Berita Mengejutkan (2)

12 1 0
                                    

"Tian ?!" Pekik Rio, Lukman dan Trias hampir bersamaan, Denis hanya diam saja.

"Mana Jingga ?!" Tanya Tian kemudian. Lalu mata Tian menangkap sosok yang sangat dikenalnya, "Jingga !!"

"Yan, Jingga udah... "

"Jingga mati ?!" Ucap Tian gak percaya.

"Tian... " Denis berusaha menyapa dan menepuk pundak Tian, namun...

Plakk !!

Tian menepis tangan Denis. Denis terkejut, lalu Tian masuk ke dalam kamar mandi itu, terpaksa Denis, Rio, Lukman, dan Trias harus keluar dari kamar mandi itu.

"Tian.." Kata Denis kemudian. mengambil nafas sejenak kemudian melanjutkan. "Hal yang bisa kita lakuin saat ini, mengurus jenazah Jingga, dan mendoakannya. Gue juga temennya Jingga, Yan.. Gue tau apa yang harus gue lakuin.." Lanjut Denis.

"Jingga.. maafin gue !! " Ucap Tian gemetar menahan tangis. "Kita ga ada waktu ! cepet angkut Jingga !! ayo !" Kata Tian kemudian sambil mengangkat Jenazah Jingga yang sudah dingin dan kaku itu, Bau busuk mayat mulai tercium, namun rasa persahabatan kelima cowo tersebut terhadap Jingga, mengalahkan semuanya. Denis menatap Tian iba, dia melihat air mata jatuh dari kelopak mata sahabat karibnya itu, dia mengerti bagaimana perasaan Tian. Kisah kasih Tian dan Jingga dimasa lalu, dan mungkin kematian Jingga ini disebabkan oleh api asmara diantara mereka.

(***)

Berita kematian Jingga cepat menyebar ke seluruh pelosok sekolah, siswa siswi, Dewan Guru, Kepala Sekolah, Tukang Ojek depan sekolah, Tukang Bubur, semuanya ! Semua orang juga bertanya-tanya, kehidupan Jingga sepertinya baik-baik saja, prestasi di sekolahnya juga cukup bagus. Lalu apa yang membuatnya tega mengakhiri hidupnya sendiri ?

" Yan.. Gue nemu surat ini di saku bajunya Jingga, baca dehh, Gue yakin surat ini buat lo." Kata Denis sambil memberikan secarik kertas yang sudah lusuh kepada Tian. Mata Tian menatap tajam Denis.

" Baca, Yan.. " Ucap Denis kemudian. Lalu Tian mengambil kertas itu dan membukanya secara perlahan.

Buat lo yang ga pernah sadar akan perasaan gue.
Mungkin ini adalah kata terakhir gue buat lo sebelum segenggam tablet Double-H ini gue minum semuanya.
Gue muak sama perasaan ini ! Gue muak sama keadaan ini !! dimana gue cinta sama lo, tapi lo gak pernah peka !! lo malah tega pergi sama Vi !! Lo nganggep gue sahabat, tapi perasaan gue lebih dari sahabat ! lo gak pernah ngertiin, sampe... gue diperkosa sama cowo bejat itu !! lo gak tau kan ? maaf.. gue gak tahan sama semua ini, selamat tinggal.. Gue akan mati bersama perasaan ini dan dia akan terkubur bersama jasad gue yang hina ini.. Gue sayang sama lo. Chandra Sudistian, Sekarang.. Nanti.. Selamanya dan akan tetap kekal sampai kita bertemu di alam sana.

DEGG !!

"Gue rasa Jingga meninggal gara-gara overdosis Double-H, Gue heran.. darimana Jingga dapet obat itu ya ?" Kata Denis memecah suasana. Tian hanya diam.

"Tiaaan !!" Terdengar suara cewek memanggil nama Tian. Tian menoleh ke arah asal suara. Terlihat Tya, Dewi, Lala dan Vi berjalan menghampiri Tian dan Denis, Tya mengangkat tangan ke arah Tian, ternyata dia yang memanggil Tian barusan.

"Tian.. Lo mau gak makan malem sama gue malem ini ?" Ajak Tya ketika dia sampai di depan Tian. Tian hanya memandang Tya. Lalu pergi meninggalkan mereka tanpa berkata sepatah kata pun.

"Ih.. Gue heran sama dia, kurang cantik apaan sih gue ?!" Kata Tya kemudian setelah Tian sudah pergi agak jauh darinya.

"Iya Lo emang cantik, tapi hati lo .. ga secantik wajah lo.. " Ucap Denis sinis sambil beranjak pergi dari situ.

"Hah ?" Tya malah kebingungan.

"Udahlah Tya, yok cabut.. katanya mau party di rumah Desty ?" Kata Vi kemudian.

"Oiya.. Yuk cus.."

Hingga Denyut Nadi TerhentiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang