Tiga ; Cukup Allah Yang Tahu

0 1 0
                                    

Cukup kau sebut rahasia ini dalam doamu dan cukup hanya Allah lah yang tau, karena memang pada kenyataannya hanya Allahlah yang maha mengetahui apapun dalam hati makhluknya

🍁🍁🍁

Ku papah tubuh bundaku sampai ke sofa di ruang tamu rumahku, dan lekas ku telfon Ayahku.

"Assalamualaikum yah, ayah dimana? Bunda pingsan yah". Kataku disela isak tangisku.

"Wa'alaikumussallam, sekarang kamu ada dimana? Lekas bawa bunda kerumah sakit, telfon taxi, biar ayah segera kerumah sakit".

"Baik yah".
Dengan tergesa-gesa aku langsung menelfon taxi agar segera kerumahku. Saat sampai di rumah sakit bundaku langsung di masukkan ke ruang ugd untuk di periksa dia kenapa. Aku tak tau apa yang terjadi pada bundaku karena dokter hanya memberi tahunnya pada ayahku. Dan saat ku tanya Ayah, jawabannya hanya satu, "Bundamu hanya kelelahan".

"Yarabbku, hanya engkaulah yang maha mengetahui apa yang sedang terjadi, dan aku hanya bisa berdoa padamu agar ini semua baik' saja, semoga apa yang dikatakan ayah benar, dan hanya itulah yang aku harapkan detik ini". Batinku saat duduk di kursi tunggu depan ugd.

🎈🎈🎈

Setelah selesai melakukan shalat maghrib, ada seorang perawat yang memasuki ruang tempat bundaku di rawat. Dan dia memberitahu kalau bundaku sudah diperbolehkan pulang. Tak henti'nya ku panjatkan syukur pada Allah karena telah mengabulkan doaku.

"Assalamualaikum, yah". Kataku segera menelfon ayahku.

"Ya, Ada apa?". Sepertinya seperti biasa ayahku sedang.. Ah, sudahlah.

"Yah, apa ayah sedang..". Tak sanggup aku melanjutkan perjataanku air mata sudah membasahi pipiku.

"Sudah cepat katakan, ada apa?!". Katanya dengan nada yang cukup tinggi.

"Bu..b..bunda,sudah di perbolehkan pulang yah". Kataku di sela isak tangisku.

"Dasar merepotkan!,sudah biar saja, biar besok saja pulangnya!". Katanya langsung mematikan telfon.

Sakit rasanya setiap kali Aqilla di bentak Ayahnya ketika sedang mabuk. Seketika badannya langsung membeku karena tak tahan menahan semua beban sakit hati yang telah iya pendam selama 15 tahun. Dia memang sudah besar untuk menerima kenyataan, tapi mau bagaimanapun hati anak mana yang tak sakit bila mengetahui ayahnya adalah seorang pemabuk keras. Segera Aqilla menghapus air matanya, saat Bunda tersayangnya memanggil.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 23, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BERHIJRAH LAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang