Sinar matahari yang hangat menjadi saksi terhadap dua insan yang masih meluapkan kerinduannya.
Bahkan dering Handphone Wendy yang nyaring itupun tidak bisa mengganggu mereka.Drrt drrtt...
Wendy mencoba meraih Handphonenya yang di Lantai tapi tubuhnya terkunci oleh dekapan Yoongi.
"Kak Yoongi, lepas bentar aku mau angkat telfon.. " Wendy mencoba menggeser Badannya namun ditarik lagi oleh Yoongi.
"Gausah diangkat. Ganggu! " jawabnya sambil beralih menenggelamkan wajahnya dari leher Wendy ke dada Wendy.
"Hei Mr. Min Yoongi yang terhormat, aku itu Reporter. Weekend begini mungkin saja ada berita yang harus diliput. "
"Ya ya Mrs. Min Wendy tercinta, angkat telfonmu sana. Suaranya Berisik"Wendy meraih telfonnya setelah Yoongi mengendurkan dekapannya namun tetap mempermainkannya, menjaili membuat Wendy menahan suaranya dan berbicara di telfon sambil menggigit bibirnya bahkan ia meremas rambutnya gusar.
--------------------- (Sebagian Text Hilang) Diedit pada 3 Februari 2021
"Yakk kak Yoongi.. STOP"
Wendy mencambak rambut Yoongi tidak peduli dia meronta kesakitan.
"Hahaha ok ok aku berhenti"Wendy beranjak duduk dan memungut kembali pakaiannya yang di lantai. Salahkan Min Yoongi yang kemarin malam sangat liar, baju mereka sampai berserakan dimana - mana.
"Tadi Irene telfon ya..? "
"Bukan tapi Unnie ku yang di Kanada"
"Oh.. Bicara apa tadi? "
"Mana ku tau, ini semua karena kakak !"
"gak apa - apa Wen, olahraga pagi "Drrt drrt..
Notifikasi Pesan dari Handphone Wendy, tapi ia masih sibuk menggunakan pakaiannya.Ting Tong!
"huh siapa sih yang bertamu pagi - pagi begini? "
"Wahh Mrs. Min Wendy kau benar - benar Reporter yang populer ya.. Sepagi ini sudah punya tamu.. "
"Diamlah.. "Wendy beranjak ke Pintu Apartementnya, melihat di tempat Scan.
"HAH? GAWAT!! "
Wendy berlarian menghampiri Yoongi, menarik lengan pria itu untuk menyuruhnya berdiri dan menggambil semua pakaian Yoongi.
Wendy sangat panik sekarang."Kenapa sih? Siapa yang datang? "
"Kak Yoongi... hm itu.. Itu.. Yang datang itu Ayah, Ibu dan Kakakku !!"
"HAH??? "
"MEREKA SUDAH DI DEPAN PINTU..!! AYO CEPAT KAK SEMBUNYI..! "
"HAH? DIMANA? DIMANA? "
"DI KAMAR MANDI SAJA.. CEPAT! CEPAT! "Wendy mendorong Yoongi untuk masuk ke Kamar Mandinya dan berlarian menuju pintu Apartementnya.
Suara Bel yang ditekan berkali - kali itu membuatnya semakin panik.Wendy merapikan pakaian dan rambutnya. Ia menghirup dan membuang nafas sebelum membuka pintu.
"Good Morning..." katanya tersenyum
"Kenapa lama sekali? "
"Maaf mom, tadi aku di Kamar Mandi"Wendy mengajak keluarganya duduk di Ruangan Tengah dan berbincang - bincang di sana.
Melihat raut wajah kakak, ibu dan ayahnya yang seperti kelelahan itu, Wendy berinisiatif membawakan minum."Kalian pasti lelah, akan aku ambilkan minuman dingin.. "
"kenapa kamu repot - repot begitu. Pembantumu sudah membawakan minum"
"hah ?"Wendy melirik ke Belakang, yang benar saja, Min Yoongi datang dengan membawa nampan berisi empat gelas minuman dingin dan langsung memberikan minuman itu kepada Ibu, Ayah dan kakak perempuan Wendy.
"Wen, sejak kapan kamu punya pembantu Pria ?"
"Pembantu ?" batin Yoongi
"Bukan Dad, dia bukan Pembantu"
Kata Wendy sambil beranjak dari duduknya"Kamu Siapa? Kenapa bisa ada di Apartement anak saya? " tanya Ayah Wendy dengan tatapan tajam dan mengintimidasi.
"Selamat pagi, Perkenalkan Saya Min Yoongi. Pacar Wendy" jawab Yoongi sambil membungkukkan badannya.
"pacar ? Kalian tidur bersama? " kini Ibu Wendy yang bertanya
"Bukan seperti itu Mom..."
"Diam Wendy! Hei Nak, Bisa kita bicara berdua? " Tanya Ayah Wendy
"Bisa Om.. "Ayah Wendy beranjak dari tempat duduknya dan keluar dari Apartement Wendy, diikuti oleh Yoongi di belakangnya.
Mampus sudah. Wendy tau betul bagaimana sifat Ayahnya.
Wendy tidak tau harus bagaimana lagi sekarang, ia tidak tau akan bagaimana nasib Yoongi diluar sana.
Pikirannya liar kemana - mana sekarang. Ditambah ia sedang mendapat tatapan menohok dari kakak dan Ibunya yang seolah meminta penjelasan lebih.Sudah setengah jam Yoongi dan Ayahnya berbicara di Luar sana namun belum ada tanda - tanda mereka akan kembali. Wendy cemas, ia menggigit kuku jarinya sendiri sambil terus menatap Pintu Apartemennya.
Ting Tong!
Semua mata tertuju pada Yoongi dan Ayah Wendy yang baru kembali. Mereka memasuki Apartement Wendy dengan ekspresi yang tidak dapat diartikan. Mereka sama - sama duduk kembali dengan tenang. Membuat Wendy dan yang lainnya bertanya - tanya."Wendy, Kamu yakin sama Pria ini? "
"Iya Dad.. "
"Kamu serius sama Wendy? "
"seperti yang saya katakan tadi, Saya sangat serius dengan Wendy"
"Kalian ada rencana menikah? "Hening.
Wendy menatap Yoongi, Wendy bingung harus menjawab bagaimana. Pertanyaan Ayahnya terlalu mendadak."Iya ada Om.. "
"Kapan? "
"Hmm mungkin 3 atau 5 tahun lagi Dad, iya kan kak? "
"Kenapa lama sekali? Kalau kalian benar - benar punya komitmen. MENIKAHLAH BULAN DEPAN !""HAH? "
Permintaan Ayah Wendy sukses membuat Yoongi dan Wendy Kaget. Tidak ada hujan tidak ada badai mereka diminta menikah Bulan Depan. Ini terlalu cepat bagi mereka,
Memang mereka akan mulai serius dalam hubungan mereka,
Keduanya juga sudah berkomitmen untuk menikah tapi tidak Bulan depan. Menikah itu butuh persiapan yang matang.
Melakukan Persiapan untuk menikah itu sangat banyak dan akan memakan waktu yang lama."Loh kenapa bengong! Jadi bagaimana!?"
Tanya Ayah Wendy menggebrak meja membuat nyali Wendy dan Yoongi semakin tersudut."Bulan depan itu terlalu cepat Dad.. "
"Loh memangnya kenapa? Kalian sudah sama - sama Lulus S1, sudah sama - sama bekerja, sudah cukup umur dan bahkan kalian sudah tinggal bersama, Jadi tunggu apa lagi?"Sekali lagi, pernyataan Ayah Wendy membuat mereka berdua hanya bisa menghembuskan nafas.
"Deal ya, biar cepat Daddy punya Cucu.. "
KAMU SEDANG MEMBACA
[WENGA] First Love ✔
Fiksi Penggemarada yang mengatakan kepadaku, bahwa cinta pertama selalu berakhir dengan kegagalan. "mau bantu aku lupain Irene? " tanya Yoongi "kakak mau jadi First Loveku? "tanya Wendy balik