Chapter 1 : Ending Page (?)

143 17 16
                                    

I’m right next to you but I feel blue,
even if I try, it’s all the same./ I’m like
a puzzle piece that fell out, honestly,
I’m lonely, it’s an unbelievable irony
(F(x) - Ending Page)



Pada sebuah malam yang mungkin menurut orang lain adalah malam yang indah, mungkin tidak bagi sepasang pemuda pemudi ini. Mereka memang nampak sedang menikmati hidangan mereka didalam sebuah restoran berbintang 5.

Siapapun yang melihat, mereka nampak seperti sepasang kekasih yang cukup serasi. Namun jika ingin lebih memperhatikan gelagat mereka, ada sebongkah rasa canggung di mata sang pemuda. Jung Jaehyun. Nama tokoh utama kita yang bisa dibilang mendekati level “Cowok Sempurna Jaman Now”. Tampan? Ya. Kaya? Generasi ke 4 keluarga konglomerat SM Electronics. Woow! Attitude? Tanpa celah. Otot? Enough lah ya. Otak? Pintar sih, tapi gak jenius juga. Paket lengkap bukan?

Lalu siapa gadis yang berambut panjang sepunggung itu? Kim Jiho namanya. Tunangan dari Jung Jaehyun. Jika Jaehyun nampak menyantap hidangannya dengan canggung, lain hal dengan Jiho. Dia terus memandang kosong kearah Jaehyun yang asyik dengan steak tenderloinnya. Sesekali dia mengigit bibir bawahnya tanda kegundahan. Apa gerangan yang tengah ia pikirkan?

Jiho : Jae…
Jaehyun : emm? (sambil mendongak lalu tersenyum) kenapa, Ji? Steaknya gak enak? Eh, udah abis ya. Mau pesen lagi atau
Jiho : elo sebenernya seneng gak sih dijodohin sama gue?
Jae : …. Kenapa tiba-tiba nanya gitu? Ya sukalah. Kan ini udah diatur sama ortu kita (sambil tersenyum lagi)
Jiho : ……
Jae : kok diem? Sakit gigi elo kambuh? Gigi lo lubang lagi?
Jiho : putus yuk, Jae. Aku capek kamu giniin mulu.
Jae : …… Jio
Jiho : elo tahu apa maksud gue kan? Entar gue yang jelasin ke ortu kita, deh. Gua balik dulu ya. Elo disini ajah. Abisin sisa makanannya. Sayang kalo nyisa. Mubazir.
Jae : ….
Jiho : gue yang bayar. Gue habis gajian…..

Jaehyun masih belum bisa mencerna apa yang barusan dilontarkan oleh gadis yang sudah hampir 3 tahun ini menjadi tunangannya. Ia pun tak mampu memikirkan apa yang seharusnya ia lakukan selanjutnya. Ia hanya menatap kosong kearah semua piring kosong didepannya.




If we turn the ending page to
our novel, what kind of story will it be?
(F(x) - Ending Page)

Just a HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang