Hening dan canggung.
2 kata itu sudah cukup mendeskripsikan suasana yang ada di dalam mobil sport milik Soonyoung.
Laki-laki sipit itu yang terkenal banyak omong dan suka mengajak lawan bicaranya berdebat, kini terdiam layaknya patung.
Tidak jauh berbeda dengan Jihoon yang sebenarnya menghindari percakapan yang makin memacu jantungnya.
Soonyoung melihat beberapa warung-warung kecil yang biasanya menjual tteopoki dan kawan-kawannya sudah mulai menutup jualannya.
"haish, kenapa tutup semua?"
Bicara Soonyoung pada dirinya sendiri.
Jihoon menoleh dan mengikuti pandangan Soonyoung menyapu semua pinggir jalan.
"Tuan Kwon mencari warung tteopokki?"
Ucap Jihoon dengan suara imutnya yang tidak dibuat-buat.
"Iya, aku sangat lapar karena siang tadi tidak sempat untuk ke kantin"
Raut wajah Soonyoung berubah sedih dan kembali menatap jalanan yang sudah kosong.
Jihoon terdiam sejenak.
Bossnya ini sudah sangat baik kepadanya, sampai ia rela mengantar Jihoon pulang yang ternyata apartemennya sangat jauh dari rumah Soonyoung.
"jika Tuan Kwon bersedia, saya bisa memasakkan beberapa makanan di apartemen saya"
Soonyoung menoleh kaget mendengar tawaran Jihoon yang terdengar menarik.
"benarkah? Apa aku tidak akan merepotkanmu?"
Jihoon tersenyum.
"anggap saja ini sebagai ucapan terima kasih karena Tuan Kwon sudah mengantar saya ke rumah"
Soonyoung mengalihkan pandangannya agar tidak melihat senyum manis Jihoon yang bisa membuat perutnya tidak lapar karena makanan, melainkan menjurus ke hal "lapar" yang lainnya.
Soonyoung melajukan mobilnya kencang agar para cacing di perutnya berhenti mengeluarkan suara meronta.
---------------
Bip!
Suara pintu apartemen Jihoon yang terbuka.
"silahkan masuk"
Bersih dan rapi, itulah kesan pertama untuk apartemen Jihoon.
Walaupun sederhana, tempat ini cukup nyaman.
"silahkan duduk, saya akan mengambil minum"
Jihoon pergi kedapur mengambil segelas air.
Mata Soonyoung masih penasaran dengan apa saja isi apartemen assisten mungilnya ini.
Sambil berjalan, ia membuka jas hitamnya, menggulung kemeja putihnya hingga siku dan membuka 2 kancing teratas.
Tidak begitu banyak foto atau lukisan yang tergantung di dinding.
"silahkan"
"terima kasih"
"eum, saya masuk sebentar"
Jihoon berlari ke arah pintu berwarna putih dan selang beberapa menit, ia sudah berganti dengan kaos oversize hitam yang terlihat sangat nyaman.
"Jihoon-ah"
Suara itu jelas membuat bulu kuduk Jihoon berdiri dan ia menoleh ke arah sumber suara.
"Jangan terlalu formal denganku. Kau bisa memanggilku dengan Soonyoung-ah"
Jihoon mengerutkan wajahnya bingung dan cepat menggeleng.
"itu sangat tidak sopan, Tuan Kwon. Dan saya takut itu akan jadi kebiasaan dan terbawa hingga ke kinerja saya dikantor"
Soonyoung diam sejenak.
"kalau begitu berhenti menggunakan kata "saya dan anda" denganku. Aku membencinya dan ini adalah perintah"
Ucapan Soonyoung seperti titah bagi Jihoon. Dan laki-laki itu hanya mampu mengangguk ragu.
"B-baiklah, aku akan mencoba"
Soonyoung tersenyum lebar, menampilkan giginya yang imut seperti biji jagung. *apaan dah*
Jihoon sibuk mencari bahan-bahan masakan yang ada di kulkas mininya.
Ia mengeluarkan beberapa bahan untuk membuat nasi goreng kimchi dan sup oden.
"eum..Tuan Kwon, apa kau suka nasi goreng kimchi?"
"Kau berikan aku mie instan juga tidak masalah untuk laparku yang sudah menunjuk jarum "empty" "
Jawab Soonyoung membaca beberapa majalah atau apa saja yang ada di atas meja.
Jihoon hanya tersenyum kikuk dan melanjutkan masakannya.
Tangan Jihoon terlihat lihai memotong bawang, daun bawang dan beberapa bumbu lainnya. Bahkan ia bisa memasak nasi goreng dan merebus oden secara bersamaan.
Saking asyiknya memasak, ia tak menyadari kehadiran Soonyoung dibelakangnya.
"Wah, kau tidak bilang membuat sup oden"
"Oh yatuhan!"
Jihoon memegang dadanya yang rata(?) menetralkan detak jantungnya.
"Maaf" Soonyoung mundur beberapa langkah dari Jihoon melihat wajah laki-laki mungil itu menunduk.
"Duduklah disana, ini akan segera siap"
Jihoon berbalik dan menuangkan nasi goreng kimchi ke 2 piring dan membagi sup oden sama rata.
Jihoon tersenyum senang saat melihat tatapan Soonyoung yang begitu mendambakan masakannya.
Terlihat dari bagaimana ekspresi mulut Soonyoung yang sedikit terbuka dan matanya yang berbinar.
"hampir keluar, Tuan Kwon"
Jihoon mengelap bawah bibir Soonyoung seolah-olah ada air liur yang tumpah.
Jihoon terkekeh geli saat bossnya itu kembali ke alam sadarnya dan tanpa babibubebo langsung memasukkan satu sendok nasi goreng kimchi ke mulutnya.
Jihoon tidak habis pikir, bossnya ini sangat berbeda saat berada diluar wilayah kantor.
Saat sudah menginjak gerbang kantor, auranya terlihat dingin, galak dan manly.
Tapi saat sudah keluar, aura kekanak-kanakannya muncul. Seperti sekarang, bumbu nasi goreng kimchi sudah memenuhi sekitaran bibir kecilnya.
Jihoon hanya menggeleng-geleng kepalanya, berharap kalau bossnya ini tidak meminta jatah nasi gorengnya karena Jihoon juga sama laparnya.
------------------
Welcomeback to my storyyyyy........
Makin sosweet aja nih uji sama unyong masak bareng cieee
Pada nunggu naenanya soonhoon ni ciee🌚
Just wait and see karena cerita Soonhoon tanpa NC kurang afdol
"Soonyoungie cepet pulang, Ara kangen:( "
See u~~~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
SYNDROME (SoonHoon)✔
Fanfiction25/05/18 #1 - howoo 💛 27/05/18 #217 - Fanfiction💛 YOU'RE MY HEALER AND KILLER. WHICH ONE SHOULD I CHOOSE? •Sembuh dengan cara menjauh? "Tapi dia obatku" •Sembuh dengan cara mendekat? "tapi dia adalah penyebab penyakitku" ~SYNDR...