"Mas,nginep disini ya. Semalam aja"ucap Aluna yang baru saja sampai dikossannya.
Hasan tersenyum lalu mengelus lembut kepala Aluna yang tertutup khimar."Tidak hari ini ya,sayang. Mungkin besok atau lusa Insha Allah"
Aluna tersenyum lalu mengangguk "Ya udah kalau gitu Aluna masuk dulu,mas hati-hati"Aluna mencium punggung tangan Hasan lalu Hasan mencium kepala Aluna lalu beralih ke pipi tirus Aluna.
"Jaga diri baik-baik,de. Kamu perempuan mas tidak ingin terjadi sesuatu sama kamu. Agar lebih aman bagaimana kalau kamu pindah ke apartemen mas saja. Mas khawatir,de. Kalau di apartemen kan masih ada yang jaga. Orang suruhan mas sama penjaga disana jadi mas bisa ngontrol kamu"Terlihat jelas raut kecemasan dari tatapan Hasan kepada Aluna.
Aluna menatap Hasan "Mas.. Aluna ngerti mas khawatir tapi Aluna bisa jaga diri disini. Aluna udah lama disini dan alhamdulillah Aluna sampai sekarang baik-baik aja kan. Dan Aluna juga gak bisa main pindah-pindah aja gak enak sama ibu kosnya. Do'ain aja semoga Aluna tetap Allah lindungi"
Hasan menghela napas "Tempat ini rawan,de"
Aluna tersenyum dan mencium pipi Hasan sekilas "Aluna pasti baik-baik aja. Mas jangan buat Aluna takut"
"Ya sudah tapi kalau ada apa-apa langsung telepon mas ya. Mas ada setiap waktu untuk kamu"
Aluna mengangguk "Iya masku sayang"ucapnya dengan manja
Hasan terkekeh lalu mengelus pipi Aluna "Mas pulang dulu,sayang. Assalamu'alaikum"Rasanya berat sekali Hasan pergi meninggalkan Aluna,perasaannya tidak enak. Dia sangat tidak ingin terjadi apa-apa dengan Aluna,adik tersayangnya.
Sejak Aluna lahir memang kasih sayang yang diberikan Hasan kepadanya sangatlah besar sampai ketika Aluna berusia tujuh tahun Aluna sempat jatuh dan hanya luka sedikit Hasan sampai uring-uringan kepada semua orang dan menyalahkan semua orang karena tidak menjaga Aluna dengan baik. Firasatnya tentang Aluna pun selalu benar tak pernah melesat sama sekali. Keduanya sudah ada kontak batin yang sangat dalam. Hasna pun sempat cemburu karena kembarannya sendiri tak terlalu memperhatikannya justru lebih condong ke Aluna meskipun ketiganya memiliki hubungan darah.Sehingga Hasna dan Aluna pun bertengkar dan Hasna mengeluarkan kata-kata tak pantas kepada Aluna sehingga Alunapun memutuskan untuk keluar rumah dan pilihannya adalah kossannya yang sekarang. Sudah hampir satu tahun Aluna keluar dari rumah,namun hubungannya dengan Hasna sudah membaik ketika satu bulan pertama Aluna keluar rumah.Hasna dan semua keluarganya sudah berusaha merayu Aluna agar Aluna ingin kembali tinggal dirumah namun Aluna menolak bukan karena masih marah kepada Hasna namun dia pikir jarak antara kossannya ke kampus tidak terlalu jauh sedangkan dari rumahnya sangat jauh karena butuh waktu satu jam lebih.
Aluna mengangguk "Hati-hati,mas. Wa'alaikumsalam"
Hasan menatap Aluna lekat lalu mencium keningnya setelahnya melenggang pergi memasuki mobilnya dan melajukannya.
Aluna memasuki kossannya dengan perasaan yang tak karuan,lebih tepatnya memikirkan ucapan Hasan tadi. Memang daerah ini sangat rawan dengan hal-hal negatif."Bismillah"gumamnya.
Aluna sudah memutar gagang pintunya dan sudah siap membukanya namun seseorang menariknya dan menyeretnya masuk kedalam kossan. Aluna panik yang menariknya seorang pria dan dia tak mengenalinya. Aluna meronta dan terus berteriak namun pria itu semakin masuk kedalam pria itu mengunci pintunya dari dalam.
Aluna terisak karena takut "Siapa kau?Tolong"Aluna terus berteriak dan berusaha melepaskan cengkraman yang begitu erat dilengannya.
Pemilik kos serta anak-anak kos disana mengetuk pintu dan terus bertanya ada apa namun Aluna terus berteriak meminta pertolongan. Kossan ini memang sangat rawan terlebih penghuni kossannya semua wanita tak ada satupun pria.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Bersamamu | √
SpiritualHR #1 in Spiritual -Ambil yang baiknya dan buang yang buruknya- ---- "Aku tidak pernah tahu alasanmu memilihku untuk menemanimu,menjadi kekasihmu. Entah karena cinta atau hal lainnya. Yang ku tahu adalah kini kau adalah suamiku,imamku,pria shalih ya...