Mobil

9K 141 45
                                    




Hari ini ada theater,  bergegas aku menuju fx usai melaksanakan kuliah. Sesampainya disana belum banyak orang yang datang. Hanya ada aku,  Gracia,  Shani dan Frieska.

Frieska sibuk dengan makananya.  Dia sempat menawariku.  Namun karena perutku masih terasa kenyang karena sebelum kesini aku telah menghabiskan satu porsi mie ayam bakso beserta jus jeruk.

Aku memilih membaringkan tubuhku di lantai. Merilekskan kepenatan dan rasa pegal pada diri.  Aku memejamkan mata, bukan untuk tidur.  Melainkan mencari kedamaian akan alam bawah sadarku.  Memejamkan mata adalah cara teramouh untuk merilekskan pikiran.

Ku rasakan mulai member lain berdatangan.  Aku dapat menghapal suaranya satu persatu.  Tapi aku tetap memilih memejamkan mata.  Tak ingin menghilangkan kenyamanan ini.

"Lohh dia tidur ya? " suara itu milik Shani yang pastinya ditujukan padaku.

"eh iyaa? " sura itu milik Gracia.

"loh Gre wajah kamu jadi merah,  kenapa memangnya?  Kamu demam? " tanya Shani mungkin kini sedang memperhatikan keadaan Gre.

"terus kenapa? " shani kembali bertanya dan kemungkinan besar Gre memberikan jawaban menggelengkan kepala.

"aku malu ceritanya. " ucap Gre, membuatku membayangkan ekspresi wajah merah Gre yang diakibatkan karena malu.

"apa sih?  Bikin penasaran aja." Shani mendesak Gre ubtuk bercerita.

"Tapi janji ya jangan cerita sama siapa-siapa? " gre memastikan shani. 

Terdengar suara dehaman Shani tanda dia menyetujui aturan mainnya.

"liat dia baringan aku jadi inget sesuatu. " ucap Gre pelan namun dapat kudengar karrna mereka mungkin duduk di sampingku.

Eh tunggu.  Apa hubungan baringan sama aku coba?

"kejadiannya kin sekitar sebulan lalu,  waktu itu kita adalatihan bareng sama tim j dan tim t. Aku kan sampe lebih dulu jadi aku baringan untuk melepas lelah. Eh taunya malah ketiduran. sampe aku ngerasain ada yang raba raba aku Shan. "

"raba-raba? " kaget Shani dan memastikan. "raba raba gimana? "

"eehh dada aku di remes Shan." ucap Gre semakin pelan.

"What?" Shani terlonjak kaget, akupun sampai membukakan mata sehingga melihat punggung mereka.

Kulihat Gre mengangguk mengiyakan. Bahwa pernyataannya adalah fakta.

"iya Shan aku di raba.  Diremes dadanya.  Leher aku diciumin. Terus ngelus ngelus paha aku juga. " lanjut Gre.

"siapa yang ngelakuinnya? " shani sedikit berteriak mengundang perhatian yang lainnya.

Gracia menyuruh Shani untuk sedikit tenang.  Shanipun mulai tenang.

"kamu tau ga Shan siapa yang ngelakuinnya? "Gre bermain tebak tebakkan.

Kalo seperti itu berarti kita mengenal orangnya.  Hmm Beby?  kinal?  Siapa yaa?

"ka Naomi. "

What ka Naomi?  Tubuhku menegang.  Tiba tiba saja alam bawah sadarku membawaku berkhayal akan kejadian yang dialami Gracia.

"ohh. " tanggapan shani santai.

Entah kenapa Shani sesantai itu.  Padahalkan itu sangat aneh jika dilakukan oleh ka Naomi,  kalau beby atau kinal itu hal biasa. Aku aja penasaran sama ka Naomi,  apa dia sedingin itu lagi gituan?  Terus bodynya pasti sexy banget.

Salah SasaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang