part 1

2 2 0
                                    


Outhor  pov

seorang gadis kecil yang terduduk di sebuah ayunan kayu yang ada dihalaman rumah megahnya ditemani boneka lucu yang selalu dibawanya kemanapun, dia terlihat melamun matanya menatap kosong kedepan memikirkan sesuatu

"Lucky kapan aku bisa bermain bebas seperti saat ada kak rasya kaya kemarin" gadis itu tak mengalihkan pandangannya yang masih menatap kosong kedepan hanya suara yang dia keluarkan untuk Lucky boneka yang ada disampingnya yang selalu menemani harinya karna dia tak punya teman entah mengapa ishilla tak suka bermain dengan teman-teman sebayanya di luar sana hanya lucky temannya saat ini

boneka ini pemberian dari kakanya yang pindah diluar negri untuk melanjutkan sekolahnya di korea selatan beberapa hari yang lalu.
sebelum kakanya pergi dia yang selalu menemaninya bermain boneka,masak-masakan, bahkan ishilla pernah di ajak bermain basket alhasil di usianya yang masih dibilang kecil dia sudah bisa sedikit-sedikit bisa basket tapi itu dulu sebelum kakanya pergi keluar negri.

ishilla sempat tak mau makan selama 3 hari karna ingin bertemu dengan kakanya itu tak hanya itu dia juga sering menangis di kamar kakanya itu,
ishilla juga mempunyai adik yang bernama raka berusia 7 tahun hanya beda 1 tahun dengan ishilla.

"kak di panggil ibu tuh" ucap raka yang datang menggoyang pelan ayunan yang di duduki oleh ishilla

"ish kamu ngagetin aku aja sih"

"makanya jangan banyak ngelamun, kaya di tinggal sama kak rasya selamanya aja dasar cengeng" kata pria itu berbalik meninggalkan ishilla dengan wajah kesalnya sedang kan ishilla hanya diam kembali melamun

"wooii aku bilang di panggil mama" triak pria kecil itu sebelum dia masuk rumah

ishilla tak menjawab ucapan adiknya yang terkesan menyakitkan dia hanya menuruni ayunannya dan berjalan memasuki rumahnya

ishilla berjalan gontai memasuki rumahnya

"silla sini sayang makan dulu, mamah punya kejutan buat silla"

"aku belum laper mah" jawab ishilla lesuh

"kalo kamu makan nanti mamah mau telefon kak rasya yang  kamu rinduka itu" ucap adiknya dengan ketus

ishilla langsung berlari menuju meja makannya

"janji yaa mah" ucap ishilla semangat

"iya sayang" ucap rani ibu ishilla mengelus rambut anaknya pelan

"mah nanti aka mau main bola di lapangan sama temen boleh?"

"jangan" kata ishilla cukup kencang

"apaan sih kak"

"nanti aku di rumah gak ada temennya" ishilla berkata dengan raut muka memelas

"ya itu bukan urusan aka lah" ucap rasyah ketus

"ya udah kalo gitu aku ikut yah"

"gak ahh nanti kalo kaka nangis di sana gimana?"

"kaka gak akan nangis kok"

"gak percaya"

"tapi kaka bosen di rumah sendirian aka"

"itu bukan urusan aku kak"

"tapi kaka mau ik—" ucapan ishilla terhenti karna suara bel rumahnya

"udah sayang jangan bertengkar, mamah buka pintu dulu" ibu ishilla berjalan menghampiri pintu besar itu saat ibu ishilla membuka pintu ada seorang wanita paruh baya dan anak seumuran ishilla di sampingnya

"iya bu ada apa ?" tanya ibu ishilla

"ini saya tetangga baru, rumah saya di depan tujuan saya kemari hanya untuk silaturahmi saja"

LOVE YOUR SELFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang