"Oy, pia gibran mandi sini jangan asyik berduaan aja, udah kaya orang pacaran aja kalian ini" utami menyiramkan air ke arah gibran dan pia
"Iya nih, sini bareng kami" nyambung gita
"Sini pia, gibran airnya segar loh, huhuhhuhuuuhhh segarnya" alay syifa
Pia dan gibran tidak mementingkan mereka, gibran dan pia hanya berbincang bincang berduan saja tanpa memikirkan gita, utami dan syifa. Akhirnya piapun membalas ocehan mereka.
"Kalian main yah tinggal main, jangan rusuhin kami berdua dong, lagi asyik juga kaya pacaran" pia melirik ke arah gibran
"Iyakan gib" pia memainkan matanya
Gibran hanya tersenyum lucu"Yeeeeee dasar kecebong hanyut" ejekkan utami.
"Biar!" Wek pia menjulurkan lidahnya
Dengan tiba tiba ponsel ku berdering terdapat telfon dari rizky. Aku tidak langsung menjawab iya, aku bingung harus jawab apa, akhirnya gibran yang menjawabnya
"Halo, pia, aku bisa jelasin semua aku minta maaf nanti malam kita ketemuan di taman tempat pertama kali kita bersama ya" kata rizky dari sebrang sana
"Ini gue gibran" cetus gibran
"Pia nya mana? Gue ga peduli mau ini gibran mau ini siapa kek, pokoknya gue mau nanti malam ketemuan sama pia titik" rizky lalu menutup telponnya
"Woy gue belum siap bicara" kesal gibran
"Kenapa gib? Dia ngomong apa?" Cemas pia
"Nanti malam dia ajak kamu ketemuan di taman tempat pertama kali kalian bersama" jelas gibran
"Aku ga bisa" pia lalu membuangkan mukanya
"Pi, kamu bisa bilang engga tapi apa kamu mau lihat dia terus terusan begini?" Gibran lalu menghadapkan muka pia ke hadapannya
"Tapi gib..." pembicaraannya terputus
"Ga da tapi tapian pi, dia cuma minta maaf bukan ngajak balikkan! Nanti malam biar aku temenin kamu, kalau kamu ada apa apa jadi gampang tinggal hubungin aku" gibran kembali menyenderkan kepala pia ke bahunya dan mengelus ngeluskan rambut nya
Enam jam berlalu tepat pukul delapan malam aku dan gibran berangkat untuk menemui rizky di taman, sampai ditengah perjalanan dapat notifikasi whatsapp dari rizky,
Rizky: Pi, aku udah di taman ya setengah jam lagi aku nunggu kamu. Kamu sendirian kan? Ga bawa gibran!
"Gib, gimana nih? Dia udah di taman dan dia nyuruh buat aku dateng sendiri kesana ga boleh bareng kamu" badan pia semakin cemas, bergetar sangat kencang
"Kamu ga usah takut, kan ada aku disamping kamu, aku bakal ngejagain kamu!" Gibran menenangkan hatinya pia
"Oke, cepat gih keburuan bosen tuh anak orang nungguin kita"
"Oke sayang" canda gibran
"Gib?" Pia terpelongok sejenak
"Bercanda" cengir gibran
***
Ini tempat yang sering ku lewati dari pertama kenal kamu, dan akhirnya harus berpisah.
Tapi ada atau tanpamu tempat ini masih sama.
Hanya saja kenangan itu masih tersimpan disana seakan enggan untuk pergi"Pi are you oke?" Gibran tampak cemas
"Ready" gibran berusaha membuatnya tetap tegar
"Ibarat uji nyali tau ga, tapi bukan sama setan, sama mantan-,-"
"Hehe udah sana samperin aku nunggu dimobil aja ya kalau ada apa apa telfon aja" gibran lalu meninggalkan pia
Aku berjalan agak ragu untuk menemui rizky, rasanya ingin pulang dan tidur dari pada capek capek nemuin dia, buang buang waktu aja!
Jangan biarkan aku pergi jika kau ingin aku kembali. Batin pia
"Ky........"
"Akhirnya kamu datang juga..." rizky pun gembira
"Udah to the poin aja ada apa?" Mood pia kacau
"Pi, kamu masih inget tempat ini? Kamu masih inget bintang ini? Bintang yang pernah jadi saksi buat cinta kita berdua, masih inget dengan semua ini?" Rizky memegang tangan pia dan menunjuk ke arah bintang bintang dilangit
"Terus masalahnya?" Sepele pia
"Kamu udah lupain itu semua? Karena gibran?" Pertanyaan rizky membuat pia menatapnya sinis
"Ini sama sekali gada sangkut pautnya dengan gibran, lo intropeksi aja diri lo sendiri apa yang udah lo lakuin ke gue" pia mulai emosi
"Iya aku minta maaf, tapi itu semua aku lakuin karena ghafar menyuruhku untuk pacarin sih laura pi, aku sama sekali ga suka sama dia!" Rizky memohon dengan menggenggam erat tangan pia
"Ohhhhhhh, jadi lo rela ngelepas gue demi suruhan sahabat lo itu iya? Sadar ga lo? Lain kali mikir kalo mau berbuat sesuatu!" Emosi pia ngga karuan
"Pia, aku mau kita kaya dulu! Bisakah kita mengulang cerita indah yang pernah kita lakukan bersama?"
"Gue udah maafin lo, bukan berarti gue harus balikkan sama lo!"
"Tapi aku sangat menyayangimu!"
"Gue juga masih sayang kok sama lo, tapi masih banyak cewek diluar sana yang lebih baik buat lo daripada gue!" Emosi pia merendah
"Tapi aku maunya kamu, please"
"Tetap ga biasa, udah ya aku ada janji jadi ga bisa lama lama" pia lalu pergi
"Pi, apa salahnya sih ngasih aku satu kali kesempatan lagi?" Rizky agak teriak
"Itu adalah kesalahan besar bagiku" ceplos pia
Gib kamu dimana? Kesini dong aku butuh kamu!. Aku menelfon gibran dengan air mata yang menetes perlahan lahan.
Gibran lari menuju ku dengan keadaan cemas gibran menanyakan hal kepadaku"Kamu kenapa? Diapain sama rizky? Bilang sama aku,biar aku habisin dia" rasa sayang gibran tampak setelah pia tersakiti
"Ga usah, dia ga ngapain ngapain aku, aku butuh kamu buat jadi penyemangatku. Aku boleh pinjam badan kamu buat aku peluk? Aku butuh pelukan" pia menangis perlahan
Gibran menyerahkan tubuhnya, sementara pia langsung memeluk erat tubuh gibran dan menangis sangat kencang di pelukan gibran. Tak kalah gibran pun membalik peluk erat tubuh pia.
"Masih ada aku disini, kamu ga usah takut" kata gibran membuat pia tersenyum dalam tangisannya
***
KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBT
Fantasy"Jangan pernah kembali ke kehidupan gue" ujar pia "Tapi aku sayang kamu" "Sayang ga harus menganggu hidup orangkan!" Bagiku rizky hanyalah orang yang menyianyiakan waktunya hanya untuk kembali ke masa lalu, hey lihatlah ke depan masih banyak yang nu...