"Morning?are you okey?" sapa fatwa padaku.
"yes,i'm okey" jawabku.
Teh yang diberikan fatwa padaku membuat balutan kehangatan yang menerpa tubuhku.Tanganku dan fatwa mengepal segelas teh hangatnya masing-masing,saking dinginnya embun pagi di kota menara eiffel di perancis.
"Aku berangkat kerja dulu ya,mora" ucap fatwa sambil beranjak pergi meninggalkanku. Senyum relatifku mengembang ke arahnya.
Hari ini kepalaku begitu sakit seperti disengat listrik bahkan lebih dari itu. Akhir-akhir ini kepalaku semakin sering terasa sakit yang membara.
"Hei,mora?" Raka menepuk pundak ku hingga membuat diriku tersendak air teh hangat. Batuk pun tak terhenti yang aku rasakan. Raka mengambil air putih dan mengarahkan pada mulutku segera. Nafasku akhirnya lega tanpa beban.
"Astagfirulloh,Raka! Kalo mau masuk pake salam dulu,jangan langsung ngagetin gitu aja!gimana kalo nanti aku mati!" ketus ku sampai membuat nya memohon maaf berkali-kali.
Dia menggendong ku dengan penuh rasa sayang,berniat membaringkan ku di tempat tidur. Lembutan halus tangannya pada belaian rambutku membuat rasa tenang dalam dada. Seketika itu pula dia memelukku.
"aku mencintaimu,mora!"lirihnya. Aku tersenyum dalam pelukan itu,
"aku juga" bisikku.
"bawa aku pergi ke suatu tempat yang indah Ka"lanjutku.
Dia melepaskan pelukannya seketika.
"tapi kan kamu lagi sakit mora?!"ucapnya.
Aku pun tersenyum merekah,
"untuk hari ini tidak begitu sakit kok!kali ini aku bisa kuat,kapan lagi waktu memberikanku kekuatan pada kepala ini yang semakin mengeras abstrak,siapa tau hari ini adalah terakhir kalinya aku bahagia bersama kamu,ka."lirihku tersenyum kecut.
"Baiklah" responnya seketika.
Tanganku mengelus pipinya dan bergumam pelan,
"makasih".
Suasana alam begitu segar dan teduh merasuk ke dalam relungku yang sudah sangat lama tak beradaptasi dengan alam.
"Udah sampai ra,yuk kita turun" kata Raka sambil membuka pintu mobil, lalu melepaskan sabuk pengaman yang ku pakai,tangannya menjulurkan padaku dengan senyum manis bagaikan madu yang sangat ku kagumi.Genggamannya begitu erat seikat cinta yang telah aku dengannya jalin selama 4 tahun ini.
Ditempat yang telah Raka ajukan,membuat ku merasa bahagia setelah sekian lama berdiam diri berbaring,dan hanya mampu memandang obat-obatan yang dokter beri untuk penyakit yang ku derita. Meskipun begitu aku bersyukur merasa cukup dengan apa yang ku miliki di dunia ini.
Banyak berbagai senyuman yang aku terlewatkan,namun entahlah dengan takdir. Kenyataannya lebih sakit yang ku hadapi,sesingkat itu aku hidup disini?. Berusaha tegar selama bertahun-tahun namun tuhan berkata lain,dokter hanya mampu berucap bahwa aku hidup hanya tinggal beberapa bulan saja dan itu diberi tahu 2 bulan yang lalu.
Entahlah aku merasa hari ini adalah waktunya pergi. Firasatku berkata seperti itu,jadi untuk itu aku meminta bersenang-senang bersama Raka untuk yang terakhir kalinya.
Setelah itu,tiba-tiba aku merasa ada yang menetes tepat pada saluran pernafasanku,berwarna merah terus-menerus jatuh dengan kepala yang tak hentinya terngiang aku rasakan.
"Astagfirulloh"lirihku,sambil tangan kananku menggenggam tangan Raka dan tangan kiriku mengepal kepalaku. Tak henti-hentinya denyutan itu menghantam.
"syeimora?hidung kamu?" panik Raka bukan main.
Dia langsung mengangkat tubuhku dengan sekuat tenanganya,mataku pun terasa gelap seusainya.
"Mora?aku udah pulang,nih aku bawa makanan yang spesial buat kamu?" sapa fatwa saat tiba di apartemen yang ia tempati bersama syeimora. Tidak ada sahutan apapun, fatwa panik,tiba-tiba disamping meja ranjang terdapat sepucuk kertas yang bertulis,
From:Syeimora
To:Fatwa
Assalamualaikum w.w
Fatwa sahabatku...
Tuhan sebentar lagi mengambil nyawaku.
Malaikat izroil pun telah ada di sampingku.
Hanya tinggal menunggu.
Terimakasih untuk keikhlasannya
Aku tau kau mencintai nya(dizhon)
Namun dia malah mencintaiku.
Hingga kamu pata hati.
Tetapi hati kamu sangat mulia.
Merelakanya untukku.
Maafkan aku...
Dan kali ini giliranku
Mengikhlaskannya padamu
Saat-saat nyawaku telah di ujung tanduk.
Ku titipkan dia untukmu
Berjanjuah untuk membahagiakannya,seperti hal nya ketika aku membahagiakanya.
Wassalam syeimora...
Butiran air mata pun jatuh pada pipi fatwa,isakannya sungguh mengandung luka."Aku berjanji,syeimora"lirihnya.
Ponsel fatwa pun berdering berkali-kali,fatwa pun baru sadar bahwa ada yang menelponnya dari tadi.
"Assalamualaikum, fatwa?" ucap suara lelaki di sebrang sana,"waalaikum salam,ada apa dizhon?"tanya fatwa."syeimora sekarat"jawabnya memberi tahu terdengan terisak."Astagfirulloh, dimana dia sekarang?"tanya fatwa lagi denga kekagetan yang menghantamnya."seperti biasa,fatwa!"jawabnya."baiklah,aku segera keasana secepatnya"jelas fatwa langsung mematikan ponselnya lalu segera pergi.
Setelah berjam-jam fatwa diperjalan akhirnya dia sampai,dengan nafas terugal-ugal.
"Zhon?dimana syeimora?!" ucap fatwa sambil menepuk pundaknya.Dizhon mebisu.hingga fatwa segera pergi memasuki ruangan syeimora berbaring lemah tanpa bersuara.selaembar kain putih telah menutup wajah sang sahabatnya itu,fatwa terisak menasing tersedu-sedu atas apa yang telah ia lihat,hingga fatwa pun perlahan membuka balutan itu dengan tangan gemetar hebat.Kemudian fatwa pun mengecup kening syeimora untuk yang terakhir kalinya."Aku menyayangikmu SYEIMORA WAQIATUL JANNAH"bisik fatwa pada telinga syeimora.
Setelah itu pula fatwa menutup kembali balutan itu.lalu diapun keluar memghampiri dizhon kemudian memberikan sepucuk surat yang telah ia baca tdi dari syeimora.
"Aku harap kamu melakukannya demi syeimora!" ucap fatwa pada dizhon yang sedang membaca surat itu.Disanapun untuk pertama kalinya dizhon memeluk fatwa,hingga fatwa berkecambuk antar rasa sedih atau bahagia." aku sangat mencintainya fatwa"lirih dizhon."rasakanlah bahwa ragaku ini adalah raganya,zhon"sahut fatwa pelan."aku harap kau mengerti dengan surat itu zhon"kata fatwa sambil melepaskan pelukan dari dizhon."aku paham,dan aku akan berjanji demi dirinya".04-MARET-2018
#ASYIFAMAULANI

KAMU SEDANG MEMBACA
"TITIPAN TERAKHIR SYEIMORA"
Short StoryIni tentang sebuah persahabatan dan juga cinta,syeimora yg memliki penyakit parah harus bisa memberikan cintanya untuk sahabatnya.💞