Siapa Yang Bisa di Percaya | BAB 1

11 0 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yudia Melemparkan Shaker Ke Bawah Meja Gerai Milkshake dan bergegas keluar dari Boots dan Berjalan Menuju Depan Gerai itu. Apa kau Perhatikan ? ia Menyelutuk kepada Pedagang Martabak yang melihat ke arahnya ,"Coba lihat yang tukang Martabak itu dari tadi Ngototin Kita mulu dari tadi " Ujarnya Kepada Ziqro Suaminya.

"Udah Cuekin aja sayang ,"sahut Ziqro sambil mengambil Shaker Yang di Lempar ke Bawah meja tadi Oleh Yudia, lalu mengelapnya"

Yang Paling menyenangkan di Gerai mereka Yaitu Lokasi yang strategis di depan BIGMART Jati ini yaitu Ziqro juga bekerja disana. Mereka Berdua Telah Menikah Selama Tiga Bulan, Aku ingin bicara dengan supervisor kalau nanti dia datang. Ingin tahu apa aku bisa mendapat ekstra Pendapatan di sini''

Yudia menatap Ziqro.''Kerja lagi? Sayang, Kamu udah kerja lebih dalam minggu ini, di tambah akhir minggu!"

"Percaya deh padaku, aku tahu beberapa banyak yang ku kerjakan," kata ziqro sambil memutar bola matanya. Ia menghela napas.

"Tapi aku harus melakukan sesuatu untuk mencari uang lagi. Situasi kita sedang buruk,"

"Apa maksud kamu sayang?"

Yudia menghela napas sambil Menyelipkan Rambut Pirangnya Ke balik telinganya.

Tanpa Mereka sadari Percakapan Mereka di dengar oleh Rika dan Salsa Dari Belakang Gerai. Mereka Mengerutkan dahinya Penuh Simpati. Ziqro dan Yudia Bekerja sebagai Pengelola dan Pelayan di Gerai tersebut. Pekerjaan mereka menuntut mereka selalu berdiri dari jam Delapan Pagi Sampai jam Sepuluh Malam , Enam hari Seminggu.

"Maksudmu pihak Pemilik Gerai tidak mau menggaji mu selama tidak masuk kerja untuk menjalani operasi ?"tanyanya."itukah sebabnya kau butuh uang ekstra ?"

Ziqro Mendengus. "Iya Sayang Pemilik Gerai Tidak mau menggaji selama aku tidak masuk kerja untuk menjalani operasi .''

"Curang!" Komentar Yudia.

"Memang." Ziqro Menghela Napas lagi.

"Tambah lagi, Kita tidak punya asuransi, Jadi kita harus membayar biaya operasi sendiri.

Kita tak mampu kalau aku tidak mencari cara lain untuk mendapatkan uang lagi!''

Sebelum Yudia bisa menjawab, Rika dan salsa berjalan cepat ke arah mereka.

Ketika Yudia dan Ziqro Meracik Milkshake Kedalam Shaker, Rika Melirik Ziqro sejenak.

Yudia Begitu Cemas,pikirnya. Begitu putus asa.Dan tidak heran! Bayangkan kalau suamimu sendiri harus di operasi Dan tidak bisa membayar operasinya.

Rika menggelengkan kepala dan tidak bisa membayangkannya . Benar-benar tidak bisa.

Meskipun ia dan Yudia adalah sahabat karib, Mereka sangat berbeda. Yudia Pendek dan Pirang.Rika jangkung, mata dan rambutnya berwarna coklat gelap.

Yudia sering gelisah, Sementara Rika bersikap kalem dan tenang menghadapi apapun.

Tapi mereka juga berasal dari dunia yang berbeda sama sekali. Orangtua Yudia merupakan Pasangan yang bahagia selama Empat puluh tahun usia perkawinan mereka. Ibu Rika

Sudah tiada , nyaris tidak akan bertemu lagi walaupun ayah nya masih hidup.

Sementara Ziqro di Orang tuanya Sudah Bercerai, Tidak akan Bertemu lagi karna kegagalan Rumah tangga Ibu dan ayahnya'', Semenjak Perceraian itu Ziqro di rawat oleh Ayahnya dan Tinggal di Rumah reot di Pinggir kota Bersama Ayahnya .

Yudia Tinggal di Rumah besar di tepi bukit Pantai Air manis ,Daerah Perbukitan Kota.

Ziqro Bekerja karena ia harus bekerja,Sedangkan Yudia Bekerja untuk Membantu

Ziqro untuk mengumpulkan pundi pundi rupiah '' ia tahu, ia bisa keluar dari pekerjaannya tanpa perlu mencemaskan tentang bagaimana harus membeli makanan atau pakaian, Atau operasi.

Sebuah jeritan keras mengganggu lamunan Ziqro.

Salah satu dari Salsa yang baru saja di layaninya tersandung dan menumpah-kan isi Cup milkshakenya. Sekarang ia berdiri di depan Pintu masuk Bigmart sambil mengeluh. Ia menghalangi jalan semua orang.

Sementara Yudia sibuk melayani pembeli-pembeli yang sedang antre. Saat ilham selesai membersihkan milkshake itu, antrean di Gerai tinggal Dua orang.

Yudia hampir tidak memiliki waktu untuk bernapas sampai shift gerai itu selesai.

Akhirnya , Pada jam Sepuluh , mereka bebas.

Pertama- tama mereka harus membuang sampah.

Sambil membawa kantong plastik yang menggembung dengan susah payah.

Ziqro mengikuti Yudia lewat pintu samping Gerai.

"Lorong samping ini membuat aku merinding,'' Kata Yudia dengan bergidik. Mereka berjalan me-nuju tong sampah dari Plastik yang besar.''

Bersambung...


You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 01, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Siapa Yang Bisa di PercayaWhere stories live. Discover now