Chapter VI

1.6K 227 10
                                    


Sehun bukannya buta. Lelaki berkulit pucat itu hanya berpura-pura tidak tahu. Ia sangat mengerti kegundahan hati yang Taehyung rasakan saat ini. Penderitaan yang ditanggung oleh dongsaengnya itu sungguh berat, bahkan, tidak dapat dibayangkan oleh siapa pun. Seperti sebilah pisau yang menikam tepat di jantung lelaki tampan itu. Sangat menyakitkan.

Siapa pun akan merasakan hal yang sama jika berada di posisi Taehyung. Kehilangan kekasih saat pernikahan di depan mata, tentunya bukanlah harapan yang diinginkan oleh semua orang. Termasuk bagi seorang Kim Taehyung.

Kehidupan lelaki tampan yang dua tahun lebih muda darinya, sungguh sangat mengenaskan. Kisah cintanya yang ingin dia akhiri di altar suci harus berakhir tragis. Kecelakaan yang menimpa sang calon suami tepat dua bulan sebelum hari pernikahan, telah merenggut dan membawa pergi kekasihnya entah ke mana. Tidak ada yang tahu apakah kekasihnya itu masih hidup atau sudah meninggal. Bahkan sampai hari ini pun pencarian yang dilakukan oleh Taehyung tidak membuahkan hasil sama sekali.

Masih segar di ingatan Oh Sehun, saat Taehyung mengenalkannya pada pemuda kecil bermarga Park yang sangat cantik. Wajahnya sangat manis dengan pipi yang bersemu merah dan terlihat begitu halus jika disentuh. Mata bulatnya berbinar jernih, menambah kesan cantik di wajah pemuda mungil tersebut. Sungguh sempurna dan sangat menarik dipandang mata.

Flashback on

Sehun kaget dengan kehadiran Taehyung yang begitu tiba-tiba. Bingung, itulah yang Sehun alami sekarang, karena kedatangan Taehyung tidaklah sendiri, melainkan membawa sosok pemuda mungil yang  belum pernah Sehun lihat sebelumnya.

"Tidakkah kau ingin mengenalkan pemuda manis ini padaku, Taehyung?" Sehun membuka percakapan. Ia bertanya penuh minat.

"Ck, kau tidak sopan sekali, hyung. Kau seharusnya menyuruh kami duduk terlebih dahulu sebelum memberi bertanyaan itu, Sehun hyung."

"Ha.. Ha.. Aigoo, hyung sampai lupa. Hyung terlalu terpesona dengan wajahnya." Sehun merasa bersalah pada pasangan tersebut.

"Tapi jujur. Kau terlihat begitu manis, mungil. Bahkan lebih manis dari gula yang paling manis di dunia ini." Tambah Sehun sembari mengedipkan mata.

Tingkah aneh dari Sehun yang terlihat seperti ahjussi mesum, berhasil membuat lelaki mungil tersebut sedikit takut dan menyembunyikan tubuhnya dibalik punggung lebar Taehyung.

"Hyung!” Taehyung berseru heboh. Ia tahu jika hyungnya sedang bermain-main. Namun kekasih mungilnya tersebut tidak terbiasa akan hal- hal yang bersifat pervert seperti itu. Jihoonienya masih sangat polos.

"Omoo, kau begitu posesif Taehyung. Ha.. Ha.. Baiklah. Apa yang membawa kalian berkunjung kemari di saat jam kerja seperti ini, hmm?" Sehun bertanya to the point.

Pasangan di hadapannya terlihat salah tingkah. Mereka saling memandang satu sama lain sebelum menyerahkan sesuatu yang begitu artistik.

"Kami ingin memberikan itu pada hyung minggu lalu, tapi karena ada sedikit kendala, akhirnya kami memilih memberinya sekarang." Jawab Taehyung dengan malu-malu.

'Damn! Sejak kapan taehyung mempunyai urat malu.' Sehun membatin dalam hati. Ia menarik sedikit senyum di bibir tipisnya. Ia sangat bersyukur karena dongsaengnya yang terkenal kaku itu akhirnya mengenal apa yang disebut rasa malu.

FATE : PAIN, REVENGE AND LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang