Kuawali pagiku dengan bacaan tasbih, seraya mengahdap kepada sang pencipta jagad raya untuk memohon ampun dan bersyukur atas karunianya.
Aku tono, aku perjaka yang lahir di tengah tengah kampung kumuh, kondisi ekonomi dan keluargaku tak cukup baik. Ibu dan bapakku seringkali bertengkar pasal uang. Aku adalah kakak tertua dari 3 bersaudara dan adikku perempuan semua. Adikku yang pertama, ia nissa dia duduk dibangku kelas 9 smp, adikku yang kedua, ratna ia duduk di bangku sd kelas 6, dan yang terakhir ain, ia masih umur 4 tahun. Memang, semua orang mengharapkan nasib yang terbaik untuk hidupnya termasuk aku juga. Demi kelangsungan hidup keluargaku, aku rela putus sekolah hanya untuk membantu bapakku yang kerja di bengkel mobil milik seorang saudagar kaya. Alhasil gaji yang kuperoleh kuberikan kepada adik adikku untuk biaya sekolahnya yang semakin hari semakin meningkat. dan gaji bapakku diberikan seluruhnya kepada ibuku untuk makan sehari hari."Mas ton... ada tagihan buat beli buku paket baru ?? Mas ton punya uang ??" Adikku nisa memberikan rincian harga buku paket.
"Kalo sekarang mas ton nggak ada.. bulan depan baru ada ?? Dicicil nggak boleh ??" Akupun memalingkan wajahku menghadap adikku.
"Nissa nggak perlu perlu amat kok mas ton bukunya lagian nissa juga bisa gabung sama rina.. teman sebangku ku". Adikku mencoba meredam keinginannya.
"Nissa... beli bukunya bulan depan aja yo ndukk.. pak.e lan mas iki urung due duet..". Bapakku ikut menjelaskan kepada nissa seraya mengelus rambut panjangnya.
"Pak.e... pak.e.... mamuloo.. kalo kerja itu ya sing niat.. buat nyekolahin anak anaknya nah kalo pak.e ini kerjanya cuma ke bengkel aja yo.... PIK POK to pak...!!! Pak.... ". Ibukku mulai mengomeli kekurangan kami.
"Makannya tonn.. kamu ini mbok ya.. cari kerja merantau kemana kek.. biar kita ini nggak susah terus...". Ibukku melanjutkan kalimatnya.
Tanpa babibu aku langsung masuk ke kamar dan mengunci pintu. Meskipun aku lelaki, tetap saja aku juga bisa menangis sama seperti perempuan. Aku menangis sejadi jadinya.
"Ya allah... ya rabb ku... ampunilah dosa dosa ku.. ampunilah dosa kedua orang tuaku dan dosa kedua adikku ya rabb...!!!" Kusapu linangan air mataku dipipi sambil mengadu kepada rabbku.
"Ya allah... kuserahkan segala urusanku hanya padamu ya allah.. aku ikhlas.. apapun yang aku derita... aku ikhlas karena segalanya atas izin mu ya rabb." Dan akupun mulai sesengukan.
Tokk.. tokk... tok.....
"Mas ton nissa berangkat.. assalamualaikumm..."
"Waalaikumsalam nissa...."
###
Seperti biasa, setelah solat subuh di langgar desa, aku pergi ke sumur untuk mengisi bak air kamar mandi yang mulai kosong, aku tak tega bila melihat ibuku atau adikku yang menimba air dan mengangkatnya sampai kamar mandi, maka dari itu tugas itu aku yang ambil alih. Untung saja sumur itu berada di samping rumahku, sumur itu dipakai bersama penduduk desa ini. Setelah mengisi air, akupun segera mandi dan bersiap berangkat ke bengkel tanpa sarapan. Sementara adikku mereka menyiapkan dirinya masing".
###
"Mas.. ini olinya sudah waktunya ganti nih...". Seorang pria langgana bengkel juraganku menghampiriku dan ingin olinya segera diganti.
"Oh.. iya iya pak..". Akupun beranjak untuk mengganti olinya.
"Masnya ini masih single atau sudah menikah.. ??". Pria itu mulai membuka pembicaraaan.
"Aduh... saya ini masih single pak.. umur saya masih 27...". Aku pun menjelaskan sambil cengar cengir.
"Lho.. kenapa kok belum menikah ??? Padahal saya lihat masnya ini tekun ya kerja disini...". Pria itupun menggali lagi informasi lebih dalam lagi.
