1.

36 7 3
                                    


Sepulang sekolah hana langsung melesat menuju taman kota, dari kemarin dia sudah ada janji untuk bertemu sepupunya disana. Sepeda motor yang di kendarainya telah ia parkirkan di dekat gerbang utama. Setelahnya, ia berlari menuju tempat yang sudah di janjikan.

"Keyla!!" teriak hana senang saat melihat seorang gadis berambut pirang tengah berdiri menunggunya. Gadis yang disebut sebagai keyla itupun membalikkan badannya.

"Hana" panggilnya pelan saat dia sudah memeluk tubuh saudaranya itu.

"Kamu kemana aja, tiba-tiba ngilang gak ada kabar gitu? Aku khawatir banget" jelas hana sambil menunjukkan raut wajah kesal. Pelukan mereka mengendur, lalu keyla menarik tangan hana untuk ikut duduk bersamanya di sebuah bangku dekat dengan pohon cemara.

"Hahaha khawatir banget? Aku seneng jadinya liat kamu kayak gini" keyla berbicara dengan logat yang sedikit aneh.

"Mulai lagi deh ngomongnya.. Kaku gitu"

"Jelasin semuanya sekarang" hana melepas tasnya lalu menyenderkan tubuhnya. Rasa penat sehabis sekolah mulai menyerangnya.

"Aku kembali ke australia" keyla menatap hamparan bunga di depannya, "Seperti biasa. Itu karena dipaksa papa dan mama"

Hana melirik keyla prihatin, perlahan ia menghela nafas kasar seraya memilin kedua tangannya. "Kenapa tiba-tiba?" tanya hana.

"Mereka pingin aku untuk belajar di sekolah jurusan bisnis, padahal kamu tahu, aku paling tidak suka dengan itu semua"

"Sekarang. Keinginanku untuk menjadi designer harus terkubur dalam-dalam. Tidak ada celah untukku melawan mereka" perlahan tangan hana mengusap pipi keyla yang sudah basah dengan air mata. Ia jelas tahu bahwa orangtua keyla memang sangat keras kepala.

"Jadi karena itu kamu mendadak pergi dari rumah?" keyla mengangguk dan menatap hana. "Aku minta maaf karena tidak bisa mengabari keluargamu saat itu" Ucap keyla pelan.

"Tidak apa-apa. Oh ya, kenapa kamu ada di indonesia?" keyla membenarkan roknya.

"Liburan musim dingin"

Hana mendelik kesal, "enak banget ada libur musim kayak gitu.. Indonesia aja musim kemarau gak ada libur panjang" cemberutnya. Keyla mengacak rambut hana yang sudah ia anggap seperti saudara kandungnya. "Ayo kamu ikut aja ke australia bareng aku"

"Aku mah gak cocok hidup di luar negeri..hehe" mereka berdua tertawa kecil.

Keyla berdiri dari duduknya, ia berjalan menuju bagian belakang bangku taman tersebut. Lalu ia mendatangi hana dengan koper yang di bawanya. "Jangan bilangg"

"Iya.. Aku mau menginap di tempat kamu"

█■█■█

Hana POV

Hatiku kembali senang. Keyla akan menginap dirumahku selama liburannya. Akhirnya aku punya teman mengobrol dirumah, karena biasanya aku hanya bertiga bersama kedua orangtuaku.

Aku punya 3 kakak laki-laki dan mereka sudah menikah semua. Bahkan aku sudah punya 6 keponakan di umurku yang masih terbilang belia. Karena sudah menikah itulah, mereka semua mulai keluar untuk mencari kehidupannya masing-masing. Sehingga rumahku terdapat banyak kamar kosong peninggalan kakak-kakakku.

Aku selesai mengerjakan sholat maghrib, sudah menjadi kebiasaan sehabis sholat aku akan makan malam sendiri. Karena ayah dan ibuku lebih sering makan jam 8 malam. Aku berjalan menuju kamar, disana ada keyla yang tengah menonton film di laptop miliknya.

Me.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang