Outhor pov"permisi, boleh saya duduk disini soalnya semua kursinya penuh?"
shilla yang mendengar suara pria didekatnya langsung menoleh kearah suara tersebut mata mereka bertatapan cukup lama entah apa yang shilla fikirkan.
—'fael' batin shilla berkata demikian
"apa boleh?" tanya pria itu lagi
"ahh ya silakan aku hanya menunggu pesanan saja kok" ucap shilla gugup
pria itu duduk di samping shilla yang hanya mematung ditempatnya entah apa yang membuatnya mengingat sahabat kecilnya dulu
"aku putra" untuk kedua kalinya shilla kaget karna pria ini
"Panggil aja aku ismey" ucap shilla sedikit gugup
"itu nama asli kamu?"
"Kalo kamu sedikit aneh dengan nama itu panggil aja aku mey"
"ouh, oke" kata pria itu dengan senyum tipis yang membuat shilla tertegun untuk kesekian kalinya
"neng mey, ini pesenannya" ucap ibu kantin membuat shilla menoleh kearah ibu itu
"ya sudah aku pergi dulu" ucap shilla tersenyum tipis lalu meninggalkan pria itu
"kenapa aku merasa ada yang aneh dengan gadis itu, tapi apa?" ucap pria yang bernama putra itu lalu memesan makanan.
—
"lama banget sih kak" ucap raka kesal
"disanakan ramai, masih untung aku mau pesenin" ucap shilla langsung duduk
"kamu sendirikan yang mau, aku kan nyuruh adik kamu" ucap melan santai
"udah cepet minum bentar lagi bel masuk nih" ucap raka menyedot jusnya rakus
"rak kamu haus apa doyan?" tanya melan
"tenggorokanku kering karna selalu berdebat dengan siput lemot ini" ucap raka mengacak rambut shilla pelan dan berlalu meninggalkan mereka berdua
"dasar adik tidak tau trimakasih" ucap shilla sedikit kencang hingga membuat orang-orang di sekitarnya menatapnya heran
karna tak jarang kejadian seperti ini dilakukan shilla dan raka, kaka beradik yang tidak pernah akur sejak dia sekolah dasar
"mey udah!! liat mereka liatin kamu sinis tau" ucap melan berbisik pelan pada shilla
"lan ayo kita pergi aku udah gak mood lagi ditempat ini" ucap shilla masih kesal kepada kelakuan adiknya yang seenaknya pada dirinya,
"ayo" ucap melan mereka berdua pergi kekelas.
seorang yang menatap shilla dan raka tersenyum entah sejak kapan dia melakukannya
"kenapa aku jadi teringat shilla dan raka ya" ucapnya pelan lalu melanjutkan aktifitasnya lagi.
—
2 jam pelajaran mereka lewati dan sekarang tinggal dua jam lagi menunggu pulang
"lan katanya kita mau ngerjain tugas bahasa indonesia?"
"ayo aku juga lagi males disini"
mereka keluar membawa tas mereka karna mereka sudah izin kepada ketua kelas.
sesampainya di perpus mereka langsung menaruh tasnya di meja yang disediakan untuk pengunjung perpus
"pak apa kabar?" sapa shilla pada petugas perpus yang cukup akrab dengannya
"baik dek, udah lama tidak kesini ya?"
"iya nih pak belum ada waktu, ini juga kebetulan ada tugas dan guru yang mengajar jam terakhir lagi izin jadi ya sekalian kan pak"
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE YOUR SELF
Teen Fiction"jangan pernah mengingatku lagi !! karna aku hanya lelaki bodoh yang ingkar, pergilah dengan nya mungkin dia jauh lebih baik dari ku" ~Putra~ "jika itu bisa aku lakukan, akan aku lakukan sejak awal, tapi hati dan pikiran ini selalu mengingat kenang...