Beri aku tanganmu, genggam tanganku. Mari kita lewati semuanya bersama - YutaGive me your hand
"Kantinnya ramai ya ?" ucap Yuta.
"...."
"Hey mereka semua melihat kita! Kita cocok ya ??" ucap Yuta.
"......"
"Wuaaah apa itu tatapan iri mereka untuk kita ?"
"....''
"Jangan diam terus lah Jis..." ucap Yuta mulai kesal
"..."
"Jis, ayolah jis. Mengapa selalu menolakku ? Apa yang kurang dariku ?" ucap Yuta ke gadis yang di sebelahnya.
"Yuta! Aku kan sudah menolakmu berkali-kali! Sudahlah" ucap gadis yang bernama Jisoo itu.
"Dan lagi! Aku tidak suka menjadi pusat perhatian jika bersama denganmu!" kata jisoo lalu meninggalkan kantin.
Bagaimana tidak ? Semua siswa sedang melihat ke arah mereka.
Oh ayolah, siapa yang tidak mengenal Yuta ? Ia sangat terkenal di sekolah karena gengnya. Ia juga sangat tampan.
Namun, siapa sangka Yuta malah mengejar-ngejar anak cuek seperti Jisoo yang selalu menolaknya. Ya seperti saat ini.
.
.
.
"Hei Yut! Kau suka Jisoo kan ? Aku tahu mengapa ia menolakmu" ucap ten, teman Yuta.
"Hei sobat! Memang kau kira aku tidak tahu eoh ?" ucap Yuta.
"Ah memang apa ? Ayo katakan alasan mengapa Jisoo selalu menolakmu" ucap Ten.
"Jisoo suka Taeyong kan ? Tapi Taeyong suka Jennie, temannya ya kan ? Aku sudah tahu" ucap Yuta lirih.
"Hahaha kau sok tahu sekali. Bukan seperti itu kok. Biar aku jelaskan" ucap Ten menjeda perkataannya.
"Katanya ayah Jisoo itu menceraikan ibunya. Ibunya sekarang sakit-sakitan dan hidup Jisoo bergantung pada uang pensiun ibunya. Jisoo hidup sebatang kara." lanjut ten
"Hah? Apa ayahnya tidak memberi uang ke jisoo ?" tanya Yuta.
"Tidak. Dan disaat saat Jisoo terpuruk seperti itu pun kekasih jisoo yang mata duitan malah meninggalkan Jisoo"
"Jadi, mungkin karena kejadian itu, Jisoo trauma dan selalu menjauhi semua laki laki yang mendekatinya. Ia menganggap semua laki-laki itu brengsek" ucap Ten.
"Ah kasian sekali. Apa yang bisa kulakukan untuknya ?" ucap Yuta sedih.
"Mana aku tahu Yut"
"Oh ya, bagaimana bisa kau tahu semua ini Ten ?" Tanya Yuta.
"Aku kan pacar Lisa, teman Jisoo makanya aku tahu" kata Ten.
"Hai Yut! Yut! Itu Jisoo kan ? Cepat dekati dia! Mungkin ini kesempatanmu" ucap Ten menyemangati Yuta.
"Ah iya doakan aku Ten!"
.
.
.
"Hai Jis!" sapa Yuta. Namun Jisoo masih tetap berjalan dan tidak menghiraukan Yuta.
"Jangan seperti itu lah jis, balas sapaan apa susahnya" kata Yuta kesal.
"Hi" ucap Jisoo singkat dengan raut wajah datar.
"Yah.... Jangan seperti itu jugalah" kata Yuta.
"Kau ini maunya apa sih ?!?!" ucap Jisoo marah.
"Aku maunya kau menerimaku jadi pacarmu" ucap Yuta cengengesan.
"Dengarkan aku Jis, seperti apa pun masalalumu, tak peduli keadaanmu, aku akan selalu menerimamu" ucap Yuta
"Benar. Masalalu yang buruk itu sebagai pelajaran hidup agar kita bisa lebih berhati-hati. Namun jis, kau juga harus menoleh ke depan. Bukan hanya selalu mengenang masalalumu yang buruk" ucap Yuta. Entah dapat hidayah dari mana, ia tiba-tiba menjadi bijak.
"Aku akan menerimamu apa adanya kok. Janji deh" ucap Yuta.
"Beri aku tanganmu, genggam tanganku. Mari kita lewati semuanya bersama" ucap Yuta lagi.
Jisoo hanya tersenyum tipis yang sumpah demi apa Yuta sangat menyukainya. Ia lalu menulis sesuatu dan memberikannya ke Yuta kemudian pergi.
Yuta pun hanya bisa tersenyum lebar setelah membaca kertas tersebut.
'Kencan pertama. Minggu, pukul 08.00'
END
Jadi ini nanti happy ending terus ya sampai Lisa. Buat sementara karena aing lagi gak mood buat sad ending
KAMU SEDANG MEMBACA
Blackpink Oneshoot
De Todosebuah cerita dengan sad ending, happy ending pokoknya terserah author oneshoot, twoshoot yang dibintangi member blackpink Boleh request perannya.