Just You
.Written by KsatriaRisa
Requested by ika030585
.
A KenHina Fanfiction
Crossover
Himura Kenshin x Hyuuga HinataDisclaimer Masashi Kishimoto & Nobuhiro Watsuki
.
.
.
Saat kau menemukan keberanian untuk menyerahkan hidupmu untuk seseorang, saat itulah kau memahami cinta.
-Kenshin Himura-.
.
.
Bel berdentang dengan kencang tepat saat jarum panjang jam besar di menara sekolah menunjuk angka dua belas, dan jarum pendek menunjuk angka tujuh.
Yang artinya, jam belajar mengajar telah di mulai. Juga berarti, siapa pun yang masih berada di luar gerbang sekolah tidak di izinkan masuk dan mengikuti jam belajar. Hingga ia mendapat izin dari guru yang berwenang, tentu saja juga mendapat hukuman.
"Wah, hari ini juga ia terlambat lagi ya?" gadis bercepol dua memandang iba pada seorang siswi yang tengah memberi hormat pada tiang bendera di tengah lapangan.
"Kenapa sih, semenjak ia jadian dengan senpai itu dia jadi sering terlambat.? Sering tidak mengumpulkan tugas, sering tidur di kelas?" murid dengan dua tato segitiga di pipi juga menggerutu.
"Tenten, Kiba. Tolong perhatikan saat guru sedang mengajar" suara galak dari Ibiki sensei langsung menyadarkan dua siswa siswi yang asyik melihat ke luar jendela.
...
"Hinata, apa kau punya masalah.? Akhir-akhir ini nilai mu dalam hampir semua mata pelajaran menurun drastis" sensei cantik dengan rambut hitam dan lensa berwarna merah berbicara selembut mungkin dengan murid di depannya.
"I-ie sensei, a-aku baik-baik saja." Hinata menunduk dan memainkan kedua telunjuk di depan dadanya.
"Kau bisa menceritakan semua masalah mu pada ku Hinata, kau tidak perlu takut. Apa ada yang mengganggu mu?" sensei bertanya lagi. Namun lagi-lagi Hinata menggeleng.
"Kau tahu, kan, jika nilai mu terus turun pihak sekolah akan menghubungi orang tua mu? Lagi pula, sebentar lagi kau masuk tingkat akhir dan masuk universitas. Apa kau tidak ingin masuk universitas yang bagus?"
"Ten-tentu saja saya ingin sensei." Hinata berkata dengan sungguh-sungguh.
"Kalau begitu, ini yang pertama dan terakhir sensei mengingatkan mu. Jika pada ujian selanjutnya nilai mu masih belum ada kemajuan, sensei terpaksa memanggil kedua orang tua mu."
"Ha'i." Hinata membungkuk dan bergegas keluar dari ruang guru.
...
"Hah, benar-benar hari yang berat." Hinata menghela nafasnya, sekarang sudah jam pelajaran ke tiga. Dan kurang dari setengah jam lagi bel istirahat pertama berbunyi, masuk kelas sekarang hanya akan memperburuk keadaan.