ayah menenangkanku. Karena jujur saat ini aku merasa gugup luar biasa. Aku pikir tidak akan seperti ini, namun karena ini cara supaya aku bisa di wisuda aku akan berjuang.
"Aamiin yah do'a in ya yah, Azka, " ujarku. Ayah tersenyum begitupun Azka, akupun memutuskan untuk masuk ke dalam karena memang sudah giliranku untuk masuk.
Skip..
Kriett.. Terdengar suara pintu yang di buka. Ayah dan Azka langsung menolehkan arah pandangnya kearahku. Aku berjalan menghampiri mereka dengan wajah yang sengaja ku tekuk.
"Gimana kak? " tanya antusias Azka. Aku terus menekuk wajahku sambil menunduk. Merasa ada yang aneh, ayah memegang tanganku sambil sedikit ia goyangkan.
"Kak, kenapa? " tanya ayah merasa khawatir dengan diriku. Aku mengangkat kepalaku,
"Kakak.. " ujarku. Mereka terlihat khawatir sambil menunggu jawabanku.
"Aku.. " ulangku.
"Cih, iya aku kenapa? Cepetan kali kak, " celetuk Azka. Aku mendelikkan mataku kearahnya.
"Ishh, suasananya kan jadi gak tegang, " kesalku.
"Yaudah kakak lulus yah, tinggal nunggu wisuda, " lanjutku sambil tersenyum.
"Alhamdulillah, syukurlah kalau gitu. Sekarang kita langsung pulang ya, Kasih tahu ummah sama Naya, " ujar ayah. Aku mengangguk sambil tersenyum, begitupun Azka si bocah menyebalkan itu mengikutiku tersenyum.
***
Assalamualaikum 😊
Gimana sama cerita aku yang mahabbah ini? Aku harap kalian suka 😁
Aku juga minta partisipasi kalian dalam membaca cerita ini, jangan cuman jadi ghost reader! Karena aku bakalan tau itu 😊😄
KAMU SEDANG MEMBACA
Mahabbah
Espiritual[Khitbahmu The Series] Cerita spiritual kedua saya setelah khitbahmu. Bagi yang sudah mengikuti saya lama pasti tahu.. Sekedar pemberitahuan!! Cerita saya murni hasil dari imajinasi saya. Bila ada beberapa kesamaan mungkin cuman kebetulan saja.. DI...