POV : Milea
Dilan maaf akhirnya aku pergi juga dengan Kang Adi. Aku berbohong denganmu untuk tidak jalan-jalan dengan Kang Adi. Sebenernya aku tidak ingin berpergian dengan Kang Adi. Aku tidak suka.
Terutama saat dimobil berdua dengannya. Aku sangat tidak suka. Seandainya saja kamu bisa mendengar perkataan ku dalam hati ku saat aku dimobil berdua dengannya, aku akan memintamu menjemputku, menculiku, ya pokoknya tidak dengan dia di mobilnya itu. Aku tidak menyukainya. Kamu tahu kenapa aku sangat sangat tidak menyukainya dan membenci keadaan saat itu.
Pertama dia menurutku terlalu pamer. Sangat terlihat sekali saat ia memamerkan galeri toko kerajinan tangannya bersama teman-temannya. Menurutnya kotak coklat untuk ulang tahun itu beda, out of the box, dan sangat kreatif. Tapi menurutku kado tts darimu-Dilan- itu lah yang benar2 belum pernah kutemui dan benar2 beda dengan yang lainnya.
Lalu ia juga memamerkan ku kepada teman2nya seolah2 aku adalah pacarnya. Dan hal yang paling tidak ku senangi dengan Kang Adi ialah saat di Mobil. Saat menuju pulang. Jadi begini ceritanya.
Sebelumnya aku juga agak curiga. Aku lihat Kang Adi ia terlihat agak berbeda dari sebelumnya. Agak terlihat gugup namun ia tetap berusaha tenang dengan sedikit seyum. Dia seperti menahan sesuatu hal yang ia ingin katakan. Aku tanya. " ada apa Kang Adi ?"
"eh, nggak papa kok Milea" jawabnya dengan seyum yang mencurigakan. Kang Adi terlihat agak kaku saat menyetir. Badannya di tegakan, tidak menyandar pada sandaran kursi mobil. Dan sesekali dia memiring-miringkan badannya ke arah samping yang membuatku meresa ia ingin mendekat dengan ku tp tidak bisa.
Hingga suatu saat Kang Adi memiringkan badannya kearah ku lebih dekat. Spontan aku menghindar dan menatap jendela mobil. Kulihat kambing-kambing dan sapi yang ramai dipasar. Mobil kita melalui pasar dan didekat situ ada yang berjualan kambing dan sapi, ya mungkin karna sudah mau idul adha. dan tercium aroma tidak sedap.
Lalu terdengar suara aneh "fiiiuuutt". Suara yang tipis nyaris tidak terdengar. Entah dari mana suaranya.
Aku nengok ke Kang Adi dan ia menyetir dengan kakunya seperti sebelumnya dan sepertinya ia tidak mendengar suara aneh itu.
"ih bau ya kang. ini bau kambingnya sampe masuk mobil" kataku
"oh ia Milea" jawabnya kaku tetap pada pandangan jalan
Pedagang kambing sudah dilewati jauh namun baunya masih tercium.
Kang Adi sesekali memiringkan badannya kesamping. Dan aku menjauh. Lalu terdengar dengan jelas "Dhuuuut".
Kang Adi seyum melirik ku dan kembali pandangannya ke arah jalan.
Dan bau busuk langsung menyerbak.
Yaampun.... Kang Adi Kentut dengan tanpa rasa berdosa. Ia hanya seyum kecil. Aku berusaha menutup hidungku dengan sapu tangan.
"Brroooooootth" suara terdengar saat Kang Adi memiringkan badannya.
"Milea, maaf ya. Kang Adi agak masuk angin kayaknya" katanya sambil memegang perutnya dengan seyum busuknya.
Lalu terdengar lagi suara yang sepertinya lebih ditahan "Prepet..Prepet..Ptreeeettt....."
Udara busuk memenuhi isi mobil.
Aku berusaha membuka jendela mobilnya yang sangat keras, Namun...
"anu Milea itu jendela mobilnya Rusak"
AAAAPPAAAAA???? Dalam keadaan darurat seperti ini kaca tak bisa terbuka???
"Brroooooootth... Brebeettt... Brebeettt........Cret...."
Keadaan langsung hening seketika. Yaampun suara apa itu "cret". Kang Adi langsung gelisah menggoyang2kan pinggangnya dengan mukanya yang merah padam. Kang Adi langsung meminggirkan mobilnya ke Toserba (toko serba ada) yang ada dipinggir jalan.
"sebentar ya Milea. Kang Adi mau beli sesuatu dulu"
Kang Adi langsung buru-buru keluar mobil dan berlarian sambil memegang perut dan pantatnya.
Sementara aku langsung keluar mobil. Aku tidak tahan dengan gas beracun yang dikeluarkan Kang Adi selama dimobil tadi. "Uweeee...." aku hingga mual.untunglah mobil berhenti aku bisa menghirup udara segar.
Begitu leganya keluar dari mobil. Udara segar bandung yang masih bersih begitu menyegarkan ku kembali.
Awalnya aku mau langsung pulang sendiri saja naik angkot. Tapi mobilnya masa aku tinggal begitu saja. kunci mobil pun Kang Adi tinggalkan dimobil. Untung saja aku orangnya baik hati. Mungkin kalau orang lain sudah masa bodoh. Meninggalkan mobil Kang Adi begitu saja.
Aku buka semua pintu mobil hingga bagasi dan kap mobil pun ku buka. Agar ada sirkulasi udara yang masuk kedalam mobil. Untuk menetralisir bau busuk dalam mobil. Aku pun bersiul-siul agar angin pada berdatangan dan berhembus kedalam mobil. Lalu aku juga semprotkan parfum ku ke dalam mobil.
Sekitar 15 menit kemudian Kang Adi datang.
" ini es krim buat Milea" Kang Adi menyodorkannya padaku.
Oh ini pasti sogokan. Seperti anak kecil yang dikasih permen setelah jatuh. Dan aku yang di beri es krim setelah ia ketut dengan brutal membabi buta.
Selain itu Kang Adi membawa bukusan plastik yang terlihat transparan. Ya tidak salah lagi itu ada kotak kolor yang seharusnya isinya 3 tapi kulihat hanya 2. Oh my god.....
Tidak diragukan lagi ia pasti mencret dicelana hingga ia beli kolor baru. Sungguh pengalaman buruk. Jauh lebih buruk dari pada mimpi buruk ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dilan
Humor#Humor #Untoldstory #Parody DILAN dia adalah Dilanku Tahun 1990 Based on Story and Characters by Pidi Baiq tp klo ini saya tulis ulang dari trailer filmnya. ya Fans Fiction gitu deh ada beberapa scene yang hanya dapat dinikmati untuk Follower jadi...