Change

Bisa dibilang ini Prolog

Apa kau pernah merasakan dimana saat kau sedang dekat dengan seseorang, tidak ralat. Sedang sangat amat dekat dengan seseorang dan tiba-tiba dia pergi meninggalkanmu dengan alasan yang bisa dibilang kurang ajar. Iya, kurang ajar. Karena dia dengan seenaknya melangkahkan kaki kedepan barisan tempat duduk dipojok depan guru dengan boneka baymax ditangan kirinya dan bunga imitasi yang terbuat dari kertas ditangan kanannya. Dan dengan banyak suara siulan dan teriakan dari beberapa orang yang masih ada dikelas dan tidak lupa dengan senyuman cerahnya seperti matahari yang terbit disebelah barat (?) dan jangan lupakan tingkat kepercayaan dirinya yang sangat tinggi itu. Dia menuju seorang perempuan berkerudung putih itu dan berlutut didepan perempuan lalu menyerahkan bunga imitasi yang terbuat dari kertas itu dan boneka baymax berukuran sedang itu ke perempuan berkerudung putih itu.

"Maukah kau menjadi pasanganku?" ucapnya dengan rasa percaya diri tingkat akut dan menatap perempuan berkerudung putih itu tepat dimanik matanya yang berwarna coklat.

Dengan malu perempuan berkerudung itu menatap mata lelaki dibawahnya itu sambil mengangguk kecil untuk menjawab pertanyaannya lelaki itu. Dengan senangnya lelaki itu memberikan bunga imitasi dan baymax ke perempuan itu dan lelaki itu berlompat-lompat bahagia karena cintanya diterima oleh perempuan-nya.

Dia tidak tahu bahwa disini ada sosok gadis dibalik hijab lebarnya sedang tersenyum miris menyaksikan betapa pedihnya perasaan yang ia pendam untuk lelaki itu. Betapa ia menahan rasa untuk mengeluarkan sesuatu yang mendesak keluar, yang sudah tidak bisa lagi ia tahan. Karena pada akhirnya sesuatu yang mendesak itu keluar dan membasahi pipi chubby-nya yang makin hari makin menirus akibat kurang ia perhatikan tubuhnya itu. Karena pada dasarnya gadis itu sedikit memiliki rasa ke lelaki pemberi bunga imitasi dan boneka baymax itu yang (mungkin bisa dibilang) terlambat. Dan gadis itu pun keluar dengan langkah biasa keluar dari kelas untuk menghapus airmatanya itu.

Dan seketika saat itu pula kehidupan baru dimulai.