Naomi langsung berlari kedalam rumah pemotongan setelah memarkirkan motor tuanya.
Perasaan tak enak menelusup kehatinya saat melihat bagian depan rumah yang biasanya ramai kini sepi.
"ALIFF !!!"
Teriakkan yang menggema dari belakang rumah menarik perhatian Naomi. Tanpa berfikir panjang ia langsung berlari kencang untuk memastikan apa yang terjadi.
Bugh
Bugh
Bugh
Suara pukulan membuat mata Naomi membulat kaget sekaligus tak percaya dengan apa yang dia lihat.
"Aliff berhenti !! Kamu bisa ngebunuh Shani seperti ini !!" teriakan dari Ayah tak dipedulikan oleh Aliff yang saat ini sudah duduk diatas Shani sambil memberi pukulan-pukulan keras seperti orang gila yang tentu saja tak sebanding dengan ukuran Shani yang hanya seorang perempuan.
Yona dan Lidya yang mencoba menarik Aliff untuk beranjak dari atas Shani tak bisa berbuat banyak. Aliff langsung mendorong mereka berdua dengan keras dan terkadang Aliff memberikan 1 atau 2 pukulan untuk mematahkan pergerakan Lidya dan Yona.
Naomi yang melihat semuanya langsung mengambil tindakan dengan menendang punggung Aliff untuk menjauh dari atas Shani, dan berhasil.
Tanpa membuang waktu, Naomi langsung memukuli Aliff dan memaki pria yang dia anggap sebagai keluarganya sendiri.
"LO GILA HAH !!!" teriak Naomi didepan wajah Aliff
Bugh
Bugh
Bugh
"YANG LO PUKUL SHANI BANGSAT !!! KELUARGA LO !!" teriak Naomi kembali seperti orang kesurupan, bahkan Naomi semakin gencar memberikan pukulan kerasnya pada Aliff yang hanya diam tanpa membalasnya sedikitpun.
Ayah langsung berlari menuju Shani yang nyaris pingsan karena terkena pukulan Aliff dan memangku kepala Shani kedalam dekapannya sambil menciumi pucuk kepala Shani agar tetap bertahan, sedangkan Yona dan Lidya langsung menarik Naomi yang masih emosi dengan Aliff.
"lepasin gue !! Gue mau mukul satu-satunya pria disini yang udah mukul Shani !!"
Naomi terus memberontak dari peggangan kuat Lidya dan Yona untuk kembali memukuli Aliff dan menyadarkan Aliff siapa yang baru saja dia pukuli.
"udah Naomi ! Kalo lo mukulin dia, apa bedanya lo sama dia !" bentakkan dari Lidya menghentikkan pemberontakkan Naomi.
Dia terdiam melihat Aliff yang meringgis menyentuh luka dipipinya dengan air mata yang mengalir dipipinya. Naomi juga menoleh kearah Shani yang masih sadar meski wajahnya benar-benar nyaris tak berbentuk dengan luka dan darah yang keluar dari mulut serta pelipisnya.
"lo kenapa mukulin Shani ?"
Aliff mulai terduduk diatas rerumputan halaman belakang dan mulai menekuk tubuhnya diantara lututnya. Dia tak tau kenapa dia bisa memukuli keluarganya sendiri tanpa alasan yang jelas.
Semua orang disana menahan nafas saat melihat bahu Aliff bergetar hebat seperti orang menangis, dan memang benar. Aliff menangis.
"maaf. Maafin gue Shan. Maafin gue yang gak berguna ini" kata Aliff dengan suara serak dan nafas yang semrawut.
Shani hanya tersenyum tipis sambil mengumpulkan tenaga untuk mengacungkan jari tengahnya pada Aliff.
"u-udah buat gue kek gini, g-gampang bener lo minta maaf, bangsat"