Berubah

3 0 0
                                    

Gery yang selalu bersama Mawar, akhir-akhir ini sering menyendiri. Dia lebih sering berangkat awal ke kampus dan pulang akhir.
Sedangkan Mawar, tanpa dia sadari, hari-harinya dihabiskan dengan Adit. Meski belum sah pacaran, tapi mereka seperti sudah sangat mencintai satu sama lain. Terlebih Adit, dia selalu berusaha membuat Mawar tertawa.

Hari ini hari Sabtu, kampus libur.

"Mawar..." panggil Gery di depan rumah Mawar
"Tok tok tok" ia berkali-kali mengetok pintu
"Mawar kemana ya, biasanya hari Sabtu gini dia cuma tidur" batin Gery

Tiba-tiba
"Eh Ger, lo ngapain bengong depan pintu? Ayo masuk" kata Mawar yang baru pulang entah dari mana, tapi sudah bisa dipastikan ia bersama Adit.
"Ehh iya, lo abis darimana?" Tanya Gery
"Abis beli sarapan tadi dijemput sama Adit. Lo kemana aja selama ini? Gue ngga pernah lihat lo" tanya Mawar
"Ya di kampus lah" jawab Gery singkat

Mereka duduk di depan tv. Acara hari itu ngga ada yang bagus. Akhirnya mereka memutuskan untuk nonton film.

"Nonton apanih Ger?"
"Apa aja. Gue laper tapi"
"Oh yauda tunggu bentar ya, gue bikinin roti bakar. Cuma ada roti di rumah"
"Bikin bareng aja"
"Oh yauda ayo"

Mereka sibuk di dapur, Gery yg mencari selai blueberry selalu mencuri kesempatan untuk memperhatikan Mawar yg daritadi sedang mengoles selai cokelat. Dan pada saat itu akhirnya Gery benar-benar menyadari jika yg ia rasakan adalah cinta.
Entah apa yang membuat Gery ingin sekali mengatakan bahwa dia mencintai Mawar. Tapi berkalikali dia juga menentang perasaannya sendiri. Dia tidak ingin persahabatannya hancur karena perasaannya.

"Yeay selesai"
"Enak tuh kayaknya, gue yg bikin nih" kata Gery
"Eh enak aja, gue tau" bantah Mawar
"Hahahaha iyaiya, buatan kita ya" kata Gery sambil mengacak-acak rambut Mawar

"Gue gamau lo berubah Ger, gue gamau kehilangan lo, lo jangan pernah ninggalin gue"
Gery kaget mendengar Mawar berkata seperti itu.
"Emang gue berubah?"
"Iya. Gue ngerasa lo ngejauh"
"Mawar, bukan gue yg ngejauh, tapi lo yg sibuk sama pacar baru lo"
Gery langsung mencium kening Mawar dan pergi meninggalkan Mawar.
Mawar terpaku. Dia tidak habis pikir jika Gery mengatakan hal itu. Tapi di sisi lain, dia juga merasa bahwa apa yg dikatakan Gery benar. Waktunya terlalu banyak ia habiskan untuk Adit.
Mawar tidak tau lagi harus berbuat apa. Dia hanya diam dan duduk di meja makan sambil terus-terusan memikirkan perkataan Gery.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 04, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bunga Untuk MawarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang