#2# Back to old time

2 1 0
                                    

Singkat cerita tentang masa lalu yang membuatku selalu merasa bersalah.

Saat duduk di bangku sekolah dasar aku cukup ternama,
Mungkin karena pada pintu depan rumahku tertulis "KELUARGA BESAR POLISI". Tapi bukan itu yang akan aku ceritakan.
Namaku piman Nugraha tapi entah kenapa orang2 lebih akrab memanggilku apis. Ya saat aku duduk di bangku kelas 1 sampai 5 sekolah dasar berjalan normal, seperti anak2 sebaya lainnya.
Namun ada yang berbeda setelah aku duduk di bangku kelas 6.
Saat itu pertengahan semester pertama, "teeeeeeeettttt" bel masuk berbunyi, dan seperti biasa aku duduk rapi menunggu guru yang akan mengajar.
Apa gerangan yang terjadi sungguh tak terduga, bapak guru masuk kelas dengan membawa seorang gadis, gadis yang sangat cantik untuk seorang murid sekolah dasar, rambut panjang yg di kucir ke belakang, kulitnya putih, wajah merah merona, bibir tipisnya yang mungil, manis di lihat.
Ternyata eh ternyata dia adalah murid baru pindahan dari SD yang berbeda kecamatan, tapi beruntung nya rumah dia tidak jauh dengan rumahku, di kampung tetangga.
"Baiklah anak2, perkenalkan ini teman baru kalian, namanya elfanidha Apriliana" pak guru memperkenalkan dengan singkat.
Dia pun mulai memilih bangku nya,
Ada 2 bangku kosong saat itu, satu di barisan pertama, dan satunya di barisan terakhir tepat depan bangku ku, dan dia memilih bangku yang tepat, di depan seorang bocah ingusan tapi tidak terlalu bodoh. Ya itulah aku.
Mengingat nama nya yang terlalu panjang, aku menamainya ana terdengar lebih sederhana.
Saat itu suasana kelas sangat gaduh karena kehadiran ana, walaupun di usia belia tidak menutup kemungkinan seseorang berprilaku genit.
Aku pun tak tinggal diam,
"Ana kenalin, apis" dengan wajah merah karena malu aku memberanikan diri.
"Iya, ana" dia menjawab sambil tersenyum ramah.
Dan saat itulah cerita ini dimulai.

Kasih Tak SampaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang