kenyataan

353 44 0
                                    

"Kau ingin ikut masuk atau akan menungguku ditaman?"

"Sepertinya aku akan menunggu ditaman saja hyung atau mungkin akan berkeliling."

"Baik lah, nanti akan ku kabari jika sudah selesai."

"Hmm.. tentu."felix menjawab seraya mengangguk.

.

.

" wah ini benar benar luas, apa semua kampus sebesar ini?" Felix terkagum kagum, ini kali pertama baginya menginjakan kaki di gedung perkuliahan.

Ia berkeliling untuk melihat lihat, namun kegiatannya terhenti karena sosok wanita yang selama ini mengganggunya saat diAustralia, kini berada dihadapannya. Felix tegang seketika.

"Mengapa dia mengikutiku sampai disini" lirihnya

Felix berusaha mengabaikannya dan terus berjalan maju melewati sosok wanita tersebut, tapi ia dikejutkan oleh kata kata yang tertangkap oleh gendang telinganya ketika ia lewat tepat didepan sosok tersebut.

"Berhenti mencari ibumu, atau hyungmu tidak akan selamat." Seketika felix terdiam.

"Jangan cegah aku, jangan ganggu dia, cukup aku." Ujar felix seraya pergi mengabaikan ancaman yang ia terima.

.

.

"Hei, kamu yang waktu itukan, felix?" Ucap seseorang datang menghampiri felix yang termenung di bangku taman bawah pohon.

"Ah, ne. Kamu jisungkan? yang waktu itu menyelamatkan ku?"

"Kau mengingatnya? Syukurlah, ternyata kita bertemu lagi disini."

"Oh iya haha." Ucapnya seraya mengulurkan tangan.

" kau mengapa bisa ada disini?melakukan daftar ulang?kita seumurankan?" Balas jisung sambil Menerima uluran tangan felix.

"Ah, aku menunggu hyungku. Dia berada didalam kelas. Iya aku baru lulus sma"

"Oh ternyata benar seumuran. ku kira kau akan kuliah disini."

Drrr drrr~

"Permisi sebentar" ucap felix untuk mengangkat telpon dari chan.

"Aku di taman hyung, disini hyung!" Melambaikan tangan kepada chan yang mencarinya.

Chan mematikan ponselnya setelah melihat felix yang melambaikan tangannya, ia berjalan namun..

"Hyung awas!!" Ucap felix seraya berlari menghampiri chan, dia mendorong tubuh chan menyingkir, dan tak lama

Trangg~

Sebuah pot tanaman jatuh dari atas begitu saja.

"Hyung kau tidak apa apa?" Ucap felix sambil melihat keadaan chan yang berada dibawahnya.

"Hmm , aku tidak apa apa. Apa kau baik baik saja?."

" iya hyung"

Jisung yang melihat kejadian tadi merasa aneh, pasalnya pot tersebut terjatuh secara tiba tiba dengan sendirinya, dan saat felix berteriak ia melihat tidak ada kejanggalan bawah pot tersebut akan jatuh. Dalam batinya, ia mempertanyakan bagaimana bisa felix tau bahwa pot tersebut akan jatuh.

"Sepertinya dia tidak main main dengan ucapannya" lirih felix seketika.

"Apa yang kau katakan? Bagaimana bisa pot jatuh?"

"Eh, tidak hyung. Aku juga tidak tahu hyung sepertinya ada angin." Felix asal jawab.

Chan yang mendengarnya pun bingung, sejak kapan pot yang berat bisa jatuh tertiup angin.

broken compass ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang