31

3K 415 0
                                    

aku menggigit bibirku, berdiri di belakang pintu kamarku. keluar tidak? keluar tidak? keluar tidak? oh sial, kenapa aku malah gugup begini?

aku yakin ibu sudah membukakan pintu, terdengar dari bagaimana ia menyambut ramah tamu yang sudah datang.

aku dapat mendengar mereka bercakap-cakap entah apa, tapi yang pasti tidak ada unsur yang negatif di dalamnya. malahan ibu sepertinya sangat bahagia menyambut tamu tersebut.

"sena! min sena!" panggil ibu dari lantai bawah. sialan sepertinya kim taehyung itu benar-benar datang kesini.

"kenapa bu?" teriakku dari atas.

"temanmu datang!"

aku menghela napasku lega. teman. yap, untung hanya teman. kukira taehyung benar-benar nekat memperkenalkan dirinya sebagai pacarku. we're not even official.

"sebentar!" teriakku sebagai balasan.

dengan segera aku berjalan menuju meja riasku. ugh, tidak mungkin aku menemuinya dengan keadaan berantakan seperti ini. aku meneliti baju tidur yang masih melekat pada tubuhku. aku pasti akan terlihat bodoh menemuinya menggunakan piyama kuning motif gudetama ini.

dengan segera aku berlari ke arah lemari. saat membukanya, otakku kembali berputar. baju apa yang harus kupakai?

setelah mengeluarkan berbagai macam baju, mencocokkannya dengan satu sama lain, berputar-putar di depan cermin, akhirnya aku tersadar. apa-apaan ini? kenapa aku berusaha terlihat baik di matanya? dia bahkan pernah melihatku baru bangun dari tidur sebelumnya. akhirnya, aku asal mengambil baju kebesaran dan celana pendek kemudian mengenakkannya. menyisir rambutku sedikit dan berjalan turun ke tempat taehyung berada.

"kenapa lama sekali sih? temanmu sudah lama menunggu," ujar ibu saat melihatku sudah menuruni anak tangga terakhir.

aku hanya nyengir ke arah ibuku kemudian menatap tajam taehyung yang tersenyum lebar padaku. pantas saja dia disambut dengan baik, ternyata taehyung membawa bingkisan berupa kue yang sekarang terletak dengan manis di atas meja.

"sungguh, aku tidak mengira ternyata kalian berteman di sini," ujar ibu tiba-tiba.

aku menaikkan sebelah alisku bingung. "kenapa?"

"ternyata taehyung ini adalah cucu nenek kim, tetangga kita di daegu."

aku membulatkan mataku. "apa?!"

"ibu juga terkejut tadi setelah mengobrol dengan taehyung."

demi tuhan. bagaimana bisa dunia sesempit ini. heol, bagaimana bisa nenek semanis nenek kim memiliki cucu yang menyebalkan seperti taehyung? pasti dunia sudah gila.

"sepertinya kalian berdua mau pergi. lihat, taehyung sudah terlihat tampan dengan baju yang ia kenakan."

"t-tapi ..." aku tiba-tiba saja teringat dengan yoongi. apa yang akan terjadi jika yoongi mengetahui bahwa aku ternyata pergi dengan taehyung di saat ia menjanjikan untuk mengantarkanku ke kampus?

ibu menaikkan sebelah alisnya. "kenapa?"

"t-tidak."

wanita paruh baya itu kemudian tersenyum. "bersiap-siaplah. lebih baik kau keluar dengan taehyung sekali-kali, dari pada hanya tiduran di kamar tidak jelas seperti kakakmu," ujar ibu menghela napasnya saat mengingat kelakuan yoongi ketika lelaki itu tidak punya kerjaan.

jika sudah begini, aku tidak bisa menolak permintaan ibu. lagi pula hanya jalan-jalan dengan taehyung, walaupun sebenarnya aku malas sekali keluar rumah.

"baiklah, tunggu sebentar," ujarku kemudian kembali ke kamarku untuk bersiap-siap.

Perks Of Knowing You; kth | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang