ORel 27 - Date

574 65 12
                                    

Jangan berfikir Jihye berjalan ke arah Chanwoo kali ini dengan ekspresi datarnya yang dulu sering ia tunjukkan. Karena nyatanya air mata gadis itu telah meluncur deras dengan kedua kakinya yang terus melangkah. Bahkan dari kejauhan itu terlihat seperti anak ayam lari ke arah induknya.

"G-gue mminta maaf," kata Jihye setegar mungkin.

Dia merasa bersalah tak kunjung merespon ucapan maaf Chanwoo waktu itu dan merasa hubungan mereka merenggang begitu saja. Ia merindukan Chanwoo, Jihye membutuhkan Chanwoo.

Chanwoo, sebenarnya cowok itu sedang terkejut dengan apa yang baru saja dilontarkan oleh Jihye. Kenapa malah Jihye yang meminta maaf?

"Minta maaf kenapa?"

Sayangnya pertanyaan atas kebingungan Chanwoo tadi ditangkap bagai pertanyaan meledek atau meremehkan oleh Jihye. Maka dari itu bukannya menjawab, tangisan Jihye malah semakin deras membuat Chanwoo tidak tahan untuk tidak memeluk gadis itu.

"Sst..sstt..udah, udah. Kenapa sih? Jangan nangis ah," kata Chanwoo menenangkan, namun tangisan Jihye malah semakin bertambah kencang dengan pelukan yang mengerat.

"Udah..udah..udah dong, Jihye."

Jihye masih terus menangis, hingga segelintir orang mulai berdatangan. Jihye yang tadinya menghadap segerombol orang yang masuk pun segera membalikkan badan dan menghapus jejak air matanya.

"Loh, Chanwoo-ssi udah datang?" tanya seseorang menghampiri Chanwoo.

Chanwoo berbalik menghadap si lawan bicara, lalu mengangguk.

"Oh, anda duduk di sini dulu ya selagi menata beberapa yang belun selesai," jelas orang tadi, lali mengambilkan kursi untuk Chanwoo.

Chanwoo lalu duduk di sana dengan segelas kopi hangat yang rupanya sudah sedari tadi ia bawa.

Chanwoo lalu duduk di sana dengan segelas kopi hangat yang rupanya sudah sedari tadi ia bawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya usai sudah acara projek yang cukup besar tadi. Jihye yang menjadi pegawai bayangan sudah merebahkan badannya lemas di sofa ujung ruangan. Mereka baru saja mengembalikan peralatan dan properti ke tempatnya. Sehingga menyisakan beberapa orang yang masih malas atau capek untuk menempuh perjalanan pulang.

Bruk!

Jihye yang merasakan seseorang ikut merebahkan diri di sofa sebelahnya pun membuka mata malas, hanya untuk mengecek. Ternyata, ia adalah Chanwoo.

Cowok itu ikut-ikutan menutup mata seolah capek, padahal dia cuma tinggal ngomong di depan kamera.

"Gue capek karena sebelum ke sini ada rekaman lain," gumam Chanwoo.

Jihye menatap heran cowok itu. Chanwoo berbicara pada siapa? Dirinya? Untuk apa?

Jihye masih menatap heran Chanwoo, hingga cowok itu tiba-tiba mendudukkan badannya dengan mata terbuka membuat Jihye sedikit terlonjak kaget.

Our Relationship [Jung Chanwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang