"Man, Man fotoin kita dong, lo disana kita disini oke." pinta seorang gadis tinggi berambut panjang itu.
"Oke Sal, bentar." teriak gadis berhidung kecil dari lawan arah berlawanan. Ia memfokuskan kameranya kepada objek yang ia tuju.
"Satu, Dua."
Brugh!!
Gadis itu mulus mendarat di tanah dengan tangan yang sedikit memar. "Awwww..." ringis gadis itu.
"Maaf, maaf gue ngk sengaja, maaf." Ucap seorang laki laki berkumis tipis. Laki laki itu membantu gadis untuk berdiri.
"Yah lo sih bal jalan sambil balik kebelakang."
"Itu mah modus eeee biar bisa kenalan."
"Modus sih itu biar bisa penggang tangannya."
"Jangan mau sama iqbal matanya tipiss."
"Cwe baru ni bal."
Banyak yang mengatai Iqbal bukannya membantu malah membicarakan yang tidak-tidak dasar teman teman laknat.
"Manda lo nggk apa-apakan. Kaki lo, muka lo, badan lo ngk apa apakan Man ?" tutur Beby bertubi tubi yang sedang berlari tanpa henti yang menghawatirkan Amanda. "Tangan lo... Sakitt ngk ?" lanjutnya. Ia mendongak dan " Egy..."
Laki-laki yang di panggil kini melihat kearah yang memanggil "Beby.." mereka bendua menyebut nama satu sama lain. Beby yang terduduk kini mengangkat tubuhnya mereka bertos ala mereka seperti dulu.
"Lahh lo dah gede lagii By dulu pas gue tinggal lo baru masuk SMP deh, sekarang udh segede gini, tapi masih tetep tinggian gue sih." ungkap Egy yang senang bertemu sahabat kecilnya dulu.
"Iya, iya lo yang tinggi gue pendek iya!" ucapnya dengan nada yang terlihat sedang marah. Teman teman mereka yang melihatnya hanya bisa saling menatap sambil menggangkat alisnya bertanya ada apa ?
"Lahh lo masih ngambek aja, dasar kurcaci." Ledeknya sambil mengacak-acak rambut Beby.
"Dasar Cina!" Ucapnya masih dengan nada yang sma. Saat mereka melihat kearah lain.
Degg!!
Mereka hanya tersenyum dengan memamerkan deretan giginya yang rapi.
Beby yang sadar akan Amanda yang sedang meringis kesakitan mulai membantunya untuk duduk di kursi yang ada di taman itu.
"Bentar gue ambil Kotak P3K dulu di mobil, tunggu." Ucapnya dengan nada seperti menenangkan.
"Sakit ngk Man ?" tanya Caitlin yang tengah melihat luka kecil itu. Amanda hanya menggelengkan kepalanya dan berucap "ngk ko, cuma perih." dengan senyum masam yang tercetak di mukanya.
"Gue Egy sahabatnya Beby waktu kecil." Ia memperkenalkan dirinya kepada teman temannya Beby dengan memberikan tangan kanannya untuk berkenalan.
Tanggan itu di jabat oleh teman temannya Beby.
"Gue Salshabilla." dengan senyuman nya yang melihatkan gigi giginya yang putih.
"Gue Amanda." katanya dengan senyumannya yang membuat kaum adam meleleh.
"Gue Caitlin." sengan senyumannya yang khas oleh kelucuannya itu.
"Oh iya ini temen temen gue yang kulitnya putih kaya tepung namanya Samuel, yang ada kumiss lelenya Witan yang rambutnya galing Dedi,trus yang tadi nabrak lo namanya Iqbal." Ucapnya memperkenalkan teman temannya kepda temannya Beby yang baru ia kenal itu.
"E kaka saya juga ada di sini." sahutnya kepada Egy yang tidak memperkenalkan dirinya.
"ini Marasabessy yang kulitnya kaya coklat." Ucapnya tidak tau memuji apa menyela niatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Issues
Teen FictionPokoknya Baca aja, dan trus kasih Vote kalian jangan juga jadi Silent Reader's Okeyyy!!!!