3. Guru Les

641 94 6
                                    

-Apology-

-Tzuyu POV-

Pagi ini aku dipanggil keruangan kepala sekolah.
Aku tidak tahu menahu soal apa yang akan dibicarakan di dalam.

Aku ketuk pintu ruangan sekolah, nampaklah wali kelas, kepala sekolah dan aku tidak tahu siapa.

Dilihat dari style pakaiannya ia orang penting, mungkin donatur sekolah atau salah satu colega sekolah.

"Tzuyu-sshi, masuklah"

Aku langkahkan kakiku ke dalam ruangan yang cukup besar itu.

"Sebelumnya perkenalkan dahulu, beliau pemilik yayasan sekolah ini. Tuan Park"

Aku menatap orang yang tidak ku ketahui siapa itu, ya yang pasti itu pemilik yayasan sekolah. Aku sudah tahu barusan.

"Im Tzuyu inmida" aku membungkukan tubuhku, memberinya salam.

Orang itu hanya diam, menatapku dengan tatapan aneh.
Tapi dari matanya, ia terlihat amat sangat sedih.

"Tuan Park, gadis ini adalah murid terpandai dalam rangking paralel semua siswa disini dan rankingnya tak pernah turun sejak ia masuk sekolah"

Jujur saja aku muak dengan ucapan kepala sekolah.
Aku bahkan dapat melihat bahwa Mr.Mark ingin berkata sesuatu lalu diselak kepala sekolah botak ini.

"Ah begitu ya, jadi gadis ini adalah murid yang akan menerima beasiswa penuh di yayasanku"

Aku tak mengerti, sorot mata yang menyedihkan tadi seketika berubah menjadi dingin.
Ia seperti memiliki dua kepribadian dan dapat berubah hanya dalam satu kedipan mata.

"Iya pak, bukankah bapak yang berjanji akan memberikan beasiswa penuh untuk murid berprestasi" selak Mr.Mark sebelum kepala sekolah bicara, sungguh lucu.

"Ya, aku tidak akan pernah lupa dengan janjiku"

Ia masih menatapku sambil sesekali berbicara dengan kepala sekolah.
Jujur saja aku tak suka tatapannya.
Apa dia ini seorang pedofil yang menyukai remaja sepertiku?
Sungguh, kalau iya aku akan menghajarnya sekarang.

"Lalu bagaimana perkembangan Mingyu?"

Eh?
Mingyu?
Orang ini kenal Mingyu?
Si bodoh itu.

"Akhir² ini Mingyu sering masuk jam pertama pak. Dan sepertinya saya tahu alasannya"

Tiba² Mr.Mark menatapku sembari tersenyum lebar, aku jadi bingung.

Pandanganku berubah saat melihat sorot tajam Tuan Park.
Lagi² tatapan yang berbeda.

"Ekhem permisi pak, tapi jam saya akan segera dimulai. Kami mohon izin kembali ke kelas"

Setelah anggukan dari kepala sekolah, aku dan Mr.Mark keluar dari ruangan itu.

-Author POV-

Mark Tuan, guru bahasa Inggris di SMU Daehan sekaligus wali kelas 12A.

Ia menjadi guru sejak 5 tahun yang lalu, saat ia kembali dari Los Angeles ke Korea.

"Beliau ayah Mingyu" ujar Mark pada Tzuyu tiba-tiba.

Tzuyu hanya mengangguk paham.
Sebenarnya juga tak berniat ingin tahu.

"Eum.. Sebenarnya saya ingin meminta tolong padamu"

Keduanya menghentikan langkah mereka.

"Tolong apa Mister?"

"Bisakah kau bantu Mingyu untuk memperbaiki nilainya?"

Tzuyu terkejut, terlihat dari dahinya yang mengkerut meskipun ekspresinya tidak begitu tergambar jelas.

APOLOGY✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang